Selasa, 17 Mei 2016

Gedung Sate Bandung - (Kantor Gubernur Jawa Barat)

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.

Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung).

Gedung Sate (ca.1920-28)
 
Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf) dan Perpustakaan.

Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.

Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate di antaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".

D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia".

Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, "Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis". Seperti halnya gaya arsitektur Italia pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barat. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Masih banyak lagi pendapat arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya Slamet Wirasonjaya, dan Ir. Harnyoto Kunto.
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².

Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.

Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.

Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.

Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang di tempati beberapa Biro dengan Stafnya.

Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.

Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.

Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.

Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.

Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.

Sumber : https://id.wikipedia.org

Objek Wisata Bandung Tempo Doeloe - Jl. Braga

Objek Wisata Bandung Tempo Doeloe - Jl. Braga

Jalan Braga

Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.

Lingkungan

Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940-an) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu. Di antara pertokoan tersebut yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah pertokoan Sarinah, Apotek Kimia Farma dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika yang dulunya adalah gedung Societeit Concordia). Model tata letak jalan dan gedung gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga seperti Jalan Suniaraja (dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa) dan Jalan Pos Besar (Postweg)('sekarang Jalan Asia-Afrika') yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada tahun 1811, di depan Gedung Merdeka. 
 
. R. de Vries & Co. 
di Jalan Braga, supermarket pertama di Bandung (1880)
 

Sejarah

Awalnya Jalan Braga adalah sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an. Jalan Braga menjadi ramai karena banyak usahawan-usahawan terutama berkebangsaan Belanda mendirikan toko-toko, bar dan tempat hiburan di kawasan itu seperti toko Onderling Belang. Kemudian pada dasawarsa 1920-1930-an muncul toko-toko dan butik (boutique) pakaian yang mengambil model di kota Paris, Perancis yang saat itu merupakan kiblat model pakaian di dunia. Dibangunnya gedung Societeit Concordia yang digunakan untuk pertemuan para warga Bandung khususnya kalangan tuan-tuan hartawan, Hotel Savoy Homann, gedung perkantoran dan lain-lain di beberapa blok di sekitar jalan ini juga meningkatkan kemasyhuran dan keramaian jalan ini.

Namun sisi buruknya adalah munculnya hiburan-hiburan malam dan kawasan lampu merah (kawasan remang-remang) di kawasan ini yang membuat Jalan Braga sangat dikenal turis. Dari sinilah istilah kota Bandung sebagai kota kembang mulai dikenal. Sehingga perhimpunan masyarakat warga Bandung saat itu membuat selebaran dan pengumuman agar "Para Tuan-tuan Turis sebaiknya tidak mengunjungi Bandung apabila tidak membawa istri atau meninggalkan istri di rumah".

Di beberapa daerah dan kota-kota yang berdiri serta berkembang pada masa Hindia Belanda, juga dikenal nama jalan-jalan yang dikenal seperti halnya Jalan Braga di Bandung seperti Jalan Kayoetangan di kota Malang yang juga cukup termasyhur dikalangan para Turis terutama dari negeri Belanda juga Jalan Malioboro di Yogyakarta dan beberapa ruas jalan di Jakarta. Namun sayangnya nama asli jalan ini tidak dipertahankan atau diubah dari nama sebelumnya yang dianggap populer seperti halnya Jalan Kayoetangan di kota Malang diganti menjadi Jalan Basuki Rahmat.

Sumber : https://id.wikipedia.org

Selasa, 10 Mei 2016

Indahnya Alun-alun dan Masjid Agung Bandung Jawa Barat

Indahnya Alun-alun dan Masjid Agung Bandung Jawa Barat


Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, yang dulu dikenal dengan nama Masjid Agung Bandung adalah masjid yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810, dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami delapan kali perombakan pada abad ke-19, kemudian lima kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu, H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda.

Masjid Raya Bandung, seperti yang kita lihat sekarang, terdapat dua menara kembar di sisi kiri dan kanan masjid setinggi 81 meter yang selalu dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi. Kini luas tanah keseluruhan masjid adalah 23.448 m² dengan luas bangunan 8.575 m² dan dapat menampung sekitar 13.000 jamaah.

Lokasi Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung berada di Alun-alun Bandung dekat ruas Jalan Asia-Afrika, pusat Kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan. Tak jauh dari masjid ini, di ruas jalan yang sama berdiri megah Gedung Merdeka dan Hotel Preanger, dua bangunan yang begitu lekat dengan sejarah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Ruas jalan antara Hotel Savoy Homann dan Gedung Asia-Afrika ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemimpin negara negara Asia Afrika yang berjalan kaki dari Hotel Homman tempat mereka menginap ke lokasi konfrensi di Gedung Asia Afrika termasuk untuk sholat di Masjid Agung Bandung dan sebaliknya.

Sejarah Masjid Raya Bandung Jawa Barat

Masjid Raya Bandung Jawa Barat sebelumnya bernama Masjid Agung didirikan pertama kali pada tahun 1812. Masjid Agung Bandung dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota Bandung dari Krapyak, sekitar sepuluh kilometer selatan kota Bandung ke pusat kota sekarang. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhlu. Air kolam ini berfungsi juga sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-Alun Bandung pada tahun 1825.

Setahun setelah kebakaran, pada tahun 1826 dilakukan perombakkan terhadap bangunan masjid dengan mengganti dinding bilik bambu serta atapnya dengan bahan dari kayu. Perombakan dilakukan lagi tahun 1850 seiring pembangunan Jalan Groote Postweg (kini Jalan Asia Afrika). Masjid kecil tersebut mengalami perombakkan dan perluasan atas instruksi Bupati R.A Wiranatakusumah IV atap masjid diganti dengan genteng sedangkan didingnya diganti dengan tembok batu-bata.

Kemegahan Masjid Agung Bandung waktu itu sampai-sampai di-abadikan dalam lukisan pelukis Inggris bernama W Spreat pada tahun 1852. Dari lukisan tersebut, terlihat atap limas besar bersusun tiga tinggi menjulang dan mayarakat menyebutnya dengan sebutan bale nyungcung. Kemudian bangunan masjid kembali mengalami perubahan pada tahun 1875 dengan penambahan pondasi dan pagar tembok yang mengelilingi masjid.

Seiring perkembangan zaman, masyarakat Bandung menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak umat seperti pengajian, perayaan Muludan, Rajaban atau peringatan hari besar Islam lain bahkan digunakan sebagai tempat dilangsungkan akad nikah. Sehingga pada tahun 1900 untuk melengkapinya sejumlah perubahan pun dilakukan seperti pembuatan mihrab dan pawestren (teras di samping kiri dan kanan).

Kemudian pada tahun 1930, perombakan kembali dilakukan dengan membangun pendopo sebagai teras masjid serta pembangunan dua buah menara pada kiri dan kanan bangunan dengan puncak menara yang berbentuk persis seperti bentuk atap masjid sehingga semakin mempercatik tampilan masjid. Konon bentuk seperti ini merupakan bentuk terakhir Masjid Agung Bandung dengan kekhasan atap berbentuk nyungcung.
Menjelang konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total di antaranya kubah dari sebelumnya berbentuk “nyungcung” menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.

Selain itu menara di kiri dan kanan masjid serta pawestren berikut teras depan dibongkar sehingga ruangan masjid hanyalah sebuah ruangan besar dengan halaman masjid yang sangat sempit. Keberadaan Masjid Agung Bandung yang baru waktu itu digunakan untuk salat para tamu peserta Konferensi Asia Afrika.
Kubah berbentuk bawang rancangan Sukarno hanya bertahan sekitar 15 tahun. Setelah mengalami kerusakan akibat tertiup angin kencang dan pernah diperbaiki pada tahun 1967, kemudian kubah bawang diganti dengan bentuk bukan bawang lagi pada tahun 1970.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat tahun 1973, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan besar-besaran lagi. Lantai masjid semakin diperluas dan dibuat bertingkat. Terdapat ruang basement sebagai tempat wudlu, lantai dasar tempat salat utama dan kantor DKM serta lantai atas difungsikan untuk mezanin yang berhubungan langsung dengan serambi luar. Di depan masjid dibangun menara baru dengan ornamen logam berbentuk bulat seperti bawang dan atap kubah masjid berbentuk Joglo.

Jumat, 29 April 2016

Objek Wisata Kebun Binatang Bandung

Objek Wisata Kebun Binatang Bandung

Sejarah Kebun Binatang Bandung


Berbagai wahana rekreasi di Kebun Binatang Bandung
  • Flying fox
  • Taman bermain
  • Kolam untuk perahu dan perahu bebek

Fungsi Kebun Binatang Bandung bagi masyarakat

  • Fungsi kebudayaan. Kebun Binatang Bandung sebagai tempat rekreasi yang di dalamnya terdapat wahana pergelaran seni budaya, tentunya mempunyai fungsi kebudayaan, yaitu dapat menanamkan kesadaran dan rasa cinta tanah air melalui pengamatan dan pemahaman kekayaan budaya, serta pengamatan dan pemahaman kekayaan flora dan fauna.
  • Fungsi pendidikan dan Iptek. Kebun Binatang Bandung merupakan sebuah wahana yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan edukatif untuk menambah pengetahuan dan untuk menghasilkan butir-butir pengetahuan baru yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Kebun Binatang Bandung ini juga dapat dimanfaatkan sebagai objek riset atau penelitian di berbagai keilmuan.
  • Fungsi perlindungan dan pelestarian kekayaan alam. Kebun Binatang Bandung sebagai tempat dimana wahana flora dan fauna dikembangkan dan dilestarikan, berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan berbagai satwa flora dan fauna dengan tujuan menjaga kekayaan alam.
  • Fungsi rekreasi. Kebun binatang bandung tentunya mempunyai fungsi sebaga tempat rekreasi bagi masyarakat.

Bandung tak hanya terkenal sebagai kota yang memiliki banyak tempat wisata alam, namun juga sebagai salah satu tempat konservasi dan cagar budaya. Bandung memiliki kebun binatang Bandung, yang merupakan salah satu cagar budaya, cagar alam dan juga merupakan tempat konservasi. Kebun binatang tersebut terletak sangat strategis yaitu diantara kampus terkenal Institut Teknologi Bandung juga sungai cikapundung. Lebih tepatnya lokasinya berada di jalan Kebun Binatang No 6 Taman Sari, Bandung, Jawa Barat.  Kebun binatang Bandung ini telah lama berdiri bahkan telah di resmikan pada tahun 1930 oleh BZP (Bandung Zoological Park) yaitu pada saat Indonesia masih di jajah oleh Belanda, hingga pada tahun 1948 kebun binatang ini banyak mengalami perubahan karena sempat vakum sejak pemerintahan Jepang di Indonesia.

Kebun binatang Bandung memiliki luas sekitar 14 hektar dimana tak hanya satwa yang ada di dalamnya tapi juga beberapa tumbuhan yang sengaja di tanam dan di rawat, selain itu juga terdapat beberapa tempat wisata di dalamnya. Kebun binatang Bandung juga merupakan salah satu tempat di selenggarakanya pentas budaya dan seni oleh pemerintah kota Bandung. Sehingga tak hanya di sebut sebagai kebun binatang, tetapi juga cagar Budaya.

Di kebun binatang Bandung ini terdapat berbagai macam satwa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia juga yag berasal dari Dunia. Disini pengunjung bisa memberi makan satwa-satwa tersebut dengan syarat makanan tersebut haruslah dari kebun binatang dan atas panduan petugas, hal tersebut di lakukan semata mata untuk mencegah keracunan dari satwa-satwa itu sendiri. Di kebun binatang Bandung ini memiliki 1800 aneka satwa, ada yang di biarkan hidup di alam terbuka dan ada juga yag tinggal di kandang. Tak hanya di hibur dengan berbagai macam satwa yang ada di Kebun Binatang Bandung ini, pengunjung juga bisa menikmati berbagai macam wahana yang tersedia seperti flying fox, kolam renang bahkan tempat bermain anak seperti ayunan, perosotan, tempat memancing dan lain sebagainya.

Bila pengunjung merasa kelalahan ketika berkeliling untuk melihat satwa yang ada di Kebun Binatang Bandung ini, maka mereka bisa menunggang gajah ataupun menunggang unta yag berasal dari gurun pasir, tenang saja hal tersebut tetap dalam pantauan petugas. Selain satwa, disini anda juga bisa melihat berbagai macam jenis tanaman yang memang di budidayakan di sini, tanaman tersebut terdiri dari berbagai jenis dan terdiri dari pohon yag kecil hingga pohon yang besar.

Bagi anda para pecinta foto ataupun selfie dan ingin mendapatkan gambar yang lebih bagus maka anda dapat menyewa salah satu fotografer yang ada di kebun binatang Bandung ini, dari pihak pengelola memang sudah menyediakan beberapa fotografer yang khusus untuk di sewakan bagi para pengunjung. Namun tak masalah jika anda ingin berhemat dan tidak menggunakan jasa fografer, anda bisa mengambil gambar dari kamera hendphone anda sendiri ataupun mungkin dari kamera yang anda bawa.

Tiket masuk di Kebun binatang Bandung ini cukup murah yaitu sekitar Rp 20.000 untuk orang dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak di atas 3 tahun, bila yang kurang 3 tahun maka tidak di hitung ataupun di gratiskan. Namun, biasanya harga tersebut berubah pada waktu waktu tertentu seperti pada saat hari libur dan akhir pekan.


Kebun Binatang Bandung ini pada awalnya dikenal dengan nama Derenten (dalam bahasa sunda, dierentuin) yang artinya kebun binatang. Kebun Binatang Bandung didirikan pada tahun 1930 oleh Bandung Zoological Park (BZP), yang dipelopori oleh Direktur Bank Dennis, Hoogland. Pengesahan pendirian Kebun Binatang ini diwenangi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan pengesahannya dituangkan pada keputusan 12 April 1933 No.32. Pada saat Jepang menguasai daerah ini, tempat wisata ini kurang terkelola, hingga pada tahun 1948, dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tempat wisata ini.
Pada tahun 1956, atas inisiatif dari Raden Ema Bratakusumah, Bandung Zoological Park dibubarkan dan berganti menjadi Yayasan Marga Satwa Tamansari pada tahun 1957.


Sumber Refernsi :

  • http://www.wisatatiga.com
  • https://id.wikipedia.org


Daftar Objek Wisata Bandung Terlengkap

Daftar Tempat Wisata Di Kota Bandung Pusat 

  1. Alun-alun dan Masjid Agung - Jl. Asia Afrika
  2. Bandung Tempo Doeloe - Jl. Braga
  3. Gedung Sate Bandung - (Kantor Gubernur Jawa Barat)
  4. Kebun Binatang Bandung - Jl. Tamansari
  5. Lapangan Gasebu (Gabungan Sepakbola Bandung Utara)
  6. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat - Jl. Dipatiukur
  7. Monumen Hussein Sastranegara - Jl. Pajajaran
  8. Monumen Bandung Lautan Api - Jl. M. Toha
  9. Museum Geologi - Jl Diponegoro
  10. Museum Konferensi Asia Afrika - Jl. Asia Afrika
  11. Museum Mandala Wangsit Siliwangi - Jl. Lembong
  12. Museum Pos Indonesia - Jl. Cisanggarung
  13. Museum Sri Baduga - Jl. Lingkar Selatan
  14. Pusat Perbelanjaan Jins - Jl. Cihampelas
  15. Pusat Perbelanjaan Pasar Baru - Jl. Otto
  16. Pusat Perbelanjaan Kings Plaza - Jl. Kepatihan
  17. Pusat Sepatu dan Tas Cibaduyut - Jl. Cibaduyut
  18. Pusat Factory Outlet - Jalan Riau dan Jalan Dago
  19. Taman Tegalega - Astana Anyar
  20. Taman Makam Pahlawan - Cikutra Bandung
  21. Taman Lansia - Jl. Cisangkuy
  22. Taman Kota Bandung - Jl. Merdeka
  23. Taman Ade Irma Suryani Nasution (Taman Lalu Lintas) - Jl. Sumatera
  24. Taman Ganesha - Jln Ganesha
  25. Taman Kantor Pemerintah Kota Bandung

Daftar Tempat Wisata Di Kota Bandung Selatan 

  1. Bumi Perkemahan Ranca Upas - Ciwidey
  2. Ciwidey dan Alam Bandung Selatan
  3. Kawah Kamojang - Paseh Jawa Barat
  4. Kawah Putih Gunung Patuha - Ciwidey
  5. Kolam Renang Air Panas Cimanggu
  6. Jalan Mendaki ke Kawah Putih
  7. Pemandian Air Panas Walini - Ciwidey
  8. Penangkaran Rusa Ranca Upas - Ciwidey
  9. Perkebunan Teh Rancabali - Ciwidey
  10. Perkebunan Teh Gambung - Ciwidey
  11. Perkebunan Sayur - Pangalengan
  12. Situ Cipanunjang - Pangalengan
  13. Situ Cileunca - Pangalengan
  14. Soreang Jalur Utama Bandung - Ciwidey
  15. Telaga/Situ Patengan - Ciwidey
  16. Wisata Petik Strawbery - Ciwidey
  17. Pusat Kerajinan Kulit Cibaduyut

Daftar Tempat Wisata Di Kota Bandung Utara 


  1. Alam Jalur Alternatif Lembang - Dago
  2. Arena Pemancingan Bonita - Lembang
  3. Bumi Perkemahan - Cikole
  4. Curug Cimahi - Cisarua
  5. Curug Dago - Dago
  6. Curug Omas - Taman Wisata Maribaya
  7. Kawah Ratu - Gunung Tangkuban Parahu
  8. Kawah Upas - Gunung Tangkuban Parahu
  9. Kawah Domas - Gunung Tangkuban Parahu
  10. Kebun Strawbery Parongpong
  11. Monumen Pasir Pahlawan Otto Iskandar Dinata - Lembang
  12. Perkebunan Teh Subang - Jawa Barat
  13. Pemandian Air Panas Ciater
  14. Situ Lembang - Lembang
  15. Spirit Camp & Sahabat Alam - Jl. Sersan Bajuri
  16. Taman Budaya Dago - Dago
  17. Taman Bunga Parongpong
  18. Taman Hutan Jaya Giri - Lembang
  19. Taman Hutan Dago Pakar dan Gua Belanda/Jepang
  20. Taman Bunga Cihideung - Jl. Sersan Bajuri
  21. Teropong Bintang Bosscha - Lembang
  22. Vila Istana Bunga - Cihideung Lembang
  23. Wisata Lembang - Bandung
  24. Kampung Gajah - Bandung Utara
  25. Floating Market Lembang - Bandung Utara
  26. Tahu Susu Lembang - Bandung Utara
  27. Kampung Daun dan Sapu Lidi - Bandung Utara
  28. Dusun Bambu - Bandung Utara

Sabtu, 02 April 2016

Objek Wisata Pantai Cijeruk Indah Garut Jawa Barat

Pantai Cijeruk Indah adalah merupakan objek dan daya tarik wisata pantai di Kabupaten Garut yang terletak di Desa Sagara dan di Pameungpeuk, Garut, Provinsi Jawa Barat. ODTW ini dikelola oleh Kompepar Yayasan Cijeruk Indah, dengan status kepemilikan oleh BKSDA dan Perkebunan. Dengan 2 aspek legalitasnya, yaitu : Pasal 50 ayat (3) huruf a & b UU No. 41 tahun 1999 dan Pasal 78 ayat (5) UU No. 41 tahun 1999. Lingkungan fisiknya terdiri dari : luas kawasan sebesar 4700 m2, luas ODTW sebesar 2157 m2 dengan waktu kunjungan selama 24 jam. Menurut tata guna lahan kawasan tersebut diperuntukkan guna lahan perkebunan, pemukiman, pariwisata, dan hutan produksi (karet). Pantai ini mempunyai batas Administrasi yaitu sebelah Utara di Desa Singaraja, Barat di Desa Karyasari , Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Cipatujah. Batas Alam kawasan ini adalah Utara di Kubang Umen (lahan Gambut/Rawa), Barat di Sungai Cimerak, Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Leuweung Sancang. Kawasan Cijeruk Indah memiliki temperatur rata-rata 27°C per tahun, minimum tahunan 17°C, dan temperatur maksimum 28°C per tahun, dengan penyinaran matahari rata-rata sedang, dan kekuatan tiupan angin yang besar
Lingkungan Alam Fisik
Aspek fisik ODTW ini berupa konfigurasi umum lahan pantai ini berupa dataran, dengan kemiringan landai, stabilitas tanah sedang dan daya serap tanah baik. Jenis material tanah di Pantai Cijeruk Indah berupa pasir pantai di pesisir pantai. Warna air kawasan ini ada 2 buah, warna biru terletak di pesisir dan tengah pantai serta warna hijau kecoklatan terdapat di pertemuan muara. Bau dan temperatur air normal dengan tinggi gelombang rata-rata < 1 m (musim hujan 2-3 m sedangkan kemiringan dasar laut landai dan material dasar laut kawasan ini adalah pasir halus, lumpur, batu karang, pasir kasar dan kerikil. Flora laut dominannya rumput laut sedangkan fauna laut dominannya adalah ikan hias, siput, kerang, ikan Cangkel dan ikan tenggiri. Material pantai berupa pasir halus dan warna material alami kawasan ini adalah putih bersih. Dengan kemiringan pantainya datar serta panjang tepi pantai > 2000 m, lebar pantai 50-100 m, tingkat abrasi sedang, stabilitas tepi pantai stabil dengan flora tepi pantai berupa ketapang dan Pandan Bidur. Kualitas lingkungan cukup, kebersihan / sanitasi tidak baik dan tidak adanya gangguan di tepi pantai dengan jenis ground cover berupa tanah berpasir dan bentang alamnya sedang.

Pantai Cijeruk Indah memiliki kondisi lingkungan ODTW cukup dan tingkat kebersihan/sanitasi yang kurang. Pencemaran udara, bau dan air tidak ada. Pencemaran sampah ada, berupa sampah pengunjung dan sampah dari penduduk serta vandalisme juga ada. Visabilitis di ODTW sedikit terhalang, tingkat kebisingan rendah dan rambu iklan sedikit (hanya terdapat penunjuk arah & peringatan). Sumber daya listrik di Pantai Cijeruk Indah tidak ada, sedangkan sumber air bersih berasal dari sumur dengan kualitas air jernih, rasa air tawar dan bau air normal serta kendala pemanfaatannya karena sedikitnya jumlah sumur dan mata air dengan kemungkinan pemanfaatan sulit. Sistem komunikasi ada berupa radio panggil dengan jumlah tidak memadai dan penggunaannya sulit. Sedangkan sistem pembuangan limbah di pantai ini tidak ada.[1]
Pantai Cijeruk Indah belum dibangun akomodasi & took cinderamata, terdapat 13 kios/warung di sekitar pantai yang terbuat dari kayu yang beratapkan ijuk berwarna hitam dengan menyediakan makanan umum, kondisinya cukup serta terdapat tempat parkir ada 1 buah di dekat pintu masuk dengan daya tampung 4 bus, 8 kendaraan pribadi, 90 motor dengan luas 1500 m2. Kondisi tempat parkir kurang baik, dengan lapisan permukaan tanah dan vegetasi peneduhnya memadai. Pos tiket tidak ada, toilet ada 4 buah dengan sanitasi/kebersihan kurang baik dan kondisi bangunan kurang baik. Tempat bilas, interpretation center dan papan penunjuk arah belum ada. Shelter ada 13 buah (menyatu dengan kios/warung penduduk), dengan kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Pos kesehatan ada 1 buah (jaraknya 5km dari ODTW), kelengkapan obat kurang lengkap, kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat penitipan barang, bumi perkemahan dan playing ground tidak ada. Tempat penyewaaan ada 1 buah, penyewaan rakit dengan jumlah perlengkapan kurang memadai dan kondisinya cukup. Tempat ibadah ada 1 buah, berupa Musholla dengan kondisi kurang memadai. Fasilitas olah raga, shuttle transportasi & panggung terbuka tidak ada. Tempat sampah ada, jumlah tidak jelas (bersifat non permanent berasal dari penduduk) dengan kondisi cukup.
Aksesibilitas Menuju Objek
Sarana umum terdekat / sekitar kawasan berupa fasilitas kesehatan, fasilitas keamaanan dan fasilitas ibadah. Dan akses jalan berupa jalan Provinsi dengan kondisi cukup (dalam perbaikan), lebar jalan 4 m dan jalan setapak panjang 8 km, lebar 0,5-1,5 m. frekuensi transportasi umum dari terminal terdekat berupa bus yang tidak terjadwal, angkutan kota yang terjadwal dari jam 5 pagi-jam 5 sore. Dan tarif kendaraan tersebut,yaitu:
Bis Umum dengan tarif Rp. 12.000 / orang
Bis kota dengan tarif Rp. 10.000 - 15.000 / orang
Garut - Pameungpeuk : Rp. 10.000/orang
Bandung - Pameungpeuk : Rp. 15.000/orang
Angkot dengan tarif Rp. 5.000 - 6.000 / orang
Ojeg dengan tarif Rp. 25.000 / orang.[1]
Untuk menuju pantai Cijeruk Indah kualitas pemandangan sepanjang jalan cukup, dan keamanan perjalanannya pun baik. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan umumnya berupa berperahu, memancing dan menikmati pemandangan, sedangkan aktivitas yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain : fotografi, rekreasi pantai, berjemur, berkemah, dan penelitian flora.

Objek Wisata Pantai Pasir putih Gunung Geder Garut Jawa Barat

Pantai Pasir putih Gunung Geder adalah salah satu pantai yang ada di kabupaten Garut. Terletak di desa Cijambe, kecamatan Cikelet, Garut. Pantai ini berjarak kira-kira 95 km dari Garut kota via Cikajang. Dari kota Pameungpeuk 6 km ke arah Rancabuaya, setelah kota kecamatan Cikelet.
 Objek Wisata Pantai Pasir Putih Gunung Geder, Kec. Cikelet, Garut Jawa Barat


Pantai Gunung Geder ini pintu gerbangnya di jalur Trans Jabar Selatan. Pintu gerbangnya cukup jelas. Setelah melewati portal pintu gerbang, pengunjung melewati jalan yang berjarak 150 meteran, jalan ini cukup buat motor/mobil lewat dan parkir di area pantai Gunung Geder. Sepanjang jalan ini dipinggirnya teduh dengan pohon-pohon. Berbagai macam jenis burung liar pun menyambut kedatangan. Kicauan burung, teduhnya pepohonan, angin laut yang berhembus ditambah dengan sepinya tempat ini. Pantai ini tidak terlalu populer, makanya sepi.


Setelah sampai di area, ternyata kawasan pantai ini bisa dikatakan pernah dikelola. Karena berderet gazeboo-gazeboo yang langsung menghadap ke laut. Ada semacam babancong (Gazeboo ditengah), dan dipinggirnya berderet bangunan-bangunan pendukung. Sayang, sekarang terlihat terbengkalai.


Dari Gazeebo bisa menikmati pantai pasir putih Gunung Geder, Birunya laut dan hembusan angin. Sangat menikmati suasana disini. Kalo dilihat dari letaknya. Pantai ini bisa dikatakan salah satu tempat yang bisa menikmati indahnya sunset. Pas visit kesini kebetulan siang hari jadi tidak mendapatkan sunset.


Kawasan ini berupa bukit kecil, jadi kalo mau ke pantainya menuruni tangga terlebih dahulu yang dirimbuni pepohonon. Dipinggir pantai tapi suasananya segar. Sebelum menuruni anak tangga ada bangunan Taman Baca desa cijambe, kondisinya terbengkalai. Setelah menuruni tangga, ada sebuah mushola. Untuk ke pesisir pantainya melewati jalan setapak yang ditumbuhi rerumputan, banyak yang mengembalakan ternak sapi. Ya suasana seperti di Savana meskipun hewannya adalah sapi.


Ketika sampai di pinggir pantainya, pantainya berupa pasir putih yang bercampur sampai pasir besi kehitaman. Pantainya bersih dan alami yang membentang panjang.

Objek Wisata Pantai Karang Paranje Garut Jawa Barat

Pantai Karang Paranje adalah objek wisata pantai yang berada di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut
Kondisi Fisik
Pantai ini memiliki temperatur antara 17 - 27°C. Sinar matahari di pantai ini rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Pantai ini mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Di pantai ini juga dapat dinikmati suasana sore yang eksotis dari matahari terbenam (sunset) secara jelas.
Luas area pantai ini 9 ha dengan luas kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, dan hanya digunakan sebagai pemukiman penduduk, dan yang sama sekali belum digunakan untuk apapun sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sektor Pariwisata. Di pantai ini hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai Karang Paranje, serta sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap ikan.
Pantai ini memiliki konfigurasi lahan datar dengan kemiringan yang landai serta stabilitas tanah dan daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai berupa pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di daerah pesisir pantai. Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air dan temperatur yang normal, serta kemiringan dasar laut yang sedang. Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat abrasi yang kecil dan memiliki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2 m.
Rumput laut merupakan flora laut yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ikan kecil, kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang Paranje adalah pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai lebih dari 2.000 meter dan lebar 100-200 meter. Untuk daerah tepi pantai flora dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat anyaman.
Kualitas dan kebersihan lingkungan pantai tergolong baik, karena pantai ini memang belum tersentuh pembangunan sarana sekali. Secara umum di pantai ini tidak ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah.
Batas administrasi dari Pantai Karang Paranje ini adalah sebagai di sebelah utara berbatasan dengan Desa Singajaya, sebelah barat dengan kota Pameungpeuk, sebelah selatan dengan Samudra Hindia, dan di sebelah timur dengan Desa Cipatujah. Sedangkan batas alam pantai Karang Paranje adalah:
    Utara          : Perkebunan karet Mira-mare
    Barat          : Sungai Cimerak     
    Selatan        : Samudra Hindia
    Timur          : Pantai Cijeruk Indah
    
Sumber air bersih hanya terdapat di lingkungan pemukiman penduduk yang bersumber dari sumur-sumur penduduk, dan jarak sumber air ke area pantai sejauh 300 m. Untuk instalasi listrik hanya terdapat di pemukiman penduduk, sedangkan di area pantai belum terdapat instalasi listrik, sistem komunikasi, sistem pembuangan limbah.
Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah menikmati pemandangan pantai (sightseeing), memancing, fotografi, bermain di pantai, berjalan-jalan, dan melihat matahari tenggelam (sunset). Aktivitas yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain berperahu, berjemur, spooning nook, dan olah raga air.
Karena Pantai Karang Paranje belum begitu dikenal, maka untuk sementara ini mayoritas pengunjung yang datang ke pantai ini hanya berasal dari Garut. Aspek legal dan kebijakan objek wisata ini masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut, sedangkan pengelolaannya oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan status kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat local.
Aspek Khusus
Pantai Karang Paranje yang tenang, indah dan damai ini ternyata memiliki kaitan erat dengan sebuah centa masyarakat lokal yang menjelaskan asal usul nama pantai ini. Konon kabarya pantai ini dijadikan tempat persembunyian seorang putri. Pada zaman dahulu kala hidup seorang putri raja yang cantik jelita dan sangat menyukai sabung ayam (adu ayam). Kemudian ayah Sang Putri ingin mencarikan jodoh untuk anaknya, dan untuk memilih para calon pendamping Sang Putri maka diadakanlah sayembara memperebutkan Sang Putri. Apabila ada para peserta kesatria tersebut ada yang berhasil mengalahkan seluruh lawan-lawannya, maka kesatria tersebut akan dinikahkan dengan Sang Putn. Singkat cerita, temyata sayembara tersebut dimenangkan oleh seorang kesatria yang buruk rupa sehingga Sang Putri tidak mau dipersunting oleh kesatria buruk rupa tersebut, dan kemudian Sang Putri lalu melangkah ke sebuah pantai yang berbatu dan bersembunyi di balik karang-karang yang berada di tepi pantai tersebut dengan membawa ayam aduan kesayangannya. Karena melihat anaknya tidak ada di tempat, Sang Raja kemudian mengirim pasukan untuk mencari anaknya tersebut. Setelah berhari-hari mencari, Sang Putri tetap tidak ditemukan.
Kemudian salah seorang pembantu raja mencarinya di daerah pantai. Ketika sedang melakukan pencarian di pagi hari, ia mendengar suara ayam jantan berkokok dari balik gugusan batu. Kemudian ia menghampiri suara ayam tersebut, setelah tiba di tempat asal sumber suara, para pembantu raja tersebut menemukan Sang Putri. Rupanya ayam jantan yang berkokok tersebut adalah ayam aduan kesayangan milik putri tersebut. Oleh karena itu pantai ini diberi nama Karang Paranje, kata karang diberikan karena di pantai tersebut terdapat gugusan karang di pesisir pantainya. Sedangkan kata paranje diberikan karena kata paranje mempunyai arti kurungan ayam (tempat ayam) yang dihubungkan oleh kokokan ayam jantan milik Sang Putri. Demikian asal mula pantai tersabut diberi nama Karang Paranje yang dihubungkan dengan cerita rakyat setempat.
Sarana yang terdapat di area pantai hanyal sebuah tempat parkir dengan kondisi yang kurang baik, dan permukaan berupa tanah dengan vegetasi peneduh yang kurang memadai. Sarana penunjang dari pantai tersebut berasal dari fasilitas umum terdekat berupa masjid dan musholla, fasilitas kesehatan dan fasilitas keamanan, yang seluruhnya terdapat di pemukiman penduduk. Fasilitas akomodasi belum terdapat di kawasan pantal ini. Tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. demikian juga dengan rumah makan, yang bejarak 6 km.[1]
Aksesibilitas
Untuk mencapai pantai Karang Paranje alat transportasi yang tersedia adalah kendaraan umum yang melewati kawasan tersebut yaitu bus dengan tarif Rp. 12.000/orang, ojeg dengan tarif Rp. 25.000 /orang, dan angkutan kota tarif Rp. 5.000-6.000 /orang. Waktu operasi transportasi menuju kawasan ini dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore.
Aksesibilitas yang terdapat di kawasan ini berupa jalan raya dengan kelas jalan kecamatan selebar 3 m yang menghubungkan Kecamatan Pameungpeuk dengan perkebunan Mira-mare, dan jalan akses dengan lebar 2 m yang memiliki kualitas jalan yang cukup, serta jalan setapak selebar 0,5-1 m dengan kualitas cukup. Dari segi keamanan sepanjang jalan, jalan menuju pantai ini dikategorikan baik

Objek Wisata Pantai Rancabuaya Garut Jawa Barat

Pantai Rancabuaya adalah salah satu pantai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Pantai Rancabuaya merupakan salah satu objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Garut. Pantai yang memiliki batu-batu karang besar ini langsung berbatasan dengan Samudera Hindia sehingga memiliki ombak yang cukup besar. Yang menarik dari pantai ini adalah banyaknya batuan karang yang cukup besar, juga terdapat tebing batuan yang cukup tinggi dan yang istimewa dari pantai ini adalah adanya air terjun atau sering disebut Curug yang langsung menghadap kepantai. Hal lain yang menarik yaitu banyaknya ikan-ikan kecil yang terperangkap dikarang-karang yang terbawa oleh ombak.


Objek Wisata Pantai Ranca Buaya Garut Jawa Barat

Pantai Rancabuaya merupakan tipe pantai berbatu karang sehingga kurang cocok untuk berenang.

Pantai Rancabuaya memang kurang promosi sehingga kurang begitu terkenal. Namun pantai ini memiliki potensi wisata yang cukup besar yaitu dengan adanya akses jalan yang cukup lancar dan mulus sehingga mudah dijangkau. Sedang dilakukannya pembangunan infrastruktur baru.

Pantai Rancabuaya sendiri merupakan pantai pelabuhan sehingga anda bisa mendapatkan ikan hasil tangkapan langsung dari nelayan ataupun dari warung di sekitar pantai.

Status kepemilikan dari tanah di area pantai Rancabuaya adalah sebesar 70% merupakan tanah milik dan sisanya merupakan tanah desa. Pengelolaan wisata di area Pantai Rancabuaya dilakukan oleh kelompok penggerak pariwisata (kompepar) yang terdiri darimasyarakat setempat.

Lokasi

Pantai Rancabuaya terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, kabupaten Garut, Jawa barat, Indonesia.

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Caringin, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Indralayang, Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sinarjaya, dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera hindia .
Aksesibilitas
Untuk menuju pantai Rancabuaya, anda bisa menggunakan beberapa alternatif jalan ;
  • Jalur Garut - Pameungpeuk - Rancabuaya . Jalur ini melewati kota Garut terlebih dahulu dengan kondisi jalan cukup baik.
  • Jalur Bandung - Pangalengan - Rancabuaya. Jalur ini memiliki kondisi jalan yang bagus dan telah di hotmix pada hampir setengah jalannya. Merupakan jalur yang baru diperbaiki dan dibangun.
  • Jalur Bandung - Ciwidey - Cidaun - Rancabuaya. Jalur ini melewati kawasan bandung selatan. Sebagian dari jalur ini menggunakan jalan lintas selatan jawa barat yang menyusuri sepanjang pantai selatan di wilayah jawa barat.
Transportasi umum yang tersedia adalah angkutan umum berupa Elf dari terminal kota Garut dan dari Pangalengan.

Fasilitas pendukung
  •     Tempat parkir yang cukup luas
  •     Lesehan khas daerah pantai yang cukup banyak
  •     Pondokan berupa penginapan dan villa yang dapat kita sewa
  •     Terdapat saung-saung wisata yang dapat kita sewa
  •     Akses jalan yang memadai serta fasilitas lainnya.
Hal lain yang perlu diingat bahwa pantai ini masih alami dan jauh dari polusi.

Jumat, 01 April 2016

Objek Wisata Pantai Cijayana Garut Jawa Barat

Objek Wisata Pantai Cijayana Garut Jawa Barat

Kita sering mendengar Negeri diatas Awan, akan tetapi jarang singgah di telinga "Laut diatas Awan",  itulah yang akan anda dapatkan saat berkunjung ke Objek Wisata Pantai Cijayana Bungbulang Garut. Deburan Ombak dan posisi laut seakan berada diatas kita, luar biasa ... amazing, pemandangan yang cukup sulit didapatkan di lokasi Objek Wisata Pantai lainnya di kota Garut.

Begitu banyak Tempat Wisata di Garut dengan pemandangan yang indah dan alami di kota Dodol tercinta ini, sayangnya memang dibutuhkan waktu, tenaga dan sedikit pengorbanan agar bisa sampai ke lokasi rekreasi yang mempunyai view ekstra ordinary, karena hukum alam pemandangan yang indah dan menawan biasanya harus ditempuh melalui perjalanan yang terjal dan berliku.

Kawasan Objek Wisata Pantai Cijayana tidak jauh berbeda dengan objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Garut, karakteristiknya sama dengan karang yang indah dengan deburan ombak Pantai Selatan.

Pantai Cijayana merupakan tempat rekreasi yang masih alami, belum ada fasilitas umum yang dibangun. Daya tarik objek wisata ini panorama pantai yang indah dan wisatawan bisa melakukan aktivitas diantaranya memancing ikan, berkemah, menikmati makanan laut dengan sajian yang sederhana.

Pantai Cijayana terletak di Desa Cijayana Kecamatan Bungbulang, sekitar 87 km dari pusa Kota Garut atau ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 4 - 4,5 Jam. Bertetangga dengan salah satu Wisata Pantai Garut Selatan yang tidak kalah menariknya yaitu Pantai Rancabuaya.

Pantai Cijayana yang banyak dikunjungi orang adalah wilayah pantai di mana Sungai Cikandang bermuara. Selain karena pantainya landai, di tempat ini pada bulan-bulan tertentu menjadi tempat dilangsungkannya tradisi nyalawena, yakni tradisi berburu impun.

Selain itu, pantai ini menjadi surga para pemancing. Di muara Sungai Cikandang inilah banyak hidup ikan air tawar dan air asin. Terkadang, para pemancing memanfaatkan pantai yang landai untuk melemparkan pancingnya ke tengah laut.

 
Ketika musim nyalawena tiba, dan impun dari tengah lautan berbondong-bondong menuju muara sungai untuk bermigrasi ke wilayah daratan, orang-orang akan berbondong-bondong pula datang ke pantai ini. Bahkan ada yang datang dari tempat-tempat yang jauh. Jika kebetulan impun berjibun, pantai Cijayana bak pasar malam yang penuh sesak oleh manusia.

Untuk wisatawan yang akan pergi ke Pantai Cijayana, dengan kendaraan umum tujuan Garut - Bungbulang (Elf), dilanjutkan dengan kendaraan ojeg sampai ke lokasi kurang lebih sejauh 16 km.
Sedangkan untuk infrastrukturnya secara keseluruhan infrastrur tersebut ditinjau dari lokasi pemukiman terdekat, yaitu berupa sumberdaya listrik yang berasal dari PLN (untuk kawasan pemukiman terdekat), sumber air berasal dari sumur ? sumur yang terletak di pemukiman penduduk yang memiliki kualitas air yang cukup baik dari segi kejernihan, rasa, dan bau airnya yang normal. Untuk menuju kawasan pantai Cijayana terdapat jalan raya dengan kelas; jalan kecamatan yang mempunyai lebar 3 m, terdapat jalan akses menuju lokasi pantai dengan lebar jalan 3 m dan panjang < 1 km dengan kualitas yang cukup. Sedangkan untuk transportasinya terdapat kendaraan umum yang berupa ojek dengan biaya berkisar Rp. 2000-5000 / orang (dari kampung terdekat ke lokasi pantai). Fasilitas pendukung yang ada di pemukiman terdekat yaitu berupa warung; yang terdapat di depan jalan masuk ke lokasi pantai, tempat ibadah berupa musholla penduduk,fasilitas kesehatan berupa Puskesmas pembantu, dan fasilitas keamanan desa setempat yang menunjang keamanan menuju ke lokasi.

Pantai ini memiliki danau kecil di lokasi tepi pantainya. Dan kegiatan yang bisa dilakukan di pantai yang masih belum terkelola ini adalah ; menikmati pemandangan, fotografi, memancing, piknik, berjemur, jalan-jalan, dan bermain di tepi pantai. Adapun pola kepemilikan lahan dari kawasan pantai Cijayana adalah tanah desa yang diperuntukkan guna pertanian, alokasi tempat pariwisata, dan sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum dikelola.

Objek Wisata Makam Jafar Sidik Garut Jawa Barat

Objek Wisata Makam Jafar Sidik Garut Jawa Barat

Lingkungan Alam Fisik

Makam Jafar Umar Sidik berjarak 300 m dari ibukota kecamatan, dan 15 km dari ibukota Kabupaten Garut, dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Cibiuk Kaler, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cibiuk Kidul, disebelah timur berbatasan dengan Desa Sindang Suka dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Hegar Sari.

Aktivitas yang bisa dilakukan di objek wisata ini ialah berziarah dan mempelajari kebudayaan, khususnya sejarah dan budaya Islam.

Aspek Khusus

Makam Jafar Umar Sidik merupakan objek wisata yang tergolong ke dalam atraksi budaya peninggalan sejarah dengan bentukan fisik (relic/artefac) berupa makam, dan terletak di Desa Cisareupan, Kecamatan Cibiuk. Kompleks makam ini luasnya 5 ha dan dikelola oleh Bapak Ustadz Ade dan masyarakat sekitar. Makam Jafar Umar Sidik terdiri dari empat makam utama yang kesemuanya merupakan kerabat dekat Jafar Umar Sidik dan penyebar agama Islam lainnya di daerah Garut, yaitu makam Eyang Abdul Jabar yang merupakan mertua Jafar Umar Sidik, makam Jafar Umar Sidik sendiri, makam Eyang Siti Fatimah yang merupakan istri Jafar Umar, dan makam Eyang Wali Muhamad Nur Kosim yang tidak lain adalah kakaknya. Keempat makam tersebut terletak berurutan sesuai dengan urutan penyebutannya dari atas ke bawah yang masing-masingnya dibatasi oleh pagar kayu.

 
Untuk mendukung kegiatan wisata tersedia berbagai fasilitas, baik yang secara khusus diperuntukkan untuk kegiatan ziarah maupun yang sifatnya tidak langsung diperuntukkan untuk kegiatan ziarah. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini antara lain 7 buah kios jajanan dalam kondisi yang cukup baik, tempat parkir, toilet umum, shelter dan tempat ibadah. Kios Jajanan tersedia di sekitar kawasan terutama di sepanjang jalan setapak menuju makam. Kios jajanan ini berfungsi juga sebagai shelter karena dalam pembangunannya sengaja dibentuk sekaligus sebagai tempat beristirahat dengan kapasitas dan struktur bangunan yang memadai. Tempat parkir sebagai fasilitas pemberhentian kendaraan pribadi pengunjung disediakan oleh masyarakat desa tersebut dengan kapasitas maksimal 10 mobil dan permukaannya tidak dilapisi semen, dengan kondisi yang sedang dan vegetasi peneduh yang kurang memadai sehingga terkesan kurang terpelihara. Untuk kebutuhan fasilitas peribadatan terdapat mushola yang terletak dekat makam dan terbuat dari bilik dan bambu atau menggunakan mushola yang berada dekat pemukiman penduduk. Untuk fasilitas mendasar seperti toilet umum tersedia dua buah dengan kondisi yang kurang memadai karena bangunan fisik dan kebersihannya kurang terawat. Salah satu dari dua buah toilet umum tersebut terletak di area parkir.

Prasarana yang terdapat di kompleks makam ini seperti sumber air dan listrik tersedia dalam jumlah yang memadai. Untuk sumber air bersih terdapat sumur di sekitar kawasan makam yang pada saat musim kemarau debit airnya sangat kecil dan agak keruh. Sumber listrik digunakan untuk menerangi jalan di jalan setapak ke area makam yang berasal dari PLN.

Aksesibilitas

Ketika pengunjung mengunjungi makam tersebut maka akan melewati jalan Kecamatan Cibiuk yang panjangnya ? 140 m dengan kondisi aspal yang baik, dan melewati jalan desa sepanjang ? 80 m dan jalan setapak sepanjang 50-60 m yang berbentuk foothpath yang permukaannya dilapisi semen. Untuk menuju lokasi pengunjung dapat menggunakan angkutan pedesaan dengan trayek Limbangan ? Cibatu sampai awal jalan akses atau dapat menggunakan jasa ojeg dengan tarif Rp. 3.000 dari Limbangan sampai kawasan makam.

Objek Wisata Makam Godog Garut Jawa Barat

Makam Godog adalah makam yang terletak di lereng Gunung Karacak, tepatnya di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Garut. Makam ini dipercaya sebagai makam Prabu Kean Santang, anak Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Informasi mengenai keberadaan makam Godog sebagai makan Kean Santang terdapat dalam beberapa naskah Sunda lama. Di antaranya Babad Godog, Babad Pasundan, dan Wawacan Prabu Kean Santang Aji. Dalam naskah-naskah tersebut diceritakan bahwa Kean Santang adalah putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Setelah memeluk Islam di Mekah, namanya berubah menjadi Sunan Rahmat. Karena setelah wafat dimakamkan di Godog, tokoh ini juga disebut Sunan Godog.

Kini makam Godog banyak didatangi penziarah. Oleh sebagian orang makam ini memang sangat dikeramatkan, karena Kean Santang sering disejajarkan dengan para wali yang berjasa dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Mereka yang datang bukan hanya dari wilayah Tatar Sunda saja, tetapi banyak pula yang datang dari luar Jawa.
Terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Sunan Godog dikenal dengan sebutan Prabu Kiansantang yang hidup pada abad ke 15 masehi, pada masa kerajaan yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang beragama Hindu. Beliau mempunyai dua anak diantaranya bernama Kiansantang (Sunan Rahmat) yang terkenal dengan kesaktiannya. Dia termasuk penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di kerajaan Padjajaran. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah Garut, Sunan Rahmat kembali ked aerah Godog dan menetap sampai akhir hayatnya.

Objek Wisata Makam Godog Garut Jawa Barat
 
Sekarang makam tersebut banyak dikunjungi oleh para peziarah dan merupkan obyek wisata makam Godog. Adapun daya tarik yang terdapat di makam Godog (Sunan Rahmat) berupa makam yang dikeramatkan dan barang pusaka peninggalan masa lalu yang dirawat dengan baik, seperti golok, keris dan yang lainnya. Barang-barang tersebut setiap setahun sekali disusi dengan air bunga-bungaan dan iogosok dengan minyak wangi supaya tida berkarat. Baisanya dilakukan setiap tanggal 12 Mulud yang disebut upacara ?Ngalungsur? atau panjang jimat, sekaligus merupakan atraksi wisata ritual. Untuk mencapai makam Godog diperlukan waktu 40 menit atau kira-kira 11 Km dari pusat kota.

Terdapat 7 buah makam yang terdiri dari makam Kiai Santang yang terdapat pada ruang utama, makam Sembah Dalem Sarepeun Suci, Makam Sembah Dalem Sarepeun Agung, Sembah Dalem Kholipah Agung, dan Santuwaan Marjaya Suci yang kesemuanya berada pada ruang tertutup dengan ruangan yang berbeda dengan Makam Kiai Santang Kemudian di sebelah luar terdapat makam Syek Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang berada pada ruang terbuka dengan letak yang terpisah. Sembah Pager jaya adalah penjaga makam pertama makam Godog dan keturunannya juga merupakan juru kunci atau kuncen makam tersebut. Sesepuh juru kunci kawasan Makam Keramat Godog adalah bapak H. Ahmad Endang.

Hal yang menarik dari Makam Keramat Godog salah satunya adalah mengenai sejarah atau legendanya yang menceritakan tentan Kian Santang atau Syek Sunan Rohmat. Kian Santang menurut sejarahnya merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari 3 bersaudara yaitu Dewi Rara Santang, dan Walang Sungsang. Kian Santang lahir pada tahun 1315 Masehi di Pajajaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun tepatnya tahun 1337 masehi Kian Santang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil hingga dewasa yaitu sampai usia 33 tahun tepatnya tahun 1348 masehi, Prabu Kian Santang belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa. Prabu Kian Santang meninggalkan Padjadjaran menuju tanah Mekah untuk bertemu tandingannya yaitu Sayyidina Ali. Setelah bertemu dengan Sayyidina Ali Kian Santang yang diganti namanya Galantrang Setra merasa terkalahkan dan enggan sehingga Galantrang Setra masuk Islam. Setelah itu Kian Santang bermaksud pulang ke Padjadjaran untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya. Karena pada waktu itu Kian Santang belum bisa menyebarkan agama Islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran agama Islam beliau kembali ke Kota Mekah. Pada tahun 1362 masehi Prabu Kian Santang kembali ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.
Ke halaman sebelumnya

Objek Wisata Cinunuk Garut Jawa Barat

Objek Wisata Cinunuk Garut Jawa Barat

Cinunuk adalah desa di kecamatan Wanaraja, Garut, Jawa Barat, Indonesia. Tak banyak orang mengenal desa ini. Namun banyak petinggi negeri ini sekelas Megawati Soekarnoputri, Gus Dur, Wiranto, dan lain lain pernah berkunjung ke Desa Cinunuk.

Cinunuk memiliki obyek wisata rohani Makam Raden Wangsa Muhammad,lebih dikenal dengan julukan Pangeran Papak penyebar Agama Islam di Garut. Dinamai Pangeran Papak karena tangan beliau konon papak atau puntung. Konon tangannya yang papak itu karena perjuangannya melawan penjajah Kolonial Belanda. beliau di makamkan di bukit pemakaman umum Cinunuk, bersebelahan dengan kantor Kepala Desa Cinunuk, sekitar 2,5km dari Alun-alun Kecamatan Wanaraja. Obyek wisata makam Pangeran Papak banyak dikunjungi oleh para peziarah dihari-hari tertentu.

Objek Wisata Kawah Talaga Bodas Garut Jawa Barat

Kawah Talaga Bodas adalah salah satu keindahan alam yang dimiliki kabupaten Garut. Kawah talaga bodas merupakan kawah gunung Talaga Bodas yang membentuk sebuah Talaga (danau) bersulfur jenuh berwarna putih. Kawasan Taman wisata alam Talaga Bodas dikelola oleh BKSDA Jawa Barat.
Objek Wisata Talaga Bodas Wanaraja Garut Jawa Barat


Kawah Talaga Bodas berada diketinggian 1512 m dpl, sedangkan Gunung Talaga bodas sendiri mempunyai ketinggian 2201 m dpl. Puncak Gunung Talaga bodas merupakan perbatasan kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Gunung Talaga Bodas merupakan satu dari lima gunung yang menjadi simbol lambang Kabupaten Garut.

Cagar Alam Gunung Talaga bodas terletak di kecamatan Pangatikan dan kecamatan Wanaraja seluas 258,05 Ha dan Taman Wisatav Alam (TWA) Kawah talaga Bodas seluas 27,88 Ha berada di kecamatan Pangatikan (Sumber: Kang Ayi Dinas Tata Ruang Garut). Berjarak kurang lebih 28 km dari Garut kota. Ke kawasan Talaga bodas bisa diakses dengan kendaraan, baik motor maupun mobil. Jalurnya sempit cukup satu mobil. Bagi wisatawan yang hendak ke Talaga bodas bisa menggunakan jalur Jakarta/Bandung - Garut - Wanaraja maupun Jakarta/Bandung - Limbangan - Cibatu - Wanaraja. Setelah di Wanaraja, tidak ada petunjuk ke tempat wisata ini. Bisa bertanya ke penduduk. Penandanya sekitar pasar wanaraja ada belokan ke kanan (kalo dari arah Garut)/ke kiri (kalo dari arah Cibatu).

Dari belokan pasar Wanaraja masih harus menempuh perjalanan kira-kira 14 km. 1 km pertama setelah belokan jalannya lumayan mulus, tidak ada yang berlubang. Setelah ini akan melewati jalan yang lumayan rusak berat sepanjang 3 km. Berlubang dan terkelupas aspalnya dibeberapa bagian. Jika hujan, air langsung ke badan jalan. Inilah yang membuat jalan cepat rusak. Jika kemarau, jalan yang jelek ini membuat pengendara merasa tidak nyaman karena debu dari jalan ini.

Setelah melewati jalan yang banyak berlubang, masih menempuh 10 km lagi. Jalannya mulus karena baru beberapa bulan di hotmix. Jalan yang berliku dan menanjak dengan latar pemandangan perbukitan yang ditanami kebun-kebun sayur. Dibeberapa titik ada bagian yang longsor. Di pertigaan jalur talaga-karaha bodas ada beberapa warung, berhenti terlebih dahulu untuk menikmati pemandangan hamparan Garut dan Gunung 'piramida' Sadahurip. Di titik ini kita bisa melihat Gunung sadahurip dengan jelas. Kemudian melanjutkan sampai dengan pintu gerbang masuk Kawasan Wisata Alam (KWA) Talaga Bodas.


Ketika sampai di pintu masuk. Disambut dengan portal, tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 5.000,-. Fasilitas parkir sudah tersedia untuk kendaraan-kendaraan wisatawan. Dari tempat parkir jalan kaki 200 meter ke lokasi kawah. Lumayan hiking sepanjang 200 meter ini membuat sehat.

Pertama kali memasuki kawah Talaga bodas merasa tidak percaya kalau Garut punya tempat seindah ini. Sebuah danau yang airnya berwarna putih, dikelilingi gunung yang rimbun dengan pepohonan. Menikmati kawah ini bisa dari berbagai sudut. Tak lengkap jika ke kawah talaga bodas tak mengelilingi dan menyusuri tiap sudutnya. Karena setiap sudut memberikan pemandangan yang luar biasa. Salah satu favorit adalah dekat kawah yang aktip, hati-hati jangan mendekat karena berbahaya. Didekat kawah aktip naik ke atasnya, viewnya luar biasa. Bagi pecinta photography, akan merasa puas mengambil view disini.

Bagi wisatawan yang ingin relaksasi, di bagian sebelah kanan kawah ada tempat pemandian air panas alami. Bisa berenang atau sekedar berendam kaki dinikmati secara cuma-cuma. Merasakan setiap pijatan dari air panas alami ini.
Secara kasat mata Talaga Bodas yang berada di Desa Sukamenak Kec Wanaraja Kab Garut ini hampir sama dengan Kawah Putih yang berada di Bandung. Namun Talaga Bodas jauh lebih memikat dibanding Kawah Putih.


Talaga Bodas merupakan kawah belerang yang membentuk sebuah danau besar dengan air berwarna putih. Talaga ini berada di ketinggian 1512 m diatas permukaan laut.

Dari Ibukota, perjalanan menuju Talaga Bodas dimulai tengah malam dari Terminal Kampung Rambutan dengan menumpang bus malam menuju ke Kota Garut dengan tujuan akhir di Terminal Guntur.

Diperkirakan, bus tiba di Terminal Guntur Garut pada esok harinya, tepatnya subuh. Sesampainya di Garut, hembusan angin yang bertiup terasa hingga ke tulang.

Perjalanan pun dilanjutkan sejauh 20km dari Terminal Guntur menuju ke Talaga Bodas menggunakan angkutan kota berwarna merah putih ke Wanaraja. Kemudian dilanjutkan menumpang ojek hingga ke pintu masuk Talaga Bodas, Rp 50 ribu pulang pergi.

Sayangnya, dari Jl Raya Wanarasa menuju ke Talaga Bodas, akses jalan benar-benar rusak parah, berlubang serta berdebu. Meski begitu, selama perjalanan pengunjung tidak akan bosan karena disugukan pemandangan pembuatan batu bata yang menjadi mata pencaharian warga sekitar.

Termasuk juga kegiatan berkebun dari warga sekitar yang kerap menggarap lahan untuk menanam tanaman toman, kol, terong, kacang panjang, dan lainnya.

Sesampainya di retribusi Talaga Bodas, kendaraan di parkir disana dan pengunjung berjalan kaki sekitar 15-20 menit menuju ke Talaga Bodas. Selama perjalanan, udara sejuk dan deretan hutan yang dipenuhi pepohonan menemani pengunjung hingga tiba di Talaga.

Di Talaga, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti hikking, tracking, camping, fotografi, serta pemandian air panas.

Jika tiba disana pada pagi hari, pemandangan akan makin indah karena kabut masih menutupi Talaga dan udara dingin makin melengkapi panorama di Talaga Bodas.

Setelah puas berfoto ria dan duduk-duduk santai di Talaga Bodas, pengunjung bisa berjalan ke arah kanan menyusuri jalan berpasir menuju ke pemandian air panas belerang alami dan air terjun.

Objek Wisata Kawah Papandayan Garut Jawa Barat

Salah satu objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Garut adalah Kawah Papandayan yang kira‐kira letaknya 28 KM sebelah barat daya dari Kota Garut. Gunung tersebut merupakan gunung berapi yang masih aktif, rekor pertama meletus pada bulan Agustus 1772, ketika itu memuntahkan berkubik‐kubik material beberapa kilometer ke udara, dengan menelan korban sebanyak 3000 orang dan menimbun 40 desa disekitar gunung berapi tersebut. Tinggi Gunung Papandayan yaitu 2.665 dpl.
Menelusuri Kawah Papandayan yang masih aktif merupakan suatu pengalaman yang sangat luarbiasa. Kawah mas merupakan salah satu kawah ditengah kubah dengan lebar kurang lebih 150 meter. Kawah tersebut bergemuruh seperti mesin Jet. Memerlukan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki untuk menuju ke tengah‐tengah kawah dari area parker. Jumlah Kawah Papandayan ada 14 buah, setiap kawah mengeluarkan asap yang berbeda‐beda, ada yang berwarna putih, ada juga yang berwarna emas.
Dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan yang indah yaitu kepulan asap belerang yang keluar dari mulut kawah. Disekitar kawah udaranya cukup panas, untuk itulah bawa topi dan pelindung sinar matahari, bila anda pergi ke lokasi tersebut. Keindahan Kawah Papandayan yang dapat dinikmati dari dekat serta keindahan hamparan bunga Eidelweiss (anaphalis javanica). Dengan suasana sejuk alam pegunungan. Untuk sementara orang bahwa air yang ada di sekitar kawah bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kulit yang mujarab.
Daya tarik wisata merupakan salah satu komponen produk wisata yang mempunyai nilai penting dalam menarik jumlah kunjungan wisatawan. Gunung Papandayan memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik karena merupakan gunung berapi aktif yang keunikannya tidak dimiliki oleh tujuan sejenis di Kabupaten Garut. Beberapa kawah Gunung Papandayan dapat dilihat dari jarak yang sangat dekat dan tidak membahayakan pengunjung/wisatawan. Sangat berbeda dengan kawah lainnya di Jawa Barat kecuali Gunung Tangkuban Parahu, sehingga pengunjung mendapatkan pengalaman yang menarik dan memuaskan dalam memahami gejala alam yang berupa kegiatan vulkanis. Hal ini menempatkan posisi Gunung Papandayan sebagai pariwisata primadona Kabupaten Garut. Sebagai kawasan konservasi alam, Gunung Papandayan memiliki daya tarik pendukung dengan adanya cagar alam dan taman wisata alam yang memiliki variasi flora dan fauna termasuk yang langka seperti vegetasi Saninten dan Hewan Rusa, Elang Jawa, Lutung, dan Surili. Daya tarik lain yang dimiliki Gunung Papandayan adalah aktivitas wisata yang memiliki tingkat kesulitan yang sedang hingga menantang seperti melihat‐lihat pemandangan dan panorama alam pegunungan, kawah, hutan, dan flora‐fauna, fotografi, penelitian dan pendidikan di cagar alam, piknik dan berkemah di taman wisata alam, serta tracking, mendaki gunung.
Sarana dan Prasarana
Sarana/fasilitas wisata dapat dikatakan cukup memadai, dikarenakan tujuan wisata Gunung Papandayan merupakan kawasan konservasi, sehingga pembangunan fasilitas wisata pun terbatas. Namun demikian dalam suatu kawasan konservasi masih diperbolehkan adanya fasilitas wisata pada zona tertentu dengan jenis kegiatan tertentu. Di Gunung Papandayan peletakan fasilitas wisata sudah pada zona penyangga dengan jenis seperti kios/warung makan, tempat parkir, shelter, pos penjaga, toilet dengan kualitas yang cukup.
Kondisi prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas di Gunung Papandayan masih dikatakan cukup memadai. Kondisi kurang memadai pada aspek infrastruktur di tujuan wisata ini seperti kapasitas sumber daya listrik yang rendah (kurang dari 900 KWH) untuk memfasilitasi kawasan yang luas dan pendistribusiannya tidak ada. Kemudian jarak sumber air bersih yang relatif jauh dan belum ada takan baik dengan menggunakan septic tank. Pemanfaatan yang optimal untuk penyaluran air bersih ini. Adapun sistem pembuangan limbah baik padat dan cair dikatakan baik dengan menggunakan septic tank.
Potensi Wisata
Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.
Aksesibilitas
Akses menuju Gunung Papandayan dapat dikategorikan sangat baik. Kondisi yang baik tersebut dikarenakan untuk mencapai kawasan Gunung Papandayan tersedia jalan akses yang memadai dengan kualitas baik dengan lebar lebih dari 5 m dan beraspal, serta adanya transportasi umum angkutan kota, angkutan tradisional dan ojek dengan frekuensi sering. Jarak kawasan Gunung Papandayan dari Ibu Kota Kecamatan termasuk dekat sekitar 9 KM dan 24 KM dari Ibu Kota Kabupaten dengan kondisi jalan raya baik dan memudahkan pencapaian bagi pengguna kendaraan pribadi maupun umum.
Letusan
Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
sumber : garutpedia dan wikipedia.org

Objek Wisata Kawah Kamojang Garut Jawa Barat

Objek Wisata di Garut salah satunya adalah Kawah Kamojang Garut terletak di daerah Kamojang Kecamatan Samarang letaknnya di bawah Gunung dan suhunya pun cukup dingin, tapi yang menjadikan istimewa objek wisata ini bukan karena suhunya yang extrim melainkan kawah yang disemburkan di beberapa titik di daerah Kamojang Samarang Garut. 
Kawah inilah yang di jadikan tenaga uap oleh PLTU Kamojang, Pertamina dan Indonesia Power. Menurut kuncen (penjaga) yang menjaga daerah tersebut uap yang di semburkan di daerah kamojang baik untuk kesehatan terutama kesehatan kulit banyak wisatawan yang berdatangan hanya untuk mandi uap di kamojang, uapnya bau belerang tapi menyegarkan untuk pernapasan karena cocok dengan udara yang dingin disana terdapat uap yang panas dan dapan menghangatkan kulit. 
Uap yang di hasilkan atau yang di semburkan berbeda beda untuk uap yang di hasilkan diatas disemburkan dengan tidak agresif dan cukup tenang tempatnya juga besar nah disitulah wisatawan bisa mandi uap tentunya dengan panduan penjaga tempat, dan yang menarik lagi ketika si kuncen membawa telur mentah dan direbus di dalam air hasil uap tersebut dan dengan cukup 10 menit telur berubah matag dan layak makan. 
Uap yang cukup agresif bisa kita temukan di bawahnya mungkin karena semburan yang di hasilkan sangat kencang maka pengelola tempat tersebut membatasi dengan pagar besi agar wisatawan tidak terlalu dekat dengan sumber uap tersebut karena cukup berbahaya, banyak wisatawan yang penasaran dengan melempar botol aqua atau kresek ke semburan tersebut dan itupun menjadi tontonan yang menarik. 
Kawah kamojang memang slah satu tempat wisata yang bisa diacungi jempol tapi sayang akses jalan yang lumayan terjal dan akses jalan yang menuju lokasi nisa di bilang buruk mejadikan wisatawan harus berfikir 2 kali kesana karena kendaraan yang di gunakan harus memakai ban khusus bila di paksakan tak sedikit wisatawan yang megalami kebocoran ban.
Kawasan Kawah Kamojang adalah kawasan wisata pegunungan yang alami, terletak di perbatasan Bandung – Garut, tepat nya di Kec. Ibun. Pegunungan Kamojang adalah pegunungan yang memiliki gas panas bumi yang aktiv dan merupakan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama Di Indonesia.
PLTU Kamojang
Perjalanan ke Kawah Kamojang bisa lewat Garut (Tol Cileunyi, Cicalengka, Garut – Samarang) atau (Tol. Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Paseh – Kamojang) or lewat (Tol Moh. Toha,/ Tol. Buah Batu, Baleendah, Ciparay, Majalaya, Paseh-Kamojang), dalam perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan yang sejuk serta pesawahan2 yang elok. Selain itu kita juga akan di hadapkan dengan Track2 yang cukup menantang karena jalur menuju Kamojang banyak sekali tanjakan yg cukup “killer” Tanjakan yg paling killer namanya tanjakan “Monteng”.
Tanjakan Monteng
Kawasan tanjakan monteng ternyata memiliki objek wisata yang cukup menarik nama nya “Curug Madi”, Curug ini ga terlalu tinggi tapi sangat indah banget sekali pisan lagh…lokasi nya terletak di bawah tanjakan monteng dan hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan motocross Jarak nya kurang lebih 5 km dari tanjakan monteng.
Curug Madi
Selain curug dan kawah ternyata kamojang juga memiliki danau yang indah & natural nama nya “Danau Ciharus” Kawasan Danau Ciharus terletak di sebelah Kulon kawah kamojang kawasan danau ciharus terlatak ditengah hutan yang lebat & diapit oleh gunung yg cukup lebat . Perjalanan ke danau ciharus bisa ditempuh dengan mengunakan motocross bagi yang punya yang ga punya motocross ya olahraga kaki saja lah alias Cokorcross He..he…
Sasak Gombreng 
Danau Ciharus
Kawah-kawah yang terdapat di Kamojang.
Kawah Manuk, adalah kawah pertama yang akan kita lihat jika memasuki kawasan wisata kamojang.
Kawah Kereta Api, adalah kawah yg unik karena hanya terlihat semburan uap berwarna putih saja dan bunyi nya buzzz…kenceng.
Kawah Hujan, adalah kawah yg paling unik karena kalo kita berada di kawah tersebut otomatis baju kita akan sedikit basah terkena semburan uap yg lembut seperti hujan gerimis.
Kawah Beureum, adalah kawah terakhir yg berada di kawasan wisata kamojang.
Pemandian Air Panas Terbuka (open sauna) letak nya di sekitar bumi perkemahan kamojang.
Selain kawah, air terjun & danau kamojang juga memiliki hutan pinus yang lebat, cantik serta indah di pandang mata.
Hutan Pinus Kamojang.
Satu lagi bahasan yang hampir saja saya lupakan yaitu “Bumi Perkemahan Kamojang” Bagi anda2 yang suka Camping, Kawasan ini dijamin bisa memuaskan anda, karena fasilitas nya komplit banget diantaranya : Kawasan rumput hijau di kelilingi pepohonan yang rimbun asyik banget untuk pasang tenda disana, kamar mandi & toilet pria & wanita yg terpisah, Mushola lengkap dengan pancuran untuk wudhu, rumah pohon, gazebo (saung), bagi anda penggemar olahraga outbound di sana juga tersedia flying fox, & terkahir yang paling special adalah tempat pemandian air panas gratis…

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : inigarutku

Top