Selasa, 14 Juli 2015

Wisata Talaga Bodas Garut Jawa Barat

Gunung Talagabodas adalah sebuah gunung berapi non aktif yang sebenarnya terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Gunung tersebut terletak lebih kurang 28 km dari Garut Kota, dengan ketinggian mencapai 2201 mdpl.  Adapun ketinggian danau/kawahnya adalah 1740 mdpl. Bagi mereka yang sudah berkunjung ke Kawah Putih Ciwidey, Bandung Selatan. Bila melihat danau di Gunung Talagabodas dipastikan akan merasa seperti “de javu“. Serupa tapi tak sama.  Hanya, danau di Talagabodas lebih luas.

Lokasi wisata yang bisa dikunjungi sebenarnya tidak hanya kawah, tetapi juga ada sumber mata air panas di tiga lokasi. Khusus, untuk lokasi mata air Pancuran Tujuh hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.  Karena sepeda atau kendaraan bermotor harus parkir lebih kurang 1 km dari lokasi.  Selanjutnya berjalan kaki menembus kerimbunan hutan. Di Pancuran Tujuh, Anda bisa mandi dengan air belerang panas ditujuh sumber mata air. Sedikit berbau mistis dan tahayul, karena di tangkai-tangkai pohon bergantungan aneka pakaian dalam!  Di lokasi kawah/Curug Tujuh sarana dan prasarana cukup lengkap. Warung kecil dengan mushola yang cukup besar dan bersih telah tersedia.

http://inigarutku.blogspot.com/
Untuk tiba di Kawah Gunung Talagabodas dapat ditempuh langsung dengan truk/pick up atau digowes langsung sejauh 13 km menuju Kecamatan Wanaraja melalui jalan hotmix mulus.  Atau bagi Anda yang berasal dari arah Bandung, dari Jalan Cagak Nagreg langsung menuju Kecamatan Limbangan.  Sekitar 2 km dari Pasar Kecamatan Limbangan, akan bertemu dengan pertigaan yang dinamakan Sasak Beusi.  Di sana ada petunjuk menuju ke arah Cibatu (Garut).  Dari Sasak Beusi ke pasar Kecamatan Cibatu kurang lebih 8 km. Terus lurus terus melewati rel kereta api jalur selatan menuju Kecamatan Wanaraja sejauh 8 km.

Dari Alun-alun Wanaraja, Gunung Talagabodas berjarak 13 km.  Untuk para pecinta uphill  jarak tersebut bisa ditempuh sekitar 1,5-2,5 jam. Namun untuk para pecinta KONA (komunitas ogah nanjak) bisa langsung diloading sampai kawah Talagabodas sekitar 0,5 jam. Kondisi jalannya relatif bagus dan hanya rusak justru di 4 kilometer awal dari alun-alun Wanaraja.  Selanjutnya, jalan relatif rata bahkan hotmix sejauh 4 km setelah SD Sindang Ratu.

Untuk Anda yang senang bersepeda cross country, setelah bernarsis ria di danau/kawah Talagabodas bisa langsung ngebut di turunan ke tengah hutan belantara Gunung Talagabodas.  Harap hati-hati karena ada beberapa jalan tikus yang cukup merepotkan bila salah jalan. Treknya relatif ringan, dengan sedikit ekstrim dibeberapa bagian (dirusak motocross, jalur “dicangkul” plus jalan air).  Namun, dengan sedikit teknik dan skill, sepeda tetap bisa “gowesable“.  Tentunya dengan catatan, bila ragu-ragu lebih baik TTB.  Hutan tropisnya relatif masih virgin akar dan besarnya pohon yang berusia puluhan dan mungkin ratusan tahun, menciptakan kanopi yang sangat rapat.  Sehingga, sinar matahari pun hanya sedikit yang bisa menembusnya.

Setelah menempuh jalur di tengah hutan sejauh 4 km yang biasanya ditempuh selama 30 menit, jalur berganti dengan turunan aspal sejauh 1 km. Kemudian tembus ke hutan pinus dan perkebunan kentang, single trek tanah sejauh 3 km. Selanjutnya, tanjakan pendek tapi curam dan tembus ke kebun palawija di bukit Gunung Sadahurip.  Jalur masih berupa single track tanah, turunan dengan sedikit tanjakan. Silih berganti di tengah kebun kentang, jagung, cabe rawit dan tomat. Untuk rehat dan narsis bisa dilakukan di kaki Gunung Sadahurip ( yang pernah dihebohkan ada pyramid lebih tua dari pyramid di Mesir) atau di atas Bukit Batu Rahong yang berupa susunan batu granit yang sangat menggoda.  Suasana pemandangan amat sangat indah, sejuk dan asri.  Sejauh mata memandang adalah birunya langit (kalau gak mendung :)) dan bukit dan lembah yang hijau.  Bila, mempunyai waktu cukup.  Silakan langsung mendaki Puncak Gunung Sadahurip,dari puncaknya Anda bisa melihat kota Garut, Tanjakan Nagreg, Situ Bagendit dan Situ Cangkuang.

Perjalanan bisa digowes lanjut dengan kondisi jalan makadam, turunan.  Lanjut single track tanah ke hutan bambu, turunan tajam.  Melewati jembatan bambu dengan jurang yang cukup dalam.  Selanjutnya sepeda TTB sejauh 100 meter, dan lanjut turunan sempit. Di kanan tebing, di kiri jurang 2-3 meteran. Tembus lagi ke hutan bambu, tentunya  dengan pemandangan yang tetap cantik. Offroad berakhir di SD Cicapar.  Langsung turunan beton sejauh 2 km, dan jalan macadam jahanam sejauh 1 km. Disambung turunan beton lagi sejauh 2 km campur aspal rusak.  Finish di Pasar Kecamatan Sukawening lebih kurang 17 km dari Garut kota.  Dari sini bisa digowes langsung ke Garut kota sekitar 1 jam atau langsung loading lagi.  Total turunan offroad dari Kawah Talagabodas sampai pasar Sukawening sekitara 13 km..

Wisata Taman satwa Cikembulan Kadungora Garut Jawa Barat

Taman satwa Cikembulan, memiliki berbagai macam satwa, salah satu yang menjadi Favorit wisatawan yaitu: Macan Tutul Jantan, saat ini Kebun Binatang Cikembulan memiliki sekitar kurang lebih 214 Spesies, termasuk Harimau Sumatera. Selain Kebun Binatang Cikembulan juga menyediakan pemancingan bagi pengunjung yang suka memancing. Taman Satwa Cikembulan merupakan salah satu alternatif lain apabila Anda merencanakan berlibur ke Garut. Terletak sekitar 16 km dari pusat kota, atau 10 km sebelah Utara Tarogong, arah jalan menuju Bandung, tepatnya berlokasi di Kampung Jati Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.
Wisata Taman satwa Cikembulan Kadungora Garut Jawa BaratKebun Binatang ini dinamai Kebun Binatang Cikembulan, karena area kebun binatang ini berada di Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kab. Garut. Dan Lokasi untuk menuju area kebun binatang cikembulan cukup mudah karena sering dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan dari jalan raya Bandung-Garut sekitar kurang lebih 2,5 Km. Transfortasi umum juga tidak begitu sulit, karena digerbang menuju area wisata kebun binatang banyak sekali transfortasi yang bisa digunakan yaitu jasa ojek dan delman yang siap mengantar anda menuju area Cikembulan. Kebun Binatang Cikembulan menyediakan berbagai wahana untuk anak-anak dan dewasa, seperti naik kuda, bebek air, ATV Road dan mobil kecil untuk anak-anak, selain untuk mengenali berbagai jenis binatang, anak-anakpun bisa bermain diwahana kebun binatang cikembulan.
Tiket masuk ke kebun binatang Cikembulan cukup murah meriah, dengan harga tiket yang terjangkau, kita bisa menikmati taman wisata satwa yang ada di kebun binatang cikembulan.  Taman wisata satwa Cikembulan suasananya sangat indah, sejuk dan segar.
Dan bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, transportasi pun tidak begitu sulit. Sama seperti jika Anda akan menuju Situ dan Candi Cangkuang, dari terminal Guntur, Anda tinggal menggunakan angkot nomor 10 yang menuju Leles dan Kadungora (berwarna hijau muda strip avokad), dan layanan ojek ataupun delman yang tersedia di jalan masuk di sebelah alun-alun Kecamatan Leles siap mengantar Anda menuju tempat tujuan. Sarana wisata di sekitar Taman Satwa Cikembulan yang bersuasana alami karena langsung berhadapan dengan Gunung Haruman, dimana gunung ini tempat lepas landas para penerbang olahraga paragliding, sehingga bisa menikmati keindahan alamnya yang begitu indah dan suasana sejuk. Panorama alam ini bisa sekaligus di saksikan langsung oleh kita dari area Taman Satwa Cikembulan Garut.
Taman Satwa Cikembulan didirikan tahun 1998, dan dibuka untuk umum pada tahun 2009 setelah mendapat ijin dari Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Berbeda dengan kebun binatang pada umumnya, tempat wisata dengan konsep “taman yang ada satwanya, satwa yang dihiasi taman”, disebutkan sebagai taman satwa satu-satunya di Jawa Barat. Luas area Cikembulan kurang lebih 5 ha.
Banyak sekali spesies yang ada di Cikembulan seperti : Aves atau burung (elang, angsa putih dan hitam, merak, kasuari, burung rangkong, belibis, pelikan, dan lain-lain), reptilia (buaya, ular), primata (orang utan, wau-wau, siamang, kera Jawa, lutung merah,), mamalia (kangguru, rusa tutul, kijang, beruang madu, anjing pitbull, landak, kuda poni, dan lain-lain), dan pisces (ikan) turut melengkapi jenis satwa yang ada di Taman Satwa Cikembulan. Tercatat sekurangnya 508 spesies hewan terdapat di Taman Satwa Cikembulan, termasuk Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang dilindungi karena tergolong salah satu binatang langka. Taman ini pun memiliki koleksi empat populasi Macan Tutul Jawa yang langka masing-masing berusia dua serta tiga tahun.
Harga tiket masuk Dewasa Rp. 12.000, sedangkan untuk anak-anak Rp 6.000. Tempat Wisata Cikembulan ini buka setiap hari pukul mulai 09.00-17.00 WIB. Untuk melengkapi keterbatasan satwa yang ada, tempat wisata ini menyediakan fasilitas lain, seperti : Restoran, Gazebo, Bungalow, Bebek Air, Arena Mainan Anak, ATV, Kuda Tunggang, dan Tempat Pancing. Terdapat pula Kolam Terapi Ikan yang menggunakan ikan mirip mujair bernama Garafura dengan panjang rata-rata 4 cm untuk membantu relaksasi Anda. Selain itu, tempat wisata ini pun menyediakan Pendopo untuk Pertemuan atau Gathering dengan daya tampung 100 orang.

Hal unik lain dari tempat wisata ini yang sangat jarang ditemukan di tempat lain adalah bungalow yang disediakan bagi Anda yang ingin merasakan sensasi bermalam di tengah kesejukan Taman Satwa Cikembulan. Dengan membayar biaya sewa Rp. 300.000, Anda sudah mendapatkan fasilitas menginap dan sarapan. Dan yang menarik adalah Morning Call Anda bukan lagi dengan suara operator seperti lazimnya hotel atau penginapan lain, melainkan oleh suara binatang di pagi hari di tempat Anda bersitirahat, terutama burung kasuari yang berada di halaman belakang dan samping bungalow.
Dengan adanya Taman Satwa Cikembulan dapat melengkapi tempat wisata di Garut. Khususnya bagi Turis luar daerah yang kebingungan mencari tempat wisata yang baru di Garut. Jadi, sudah dapat ide kemana lagi tempat wisata di Garut yang ingin di kunjungi, mungkin tempat wisata ini bisa menjadi salah satu tempat wisata yang ingin di kunjungi di Garut.


Referensi : infokotagarut

Objek Wisata Rancabango Garut Jawa Barat

Kota Garut tidak hanya terkenal dengan makanan khas dan objek wisatanya saja,  kesenian Atraksi Adu Domba pun menjadi salah satu daya tarik para wisatawan untuk datang ke kota Garut. Misalnya jika kita datang ke desa Rancabango kita dapat melihat sebuah peternakan domba Garut milik Kapoles. Di peternakan itu terdapat berbagai jenis domba, mulai dari induk sampai anaknya. Peternakan ini berfungsi sebagai objek wisata dan berfungsi untuk mempernalkan domba khas Garut kepada para wisatawan yang datang ke kota Garut.

Menurut Jajang Sunarto atau biasa di panggil Pak Ato, ketua Himpunan Peternak Domba Kambing (HPDKI) Mekar Jaya, atraksi kesenian adu domba ini biasanya diadakan secara bergiliran. Minggu pertama biasanya du Domba diadakan di Desa Mekar Jaya, minggu kedua diadakan di desa Cipager, minggu ke tiga diadakan di Desa Kondang Rege dan minggu terakhir biasanya diadakan di desa Rancabango.

Objek Wisata Rancabango Garut Jawa BaratCiri khas dari domba Garut antara lain adalah badannya yang besar. Domba Garut jantan yang sudah tua mempunyai berat antara 60-80 kilo, sedangkan domba Garut betina mempunyai berat 30-40 kilo. Tanduk domba jantan terbilang besar dan melengkung ke depan, domba betina tidak mempunyai tanduk, ekornya pendek dan agak besar, bentuk telinganya agak panjang. Bulunya lebih panjang dan halus dibandingkan domba asli, warnanya putih, hitam dan coklat dan lainnya.

Atraksi Adu Domba ini biasa dimulai sekitar pukul 09:00 – selesai. Adu Domba Garut ini biasanya dimulai dengan pendaftaran terlebih dahulu. Harga tiket pendaftaran berkisar Rp.30.000 untuk satu ekor Domba dan Rp.60.000 untuk satu pasang Domba Adunya. Pemilik domba biasanya telah bersepakat untuk saling mengadu dombanya, sehingga mereka sudah mengetahui siapa lawan tandingnya nanti. Pemimpin pertandingan juga disebut dengan wasit. Dalam perlombaan ini kelasnya biasanya ditentukan berdasarkan jumlah tandukan dalam masing-masing pertandingannya. Dan bagi pemenangnya biasanyaakan mendapatkan Door prize seperti kaos,tv, dan lain-lain.

Atraksi ini biasanya diiringi oleh gamelan yang menyanyikan lagu-lagu khas Sunda. Contohnya pada saat adu domba di desa Mekar Jaya ini salah satu pengiring gamelannya berasal dari sangggar seni Gentra Purwa 2. Alat musik yang digunakannya pun bermacam-macam mulai dari rebab, gendang, goog, dll. Alat – alat musik ini sudah jarang ditemukan saat ini, pemain alat musiknya pun terdiri dari orang –orang yang sudah lanjut usia. Menurut salah satu Sindennya sudah tidak banyak lagi dari kalangan muda yang mau belajar tentang kesenian khas Sunda.

Hal ini yang justru cukup mengundang perhatian dimana tidak adanya minat generasi muda untuk mulai melestarikan seni sunda khususnya adu domba. Kesenian adu domba dan gamelannya tidak bisa dipisahkan. Tentu saja akan mengurangi nilai seninya jika suatu saat aktraksi adu domba itu tidak diiringi gelaran gamelan jika tidak ada lagi generasi penerus yang mau melanjutkan menjadi pemain gamelan pengiring atraksi adu domba itu sendiri. Oleh karena itu perlu ada perhatian dari semua orang Garut untuk mulai melestarikan dan menjaga kesenian khas Garut ini.

Sumber : infokotagarut.blogspot.com

Daftar Objek Wisata Garut

Daftar nama hotel di Garut


Hotel Kampung Sampireun
Satuan Kawasan Wisata
Kecamatan
Jenis Hotel
Alamat

: Kawah Darajat
: Samarang
: Hotel Bintang IV
: Jl. Raya Kamojang-Samarang, Desa Sukamulya
  Tlp. (0262) 542393

Hotel Danau Dariza
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat                                   

: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Bintang III
: Jl. Raya Cipanas No. 44-45 Telp. (0262) 243694-7
Hotel Sabda Alam Resort
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat                                   


: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Bintang III
: Jl. Raya Cipanas No. 3 Garut 44151
  Tlp. (0262) 540054, Fax: (0262) 237500
Hotel Tirta Gangga
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat

: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Bintang III
: Jl. Raya Cipanas No. 130 Garut 44151 Tlp. 232549
Hotel Kampung Sumber Alam
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat

: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Bintang III
: Jl. Raya Cipanas No. 122 Garut 44151
  Tlp. (0262) 237700 ? 238000, Fax: (0262) 232569

Hotel Augusta
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat

: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Bintang II
: Jl. Raya Cipanas No 51 Garut 44151 Tlp. (0262) 241556
Hotel Bintang Redante
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat


: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Melati III
: Jl. Raya Samarang No. 42 Telp. (0262) 4704647 - 242678
Hotel Cipanas Indah
Satuan Kawasan Wisata  
Kecamatan                           
Jenis Hotel                           
Alamat


: Cipanas
: Tarogong Kaler
: Hotel Melati III
: Jl. Raya Cipanas No. 113 Tlp. (0262) 233736

Makanan Khas Garut

Dodol Garut
dodol garutDodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain.

Industri ini berkembang sejak tahun 1926, oleh seorang pengusaha yang bernama Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini, hal ini disebabkan karena memiliki cita rasa yang berbeda dan mampu bersaing dengan jenis dodol yang berasal dari daerah lain. Harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh. Tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang bersifat sintetis. Memiliki daya tahan cukup lama ( 3 bulan).
Komoditi ini mudah dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya yaitu dengan memanfaatkan bahan lain buah waluh, kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak dan lain-lain. Dekranasda juga membantu pemasaran melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan melalui pelatihan-pelatihan.
Jeruk Garut

Jeruk Garut
Sudah sejak lama, jeruk Garut telah popular dan menjadi trademark Kabupaten Garut. Oleh karena itu, sesuai dengan Perda No. 9 Tahun 1981, jeruk garut telah dijadikan sebagai komponen penyusun lambang daerah Kabupaten Garut. Selain sebagai buah ciri khas Kabupaten Garut, jeruk merupakan komoditas sub-sektor pertanian tanaman pangan yang mempunyai prospek cukup cerah dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Sebagai komoditas unggulan khas daerah, Jeruk Garut mempunyai peluang tinggi untuk terus dikembangkan karena keunggulan komparatif dan kompetitifnya serta adanya peluang yang masih terbuka luas. Dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, Jeruk Garut akan mampu bersaing dengan produk sejenis baik pada tingkat l nasional seperti halnya Jeruk Medan, Jeruk Pontianak serta jeruk impor seperti Jeruk Mandarin dan Jeruk New Zealand.

Investasi pada komoditas ini cukup prospektif dan dapat memberikan nilai tambah ekonomis yang cukup tinggi baik bagi para petani maupun investornya. Dari studi kelayakan yang dilakukan pada tahun 1997 menunjukkan, untuk tanaman jeruk seluas 1 Ha (sekitar 500 pohon) akan memberikan gambaran keuntungan riil pada tahun ke-4 sebesar Rp 39.966.000,00

Sebagai daerah sentra produksi jeruk, Pemerintah Kabupaten Garut yang didukung oleh pihak-pihak terkait terus berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya. Saat ini belum ada sumber yang melaporkan kapasitas jeruk garut secara spesifik. Menurut petani jeruk yang dihubungi pihak garut.go.id, pada masa jayanya, daerah penghasil Jeruk Garut terbaik adalah daerah Cigadog, Wanaraja yang kini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sucinaraja. Sumber tersebut mengakui kejayaan Jeruk Garut musnah ketika daerahnya diselimuti abu hasil letusan Gunung Galunggung yang ketebalannya mencapai 1 meter lebih.
Perlu diakui bahwa kejayaan Jeruk Garut dulu tidak bisa dirasakan seutuhnya kini. Sebagai gambaran kejayaannya, pada akhir tahun 1987 populasi jeruk masih tercatat 1,3 juta pohon yang tersebar di lahan seluas kurang lebih 2.600 hektar dengan jumlah produksi yang dihasilkan kurang lebih 26.000 ton/tahun. Namun, dalam kurun waktu 5 tahun kemudian, populasinya menurun drastis. Pada akhir tahun 1992 tinggal sekira 52.000 pohon. Sehingga tidaklah mengherankan kalau saat ini, kita tidak melihat deretan penjual jeruk Garut di sepanjang jalan Bandung - Garut, atau kita tidak akan menemukan pedagang asongan di dalam bis yang menjajakan jeruk Garut asli..

Menurunnya populasi jeruk Garut secara extrim lebih diutamakan karena serangan penyakit citrus vein phloem degeneration (CVPD) yang bersumber dari sebuah bakteri (bukan virus) bernama lybers bacteri aniaticum. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti Jepang, Prancis, dan LIPI diketahui bahwa bakteri yang menggerogoti tanaman jeruk tidak menular lewat tanah ataupun biji yang diambil dari tanaman jeruk yang terserang penyakit, tetapi ditularkan melalui serangga sejenis kutu loncat jeruk (diaphorina citry). Kutu loncat jeruk menularkan penyakit dengan cara mengisap cairan daun berpenyakit, kemudian mengisap daun jeruk yang sehat. Sekarang tinggal bagaimana memberantas serangga penular secara efektif agar penyakit ini tidak menyebar luas.

Terungkapnya sumber penyakit ini, membuat Pemkab Garut melangkah pasti dalam melakukan upaya rehabilitasi jeruk Garut yang salahsatunya melakukan upaya pengembangan produksi di lokasi nonendemis.. Upaya dari Pemkab Garut dan para petani itu perlahan tetapi pasti sudah mulai menampakkan hasil. Kini, telah ditanam kembali lebih dari 400.000 pohon jeruk atau sekira 40% dari target di atas lahan seluas 1.000 ha yang tersebar di Kecamatan Samarang, Pasirwangi, Bayongbong, Cisurupan, Cilawu, Karangpawitan, Pameungpeuk, Cikelet, Cisompet, dan Cibalong. Semoga upaya ini akan mengembalikan kembali produktivitas Jeruk Garut sebagai salah satu identitas Kabupaten Garut.

Burayot
Burayot terbuat dari Gula merah dan tepung beras pilihan, bahan dan rasa sama dengan makanan khas daerah lainnya yaitu "Ali Agrem", tapi karena dibuat bundar keriput atau "ngaburayot" (kata orang Sunda) maka dinamakanlah burayot. Makanan ini banyak diproduksi oleh masyarakat Garut terutama Leles, karena bahannya mudah didapat dan rasanya yang legit.

Ladu
Ladu dibuat dari beras ketan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi hidangan yang khas serta rasanya yang berbeda dengan makanan lainnya. Pertama kali diperkanalkan oleh masyarakat Malangbong Garut.

Angleng dan Aneka Wajit
Angleng dan wajit, sebenarnya sama dengan dodol Garut yang diproduksi dari beras Ketan dan Gula merah. Bedanya adalah Dodol diolah menjadi semacam karamel, sedangkan wajit tidak. Makanan ini diproduksi oleh masyarakat di kabupaten Garut khususnya di Kecamatan Cihurip.

Kurupuk Kulit Khas Garut
Makanan ini berkembang seiring dengan banyaknya penyamakan kulit di kabupaten Garut, karena pada proses penyamakan ada bagian dari bahan baku kulit yang dibuang tidak diolah, maka dapat diproses menjadi kerupuk kulit. Kerupuk kulit dan dorokdok Garut mempunyai citarasa yang sangat khas. Produksi kerupuk kulit tersebar di Garut Kota, Tarogong dan daerah lainnya.

Pindang Ikan
Penampilan ikan pindang Garut sama dengan ikan pindang di dearah lainnya, hanya yang menjadikan berbeda adalah cara pengolahan yang berbeda membuat ikan pindang Garut juga memiliki citarasa tersendiri yang khas, dan itu membuat orang yang pernah merasakannya ketagihan. Dapat diperoleh di berbagai tempat khususnya daerah Cikajang, Cisurupan, dan Cihideung.

Sambel Cibiuk
Menurut sumber yang tersebar di masyarakat Kecamatan Cibiuk, bahwa resep sambel Cibiuk dibawa dari Arab. Terlepas benar atau tidaknya, sambel yang dibuat di kecamatan cibiuk ini mempunyai perbedaan dengan sambal-sambal lainnya karena dibuat dari bahan: tomat hijau, serawung, cabe rawit dan bumbu lainnya. Walaupun pedas tetapi tidak akan menimbulkan panas pada perut yang menkonsumsinya. Karena terkenalnya, maka sekarang restoran dengan menu sambel Cibiuk sudah ada di berbagai kota besar khususnya Bandung dan Jakarta. Sambal Cibiuk mulanya hanya disajikan bila ada tamu Istimewa atau Agung. Jaman dahulu sambal ini hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Cibiuk dan para pejabat saja, tetapi seiring perkembangan peradaban maka sekarang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Rumah makan sambal Cibiuk yang ada saat ini di Kecamatan Cibiuk adalah keturunan-keturunan langsung dari pemegang resep Sambal Cibiuk yang khas. Akan tetapi untuk sekadar mengenal saja seperti apa sambal Cibiuk, Anda dapat memesannya di berbagai rumah makan di Garut Kota, Tarogong dan sekitarnya misalnya di Jl. OTISTA dan Jl. Veteran.

Ceprus
Makanan ini bisa diperoleh di Garut bagian Selatan. Ceprus adalah singkong bakar panas dicelupkan pada gula merah yang telah dipanaskan (kinca). Makanan ini tergolong langka karena hanya tersaji bila di sentra gula merah asli dari pohon kawung (aren).

Catatan :
Beberapa makanan khas Garut di atas hanya dapat diperoleh di daerah asalnya dan sebagian lainnya dapat diperoleh di banyak toko oleh-oleh yang tersebar hampir di setiap sudut kota . Sedangkan salah satu tempat jajanan masyarakat yang terbesar di kota Garut adalah Pasar Ceplak.


Pasar Ceplak adalah bagian dari denyut keramaian malam di kabupaten Garut. Pasar ini mempunyai sejarah yang sangat panjang, hingga dapat dikategorikan sebagai karakteristik kota dari kabupaten Garut. Pasar Ceplak mulai buka setelah Ashar (Sekitar jam 16-17 WIB) di ruas jalan Siliwangi yang terapit Jl. Cikuray dan Jl. Ciledug. Di tempat ini berbagai makanan khas Garut dan daerah lain merangsang selera. Makanan ringan sampai makanan berat, dijual dengan harga terjangkau serta suasana "kekeluargaan" dan "kerakyatan". Nama Ceplak sendiri diambil dari beradunya lidah dan langit-langit mulut bila seseorang sedang makan hingga menimbulkan bunyi (dalam bahasa sunda "ceplak"). Puncak dari keramaian Pasar Ceplak adalah pada saat bulan Rhamadhan, akhir pekan, dan hari libur.

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : inigarutku

Top