Gunung Talagabodas adalah sebuah gunung berapi non
aktif yang sebenarnya terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Gunung tersebut
terletak lebih kurang 28 km dari Garut Kota, dengan ketinggian mencapai
2201 mdpl. Adapun ketinggian danau/kawahnya adalah 1740 mdpl. Bagi
mereka yang sudah berkunjung ke Kawah Putih Ciwidey, Bandung Selatan.
Bila melihat danau di Gunung Talagabodas dipastikan akan merasa seperti
“de javu“. Serupa tapi tak sama. Hanya, danau di Talagabodas lebih
luas.
Lokasi wisata yang bisa dikunjungi sebenarnya tidak
hanya kawah, tetapi juga ada sumber mata air panas di tiga lokasi.
Khusus, untuk lokasi mata air Pancuran Tujuh hanya bisa ditempuh dengan
jalan kaki. Karena sepeda atau kendaraan bermotor harus parkir lebih
kurang 1 km dari lokasi. Selanjutnya berjalan kaki menembus kerimbunan
hutan. Di Pancuran Tujuh, Anda bisa mandi dengan air belerang panas
ditujuh sumber mata air. Sedikit berbau mistis dan tahayul, karena di
tangkai-tangkai pohon bergantungan aneka pakaian dalam! Di lokasi
kawah/Curug Tujuh sarana dan prasarana cukup lengkap. Warung kecil
dengan mushola yang cukup besar dan bersih telah tersedia.
Untuk
tiba di Kawah Gunung Talagabodas dapat ditempuh langsung dengan
truk/pick up atau digowes langsung sejauh 13 km menuju Kecamatan
Wanaraja melalui jalan hotmix mulus. Atau bagi Anda yang berasal dari
arah Bandung, dari Jalan Cagak Nagreg langsung menuju Kecamatan
Limbangan. Sekitar 2 km dari Pasar Kecamatan Limbangan, akan bertemu
dengan pertigaan yang dinamakan Sasak Beusi. Di sana ada petunjuk
menuju ke arah Cibatu (Garut). Dari Sasak Beusi ke pasar Kecamatan
Cibatu kurang lebih 8 km. Terus lurus terus melewati rel kereta api
jalur selatan menuju Kecamatan Wanaraja sejauh 8 km.
Dari Alun-alun Wanaraja, Gunung Talagabodas berjarak 13 km. Untuk para pecinta uphill jarak tersebut bisa ditempuh sekitar 1,5-2,5 jam. Namun untuk para pecinta KONA (komunitas ogah nanjak) bisa langsung diloading sampai kawah Talagabodas sekitar 0,5 jam. Kondisi jalannya relatif bagus dan hanya rusak justru di 4 kilometer awal dari alun-alun Wanaraja. Selanjutnya, jalan relatif rata bahkan hotmix sejauh 4 km setelah SD Sindang Ratu.
Untuk Anda yang senang bersepeda cross country, setelah bernarsis ria di danau/kawah Talagabodas bisa langsung ngebut di turunan ke tengah hutan belantara Gunung Talagabodas. Harap hati-hati karena ada beberapa jalan tikus yang cukup merepotkan bila salah jalan. Treknya relatif ringan, dengan sedikit ekstrim dibeberapa bagian (dirusak motocross, jalur “dicangkul” plus jalan air). Namun, dengan sedikit teknik dan skill, sepeda tetap bisa “gowesable“. Tentunya dengan catatan, bila ragu-ragu lebih baik TTB. Hutan tropisnya relatif masih virgin akar dan besarnya pohon yang berusia puluhan dan mungkin ratusan tahun, menciptakan kanopi yang sangat rapat. Sehingga, sinar matahari pun hanya sedikit yang bisa menembusnya.
Setelah menempuh jalur di tengah hutan sejauh 4 km yang biasanya ditempuh selama 30 menit, jalur berganti dengan turunan aspal sejauh 1 km. Kemudian tembus ke hutan pinus dan perkebunan kentang, single trek tanah sejauh 3 km. Selanjutnya, tanjakan pendek tapi curam dan tembus ke kebun palawija di bukit Gunung Sadahurip. Jalur masih berupa single track tanah, turunan dengan sedikit tanjakan. Silih berganti di tengah kebun kentang, jagung, cabe rawit dan tomat. Untuk rehat dan narsis bisa dilakukan di kaki Gunung Sadahurip ( yang pernah dihebohkan ada pyramid lebih tua dari pyramid di Mesir) atau di atas Bukit Batu Rahong yang berupa susunan batu granit yang sangat menggoda. Suasana pemandangan amat sangat indah, sejuk dan asri. Sejauh mata memandang adalah birunya langit (kalau gak mendung :)) dan bukit dan lembah yang hijau. Bila, mempunyai waktu cukup. Silakan langsung mendaki Puncak Gunung Sadahurip,dari puncaknya Anda bisa melihat kota Garut, Tanjakan Nagreg, Situ Bagendit dan Situ Cangkuang.
Perjalanan bisa digowes lanjut dengan kondisi jalan makadam, turunan. Lanjut single track tanah ke hutan bambu, turunan tajam. Melewati jembatan bambu dengan jurang yang cukup dalam. Selanjutnya sepeda TTB sejauh 100 meter, dan lanjut turunan sempit. Di kanan tebing, di kiri jurang 2-3 meteran. Tembus lagi ke hutan bambu, tentunya dengan pemandangan yang tetap cantik. Offroad berakhir di SD Cicapar. Langsung turunan beton sejauh 2 km, dan jalan macadam jahanam sejauh 1 km. Disambung turunan beton lagi sejauh 2 km campur aspal rusak. Finish di Pasar Kecamatan Sukawening lebih kurang 17 km dari Garut kota. Dari sini bisa digowes langsung ke Garut kota sekitar 1 jam atau langsung loading lagi. Total turunan offroad dari Kawah Talagabodas sampai pasar Sukawening sekitara 13 km..
Dari Alun-alun Wanaraja, Gunung Talagabodas berjarak 13 km. Untuk para pecinta uphill jarak tersebut bisa ditempuh sekitar 1,5-2,5 jam. Namun untuk para pecinta KONA (komunitas ogah nanjak) bisa langsung diloading sampai kawah Talagabodas sekitar 0,5 jam. Kondisi jalannya relatif bagus dan hanya rusak justru di 4 kilometer awal dari alun-alun Wanaraja. Selanjutnya, jalan relatif rata bahkan hotmix sejauh 4 km setelah SD Sindang Ratu.
Untuk Anda yang senang bersepeda cross country, setelah bernarsis ria di danau/kawah Talagabodas bisa langsung ngebut di turunan ke tengah hutan belantara Gunung Talagabodas. Harap hati-hati karena ada beberapa jalan tikus yang cukup merepotkan bila salah jalan. Treknya relatif ringan, dengan sedikit ekstrim dibeberapa bagian (dirusak motocross, jalur “dicangkul” plus jalan air). Namun, dengan sedikit teknik dan skill, sepeda tetap bisa “gowesable“. Tentunya dengan catatan, bila ragu-ragu lebih baik TTB. Hutan tropisnya relatif masih virgin akar dan besarnya pohon yang berusia puluhan dan mungkin ratusan tahun, menciptakan kanopi yang sangat rapat. Sehingga, sinar matahari pun hanya sedikit yang bisa menembusnya.
Setelah menempuh jalur di tengah hutan sejauh 4 km yang biasanya ditempuh selama 30 menit, jalur berganti dengan turunan aspal sejauh 1 km. Kemudian tembus ke hutan pinus dan perkebunan kentang, single trek tanah sejauh 3 km. Selanjutnya, tanjakan pendek tapi curam dan tembus ke kebun palawija di bukit Gunung Sadahurip. Jalur masih berupa single track tanah, turunan dengan sedikit tanjakan. Silih berganti di tengah kebun kentang, jagung, cabe rawit dan tomat. Untuk rehat dan narsis bisa dilakukan di kaki Gunung Sadahurip ( yang pernah dihebohkan ada pyramid lebih tua dari pyramid di Mesir) atau di atas Bukit Batu Rahong yang berupa susunan batu granit yang sangat menggoda. Suasana pemandangan amat sangat indah, sejuk dan asri. Sejauh mata memandang adalah birunya langit (kalau gak mendung :)) dan bukit dan lembah yang hijau. Bila, mempunyai waktu cukup. Silakan langsung mendaki Puncak Gunung Sadahurip,dari puncaknya Anda bisa melihat kota Garut, Tanjakan Nagreg, Situ Bagendit dan Situ Cangkuang.
Perjalanan bisa digowes lanjut dengan kondisi jalan makadam, turunan. Lanjut single track tanah ke hutan bambu, turunan tajam. Melewati jembatan bambu dengan jurang yang cukup dalam. Selanjutnya sepeda TTB sejauh 100 meter, dan lanjut turunan sempit. Di kanan tebing, di kiri jurang 2-3 meteran. Tembus lagi ke hutan bambu, tentunya dengan pemandangan yang tetap cantik. Offroad berakhir di SD Cicapar. Langsung turunan beton sejauh 2 km, dan jalan macadam jahanam sejauh 1 km. Disambung turunan beton lagi sejauh 2 km campur aspal rusak. Finish di Pasar Kecamatan Sukawening lebih kurang 17 km dari Garut kota. Dari sini bisa digowes langsung ke Garut kota sekitar 1 jam atau langsung loading lagi. Total turunan offroad dari Kawah Talagabodas sampai pasar Sukawening sekitara 13 km..
Referensi : infokotagarut.blogspot.com
0 komentar: