Rabu, 30 Maret 2016

Objek Wisata Kampung Sampireun Garut Jawa Barat

Hotel Kampung Sampireun mulai Beroperasi pada bulan Januari 1999 yang mana peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Bapak Marzuki Usman pada tanggal 4 September 1999.
Kampung Sampireun merupakan sebuah Resort bernuansa Perkampungan Sunda yang berada di ketinggian ± 1.000 meter diatas permukaan laut.
Berlokasi di Kampung Ciparay desa Sukakarya kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan luas area ± 3,6 hektar termasuk luas Situ Sampireun (1 Hektar) dengan 7 mata airnya.

Deskripsi

Kampung Sampireun Resort & Spa adalah pilihan yang populer di kalangan pelancong di Garut, baik menjelajahi atau hanya transit. Hotel ini menawarkan berbagai layanan dan fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan. Fasilitas-fasilitas seperti fasilitas rapat , layanan kamar, toko, kotak penyimpanan aman, concierge tersedia untuk Anda nikmati. Koran harian, air botol gratis, balkon/teras, TV satelit/kabel, pembuat kopi/teh dapat ditemukan di setiap kamar. Untuk meningkatkan jumlah bermalam para tamu, hotel ini menawarkan fasilitas rekreasi seperti sauna, kolam (anak), kolam renang (luar ruangan), olahraga air (tak-bermotor), taman. Temukan semua yang Garut tawarkan dengan membuat Kampung Sampireun Resort & Spa sebagai pangkalan Anda.
Kampung Sampireun memiliki 22 Bungalow terdiri dari 8 unit tipe Kalapalua Suite (Satu kamar tidur & teras), 4 unit tipe Kurjati Suite (Satu kamar tidur, ruang tengah, & teras), 6 unit tipe Waluran Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras), 1 unit tipe Cikuray Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras), 1 unit tipe Papandayan Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras) , dan 1 unit tipe Manglayang (Tiga kamar tidur, ruang tengah, & teras).



Bungalow dirancang dengan ciri khas Rumah Panggung Tatar Sunda Parahyangan. Selain itu Kampung Sampireun memiliki fasilitas: Seruling Bambu Restaurant, Bale Putri Amantie, Waroeng Kopi ala kampung sebagai tempat interaksi Warga Kampung (Tamu dan Karyawan), tradisional Kiara Payung Meeting Room yang menampung hingga 45 orang, Taman Sanghyang Dayu Garden yang dapat dipergunakan sebagai tempat “Dinner Party”, Kolam Renang, dan Taman Sari Royal Heritage Spa yang berdiri pada tahun 2003. Peresmian pembukaan Spa tersebut dilakukan oleh Amelia Vega, Miss Universe 2003. Serta fasilitas Children Playground.
Kampung Sampireun sendiri diambil dari nama Situ yang artinya Danau, dan Sampireun yang dalam bahasa Indonesia berarti Tempat Singgah. Danau ini memiliki sumber mata air yang cukup besar yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengairi sawah-sawah dan pemandian umum. Di salah satu sudut masih dipertahankan kebun bambu yang menambah nuansa sejuk dan tenang dengan suara gemerisiknya. Tanaman Pinus yang rindang dan sudut-sudut lainnya ditata dengan yang asri dengan tema “Tropical Gardenlust”. Dengan temperatur yang sangat sejuk antara 12°C-18.°C, dan konsep  yang   unik  yaitu “Back To Nature” maka Kampung Sampireun menjadi tempat favorit bagi mereka yang berbulan madu dan untuk meluangkan akhir pekan bagi pribadi-pribadi yang membutuhkan istirahat dari rutinitas sehari-hari di kota besar.
Dengan dilengkapi perahu untuk setiap bungalau, maka tamu yang menginap dapat menikmati nuansa Situ Sampireun ditemani dengan ribuan Ikan Mas yang akan menemani ketika berperahu. Para tamu juga dapat menikmati acara “Calung”, yaitu kesenian tradisional yang dipentaskan setiap sore di deck utama danau. Dan pada malam hari para Tamu akan di “Nina Bobo-kan” oleh alunan Kecapi Suling yang dimainkan langsung oleh grup kesenian Kampung Sampireun. Setelah dinner, ada staff kami yang akan mengelilingi danau dari perahu untuk menyuguhi “Sekoteng”, minuman tradisional Sunda untuk menghangatkan tubuh.
Untuk Tamu yang baru tiba akan dihidangkan “Welcome Drink” berupa “Bajigur” yaitu minuman tradisional yang terbuat dari Santan, Gula Merah, dan Daun Pandan. Dihidangkan hangat, serta panganan kecil berupa Rangginang-Ranggining da keripik. Setelah itu, Tamu akan diantar dari Lobby ke bungalau dengan cara yang unik yaitu dengan menggunakan Perahu atau Rakit.
Salah satu fasilitas di resort ini adalah Taman Sari Royal Heritage Spa. Spa ini memiliki 2 Villa, 2 ruangan standard, 5 therapist, 1 ruang meditasi, 1 ruangan body sauna, jamu bar dan juga kolam renang mini. Diberikan 25% diskon untuk semua treatment paket bagi mereka yang bermalam di Kampung Sampireun (Kecuali sauna dan special promo).
Paket-paket yang ditawarkan pun cukup beragam. Mulai dari Paket Meeting, Paket Outing / Gathering, Paket Makan Siang, Paket Mancing, dan lain lain. Paket yang istimewa di Kampung Sampireun adalah Paket Bulan Madu. Istimewa karena didukung oleh lokasi Resort yang dikelilingi pegunungan, Taman – taman bunga hingga memberikan nuansa Kampung yang kental, asri dan eksotis, jauh dari keramaian kota. Dengan mengambil paket ini, tamu yang berbulan madu akan dimanjakan oleh berbagai servis seperti:
  • Floating Candle light dinner di atas rakit
  • Tretment Spa untuk berdua
  • Photo Couple
  • Special Gift
  • Dan lain sebagainya

Kampung Sampireun akan berusaha agar mereka yang berbulan madu di resort ini akan mendapatkan pengalaman terindah yang mengesankan, dan bagi keluarga atau wisatawan yang datang kami akan janjikan beribu pengalaman yang indah dan mengesankan yang tidak akan pernah anda temukan di tempat lain selain di Kampung Sampireun.

Objek Wisata Kampung Dukuh Garut Jawa Barat

Kampung Dukuh termasuk dalam kawasan Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet. Jarak kampung dukuh dari desa Cijambekurang lebih 1,5 Km, sedangkan dari pusat kota kurang lebih 101 Km. untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau juga dengan kendaraan umum sampai Kecamatan Cikelet, dilanjutkan dengan jasa angkutan ojeg sampai lokasi. Luas kampung Dukuh kurang lebih 1,5 Ha, terdiri atas 3 bagian atau daerah, yaitu Dukuh Dalam, Dukuh Luar, dan Makam Karomah.

Kampung Dukuh merupakan salah satu perkampungan tradisional (kampung adat) yang masih menganut kepercayaan nenek moyang, masyarakat masih mematuhi Kasuaran Karuhun ( Tabu/Nasihat Leluhur)

Keunikannya adalah keseragaman struktur dan bentuk arsitektur bangunan pemukiman msyarakat. Terdiri beberapa puluh rumah yang tersusun pada kemiringan tanah yang bertingkat. Setiap tingkatan terdapat sederetan rumah yang membujur dari Barat ke Timur. Upacara Moros salah satu manisfestasi masyarakat Kampung Dukuh yaitu memberikan hasil pertanian kepada pemerintah menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Ciri khas lainnya tidak terpengaruh/tergoyahkan oleh kemajuan zaman, seolah-olah tidak mengenal perkembangan ilmu dan teknologi.

Kampung Dukuh merupakan area pedesaan dengan pola budaya religi yang kuat. Masyarakat Kampung Dukuh mempunyai cara pandang hidup yang berlandas pada sufisme dengan berpedoman pada Mazhab Imam Syafii. Landasan budaya tersebut berpengaruh pada bentukan fisik pedesaan tersebut dan adat istiadat masyarakat Kampung Dukuh. Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat.. Idealisme itu berpengaruh kepada bentukan bangunan di Kampung Dukuh yang tidak membolehkan penggunaan dinding dari tembok dan atap dari genteng serta jendela dari kaca. Hal ini dilandasi alas an bahwa hal yang bersifat kemewahan akan mengakibatkan suatu sistem masyarakat menjadi tidak harmonis. Di Kampung Dukuh juga tidak diperkenankan adanya prasarana listrik dan pemasangan televisi serta radio yang dipercaya selain mendatangkan manfaat yang banyak juga mendatangkan kemudaratan yang tinggi juga. Alat makan yang digunakan juga terbuat dari pepohonan seperti khalayaknya bangunan, seperti bambu batok kelapa dan kayu lainnya. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan karena bahan tersebut tidak mudah hancur/ pecah dan dapat menyerap kotoran.

Luas keseluruhan Kampung Dukuh seluas 10 hektar yang tediri dari 7 hektar bagian dari Kampung Dukuh Luar, 1 hektar bagian dari Kampung Dukuh Dalam dan sisanya merupakan lahan kosong atau lahan produksi. Di dalam Kampung Dukuh juga terdapat area yang disebut dengan wilayah Karomah yang merupakan tempat dimana Makam Syekh Abdul Jalil. Di dalam kawasan Kampung Dukuh terdapat 42 rumah dan bangunan Mesjid. Dengan 40 Kepala keluarga serta jumlah penduduk 172 orang untuk Kampung Dukuh Dalam dan 70 kepala keluarga untuk Kampung Dukuh Luar. Mata pencaharian utama adalah bertani, beternak ayam, bebek, kambing, domba, kerbau, memelihara ikan dan usaha penggilingan padi. 


 
Pola budaya juga berpengaruh pada aspek non fisik seperti ritual budaya, antara lain :
-Ngahaturan tuang merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Kampung Dukuh atau pengunjung yang berasal dari luar apabila memiliki keinginan-keinginan tertentu seperti kelancaran dalam usaha, perkawinan, jodoh, dengan memberikan bahan makanan seperti garam, kelapa, telur ayam, kambing atau lainnya sesuai kemampuan.
-Nyanggakeun merupakan suatu kegiatan penyerahan sebagian hasil pertanian kepada kuncen untuk diberkahi. Masyarakat tidak diperbolehkan memakan hasil panennya sebelum melakukan kegiatan Nyanggakeun.
-Tilu Waktos merupakan ritual yang dilakukan oleh kuncen yaitu dengan membawa makanan ke dalam Bumi Alit atau Bumi Lebet untuk tawasul. Kuncen membawa sebagian makanan ke Bumi Allit lalu berdoa. Biasa dilakukan pada hari raya 1 Syawal, 10 Rayagung, 12 Maulud, 10 Muharam.
-Manuja adalah penyerahan bahan makanan dari hasil bumi kepada Kuncen untuk diberkati pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha untuk maksud perayaan.
-Moros merupakan kebiasaan untuk menyerahkan hasil-hasil bumi yang dimiliki kepada aparat pemerintah seperti lurah dan camat.
-Cebor Opat Puluh adalah mandi dengan empat puluh kali siraman dengan air dari pancuran dan dicampur dengan air khusus yang telah diberi doa-doa pada jamban umum.
-Jaroh merupakan siuatu bentuk aktivitas berziarah ke makam Syekh Abdul Jalil. Tetapi sebelumnya harus melakukan mandi cebor opat puluh dan mengambil air wudhu serta menanggalkan semua perhiasan serta menggunakan pakaian yang tidak bercorak.
-Shawalatan dilakukan pada hari Jumat di rumah kuncen. Shalawatan Karmilah sejumlah 4444 yang dihitung dengan menggunakan batu.
-Sebelasan dilakukan setiap tanggal 11 dalam perhitungan bulan Islam dengan membaca Marekah.
-Terbang Gembrung merupakan kegiatan yang dilakukan pada tanggal 12 Maulud yang dilakukan para orang tua Kampung Dukuh.
-Terbang Sejak merupakan suatu pertunjukan pada saat perayaan seperti khitanan dan pernikahan. Pertunjukkan terbang sejak ini merupakan pertunjukan debus.

Terdapat juga hari-hari penting dan hari besar Kampung Dukuh, seperti :
-10 Muharam
-12 Maulud
-27 Rajab
-1 Syawal
-1 Syawal Idul Fitri
-10 Rayagung

Hari-hari penting :
-Hari Sabtu (Pelaksanaan Ziarah)
-Rebo Welasan (Hari terakhir pada bulan Sapar dimana semua sumber air yang digunakan oleh masyarakat diberi jimat sebagai penolak baladan, biasanya diwajibkan mandi)
-14 Maulud (Pada hari ini dipercaya adalah hari yang paling baik untuk menguji dan mencari ilmu kepada para guru dengan melakukan cebor opat puluh).
30 Bewah (menyiapkan puasa di bulan Ramadhan)

Objek Wisata Kampung Bali Cibatu Garut Jawa Barat

Mau Berwisata Budaya di kabupaten garut dengan suasana seperti di pulau dewata yang sudah terkenal keseluruh dunia? jangan lewatkan untuk singgah dan Berkunjung ke kampung bali cibatu garut,  kini sudah hadir sebuah perkampungan yang di design dengan Nuansa pulau dewata letak Pasulukan Loka

 Gandasasmita berada di Jln Ki Hajar Dewantara, Sarmanjah 17, Cibunar, Cibatu Garut Jawa Barat salah satu pilihan anda untuk menikmati wisata Budaya di kota Garut . berada di Jalur Cibatu - Sasak Beusi.Selain keindahan design bangunan keraton dan memiliki koleksi ribuan benda pusaka anda  juga bisa menikmati  lingkungan alamnya yang asri lebat dan hijaunya pepohonan. Yang paling Favourite suasana di Gazeebo yang pemandangannya langsung menghadap sungai Cimanuk.

Wahana Wisata Keraton dan Cagar Alam ini didirikan di atas tanah seluas 30 ha.wisata budaya ini di prakarsai oleh KRAT. Ki. H. Derajat Hadiningrat yang dibangun beberapa tahun lalu Pasulukan Loka Gandasasmita dibangun dalam waktu tidak terlalu lama wahana wisata tercipta karena kecintaan KRAT. Ki. H. Derajat Hadiningrat untuk mempertahankan budaya nusantara

Berwisata di Pasulukan Loka Gandasasmita Cibatu Garut akan menambah wawasan dan pengalaman baru terutama untuk anak-anak anda supaya lebih mengenal sejarah dan kebudayaan bangsa akan menanamkan rasa kecintaan yang lebih kepada ibu pertiwi, disini memiliki berbagai keraton di antaranya Pendhapi Kyai Ageng Adhiyaksa, Pendhapi Kyai Ageng Kismantoro, Pendhapi Sang Prabu Kencana Wulung, Pendhapi Kepatihan, Pendhapi Kaputren, Pendhapi Agung Kanjeng Kyai Widoro Kandang, dan Graha Liman Kencana, Gedung dengan koleksi ribuan keris dan benda pusaka lainnya seperti : 

Keris Ken Dedes, Senjata yang di genggam saat patih Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, Kudjang Prabu Siliwangi , beberapa Senjata Pusaka milik Kerajaan Malaysia dan ribuan senjata lainnya yang dibuat oleh Mpu waktu itu, Al Qur'an Tulisan Tangan Sunan Gunung Djati,Setiap Bangunan di kirim langsung dari Keraton Surakarta dan memiliki perbedaan masing-masing pada setiap bangunannya

Terdapat  bangunan yang menjadi tempat beristirahat para kesatria andal, terdapat bangunan tempatnya para pemaysuri  dan putri raja, terdapat bangunan yang menjadi tempat untuk menempa mental para patih kerajaan, sampai dengan bangunan yang dijadikan tempat bermusyawarah para  pejabat kerajaan untuk mengambil keputusan pemerintahan

Rute dan lokasi Kampung bali Cibatu


Bila kita mengambil arah dari pasar Cibatu, atau di stasiun kereta hanya menempuh perjalanan kurang lebih 2 Kilometer. jika anda mengambil dari arah garut kota terminal guntur memakan waktu sekitar 30-45 menit harga Tiket masuk ke Kampung Bali cibatu  Rp. 20.000,- murah bukan? saja. Namun bila wisatawan ingin melihat benda - benda cagar budaya yang indoor, di kampung bali di kenakan tiket tambahan dan fee guide, bila ingin mengajak keluarga besar atau karyawan dari perusahaan , disini juga tersedia paket untuk rombongan berikut Rinciannya untuk anda jika hendak berkunjung ke salah satu destinasi wisata budaya yang ada di kabupaten garut biaya paket yang di tawarkan tentu terjangkau alias murah jika berkunjung dalan jumlah lebih banyak

Paket Ekslusif  Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 100.000,- / person (waktu 6 jam)
Biaya tersebut meliputi :
Fasilitas makan 1x, snack, air minum
Keliling lokasi wisata
Sarana permainan anak
Menyediakan tempat program edukasi
Tambulapot (Tanaman Bunga dalam Pot)

Paket Medium Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 75.000,- / person (Waktu 5 Jam)
Biaya meliputi :
Fasilitas makan 1x, snack, air minum
Sarana permainan anak
Menyediakan tempat program edukasi

Paket Hemat Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 50.000,- / person (Waktu 4 Jam)
Fasilitas makan 1x, snack, air minum

Biaya kunjungan ke  Kampung Bali cibatu | Pasulukan Loka Gandasasmita tanpa fasilitas :
Dewasa : Rp. 20.000,-
Anak-anak (umur 7-12 tahun) : Rp. 10.000,-

Paket Pre Wedding :


Outdoor Rp. 500.000,-
Indoor & Outdoor Ro. 1.500.000,-

Paket Menginap di Kampung Bali Garut :

1. Pedhapi Giri Mulyo

Weekend : Rp. 1.800.000,-
Weekday : Rp. 1.200.000,-

2. Pedhapi Kepatihan

Weekend : Rp. 1.000.000,-
Weekday : Rp.    600.000,-

Objek Wisata Garut Leuweung Sancang

Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan Kabupaten Garut (berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya), tepatnya di Desa Sancang Kecamatan Cibalong dan memiliki luas 2.157 ha. Wilayah ini berada di ketinggian 0-3 m di atas permukaan laut, dan mempunyai konfigurasi umum tahan yang datar hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai, khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah. Hutan yang langsung bersentuhan dengan Samudra Indonesia ini mempunyai temperatur rata-rata 27°C per tahun, dengan suhu antara 17°C-28°C. Material tanahnya berpasir dan tanah gambut di bagian pesisir, sedangkan di daerah yang mempunyai radius 200 m dari garis pantai memiliki material tanah daratan pada umumnya, yaitu tanah hitam berbatu dengan tingkat kestabilan dan daya serap tanah yang cukup baik. Kondisi lingkungan wilayah Hutan Sancang termasuk ke dalam kategori bentang alam yang baik dan menarik serta unik. Hutan Sancang juga merupakan cagar alam yang dilindungi dan memiliki ekosistem hutan hujan tropis.
Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun di bagian timur, yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. Di hutan ini tidak terdapat pencemaran (air, tanah, udara, sampah atau vandalisme), akan tetapi sering terjadi penebangan liar, perambahan hutan dan penjarahan/pencurian kayu, khususnya kayu meranti merah yang tergolong tumbuhan langka. Perambahan hutan tersebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan Hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Pada saat ini perusakan Cagar Alam Hutan Sancang telah mencapai 200 ha, hal tersebut, juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan ekosistem setempat. Apabila dilihat dari segi visabilitas, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah dan eksotis, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan/pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat. Daya tarik utama yang terdapat di cagar alam ini adalah hutan yang masih asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah. Di hutan ini terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan sorea, palahlar (dipterocarpus spee.div), serta jenis tumbuhan / flora pantai seperti agar-agar laut (gracilaria), SP1, terumbu karang (afluda Mutica), paris (mycrophyllum bracilieneis), kades (gelidium lam) dan juga flora lain yang beragam jenisnya termasuk pohon meranti merah dan pohon Kaboa (dipteroearpus gracilis) yang langka. Sedangkan fauna yang dominan di hutan ini antara lain banteng (bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, burung merak (papo mut/eus), dan binatang umum lainnya
Adapun batas alam dari hutan Sancang ini adalah sebagai berikut:
    Utara     : Perkebunan karet Mira-mare
    Selatan   : Samudra Indonesia
    Timur     : Sungai Cikaengan
Hutan Sancang yang merupakan salah satu cagar alam di Indonesia yang bertaraf Internasional yang belum tersentuh oleh fasilitas pariwisata secara khusus. Untuk fasilitas penunjang di Hutan Sancang hanya terdapat 1 pos jagawana serta petugas yang beljumlah 180 orang. Untuk aktivitis yang dapat dikembangkan di Hutan ini adalah: tracking, fotografi, menelusuri hutan, penelitian ekosistem alam, memancing, berkemah, dan aktivitas-aktivitas yang tidak merusak dan mengganggu ekosistem hutan. Adapun mayoritas pengunjung yang datang ke Hutan Sancang ini berasal dari Garut, Bandung dan Jakarta.
Landasan hukum kawasan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 116/Um/1959 tanggal 1 Juli dengan luas wilayah laut sekitar 150 ha dan ini dikelola oleh Departemet Kehutanan. [1]
Aspek Khusus
Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat tilem (tempat hilangnya) Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut kepercayaan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki daya magis bagi kalangan masyarakat lokal. Nama Sancang yang tersusun dari huruf-huruf SANCANG dipercaya memiliki arti khusus, yaitu :
S mempunyai arti : Sasakala asal usul carita sesepuh urang-urang sadaya, yang berarti Hutan Sancang merupakan tempat asal usul nenek moyang kita semua.
A rnempuilyai arti: Anu luhur tur ngahiang, yang berarti daerah Sancang adalah daerah keramat dan sejak zaman dahulu sudah dikenal.
N mempunyai arti: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun manusa, yang berarti Hutan Sancang adalah nyata dan pertu untuk dikaji oleh setiap manusia.
C mempunyai arti: Cacandran carita sesepuh urang sadaya, yang berarti Sancang adalah asal usul cerita tentang nenek moyang kita semua.
A yang kedua mempunyai arti : Aya nya carita Pasundan / Padjajaran, yang berarti asal-mula dari kerajaan Pasundan dan Padjajaran.
N mempunyai arti: Negri Padjajaran tilas Siliwangi, yang berarti Hutan Sancang merupakan salah satu wilayah negeri Padjajaran peninggalan Siliwangi.
G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut, yang berarti Hutan Sancang mempunyai cerita gaib dan setiap manusia harus mempercayai hal gaib seperti Tuhan YME yang sifatnya gaib.
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak ada sarana pariwisata di hutan ini, baik yang berupa fasilitas akomodasi ataupun rumah makan, tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas rumah makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk. Adapun jarak yang akan ditempuh sekitar 13 km dari pusat pemerintahan kecamatan.
Aksesibilitas Menuju Objek
Objek wisata ini bejarak 2 km dari pusat Kecamatan Pameungpeuk, 20 km dari kota Kabupaten Garut. dan 180 km dari Bandung. Objek ini dapat dicapai dari dua tempat, yaitu Pameungpeuk dan Pantai Cijeruk Indah. Untuk mencapai ke sana, dari Pameungpeuk pengunjung dapat menggunakan bus ke jurusan perkebunan karet Mira-Mare yang rutenya melalui pinggir kawasan dengan tarif Rp.3.000/orang, atau angkot dengan tarif Rp.4.000/orang. Apabila menggunakan ojeg, tarifnya Rp.7.500 dari Pameungpeuk dan Rp. 3.500,- dari pantai Cijeruk indah.
Bus yang melalui daerah ini hanya 3 bus/hari. Jalan menunju ke hutan ini adalah kelas jalan kecamatan dan dengan lebar jalan 3 m, dan jalan desa selebar 2,5 m, serta jalan setapak (foot trail) selebar 0,5 m. Pada umumnya kondisi jalan dalam keadaan sedang diperbaiki. di antaranya dalam kondisi rusak, jalan kelas V sepanjang 75 km dengan kondisi rusak. Jembatan berjumlah 5 buah jembatan beton sepanjang 27 m.

Objek Wisata Garut Curug Orok

Curug Orok memiliki ketinggian sekitar 45 m dan berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan. 
Curug ini terdiri dari dua buah curug yaitu curug besar yang mana aliran airnya jatuh langsung dari atas tebing yang berasal dari aliran sungai di atasnya. Limpahan curahan air ini membentuk kolam air dibawahnya.  Kolam ini cukup besar dan tidak terlalu dalam sehingga dapat digunakan untuk sekedar mandi ataupun berendam.  Sedangkan curug yang kecil terdiri dari beberapa kucuran air yang keluar dari rembesan dinding tebingnya.

Tak jauh dari curug ini sekitar 500 m juga terdapat curug lain yang bernama Curug Kembar.  Curug ini masih satu aliran air dengan Curug Orok.

Sebelum bernama  Curug Orok, curug ini bernama Curug Sanghyang Prabu Gebur. Nama Curug Orok konon berasal dari cerita masyarakat setempat tentang seorang wanita yang pernah membuang bayi hasil hubungan gelap di curug tersebut pada tahun 1968.
 

Selasa, 15 Maret 2016

Objek Wisata Garut Pantai Santolo Pameungpeuk Jawa Barat

Pantai Santolo terletak di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, berjarak sekira 90 km dari Garut. Meski belum setenar Pangandaran dan Pelabuhan Ratu, Pantai Santolo memiliki pemandangan yang sangat indah.

Pantai Santolo, berada pada 88 km sebelah selatan Kota Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cikelet. Butuh waktu sekitar 3,5 jam untuk berkendara dari Garut ke pantai ini. Tapi, jangan khawatir perjalanan Anda tak akan membosankan. Mulai dari Garut kota hingga tiba di Pantai Santolo Anda akan disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan. Mulai dari hamparan sawah, kebun teh, sampai hutan lebat akan menemani perjalanan Anda.

Ada dua alternatif untuk menuju Pantai Santolo:

Rute Normal lewat Garut Kota – Cikajang – Cikelet dan Pameungpeuk, bisa ditempuh dengan menggunakan Kendaran umum dari terminal Cicaheul (pakai Bis) atau terminal Leuwipanjang dengan Kendaraan ELF (minibus), membayar Rp. 35.000,- dan 4 – 5 jam perjalanan teman-teman sudah sampai di Pameungpeuk (Pantai Santolo).

Sedangkan untuk menggunakan kendaraan Pribadi (Mobil) akan menghabiskan BBM (Bensin) sekitar Rp. 75.000,- sampai Rp 100.000,- saja, sedangkan pakai Motor (BBM Pertamax hanya habis Rp. 25.000,- sampai 30.000,- saja).

Menggunakan Rute Ciwidey – Cisewu – Bungbulang – Pameungpeuk jarak tempuh lumayan jauh dan belum ada kendaraan umum, tapi pemadangan disekitar lebih bagus, diperkirakan jarak tempuh kalau lewat rute ini sekitar 200 – 250 Km dan 7 Jam perjalanan.

Kecantikan Pantai Santolo, Garut, tak kalah dengan pantai di Bali. Bahkan di pantai ini ada fenomena unik yang hanya terjadi di dua tempat dari seluruh dunia, yaitu Perancis dan Indonesia. Di pantai ini justru air laut mengalir ke sungai bukan sebaliknya. Percaya?

Di pantai ini terdapat muara Cilauteureun. Fenomena yang terjadi di muara Sungai Cilauteureun ini lah yang menarik. Disebut Cilauteureun karena di muara ini air laut begitu tenang seolah berhenti mengalir. Dalam bahasa sunda Cilauteureun berarti air laut yang tak mengalir. Di muara ini terdapat curugan dimana air laut yang mengalir masuk ke dalam muara sungai bukan sebaliknya. Dan, konon fenomena ini hanya ada dua di dunia. Selain Indonesia, Perancis juga memiliki fenomena ini.

Selain itu, di sebelah barat pantai ini terdapat sebuah pulau yang bisa Anda kunjungi. Sebenarnya pulau ini biasa disebut Pulau Santolo. Kalau dilihat dari google map memang menyerupai pulau, tapi sebenarnya hanya berupa pantai berkarang yang dipisahkan oleh muara Sungai Cilautereun. Sisi–sisi daratannya selalu tergenang hingga tampak berpisah dengan daratan utamanya.

Bila ingin ke pulau ini, dari pantai utama Anda harus menyeberangi Sungai Cilauteureun sekitar 50 meter dengan menggunakan perahu nelayan. Akan tetapi, jika laut sedang surut Anda cukup berjalan kaki saja.


Di pulau ini pantainya berupa karang sehingga Anda harus memakai alas kaki untuk berjalan. Pemandangan di sini tak kalah menarik dengan pantai utamanya. Anda bisa melihat ombak dari laut lepas menghempas pantai karang. Biota–biota laut yang terjebak diantara rongga–rongga batu karang juga menjadi pemandangan yang sangat menarik dan lucu.


Dengan hamparan pasir putih yang ditemani gemuruh ombak tenang merupakan kelebihan tersendiri bagi Pantai Santolo. Jika pengunjung bosan dengan pasir putih, pengunjung bisa menyebrangi muara menggunakan perahu dengan harga kurang lebih Rp2.000 per orang. Di sisi lain Pantai Santolo, Anda bisa menikmati indahnya jejeran batuan karang.

Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios untuk cinderamata juga tersedia dengan harga terjangkau bagi wisatawan.

Bagi para wisatawan yang ingin bermalam, tak perlu khawatir Karena di sekitar pantai tersedia banyak penginapan untuk bermalam. Harga sewanya pun telatif terjangkau, sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,- per hari. Ada juga penginapan rumah bambu yang letaknya di pinggir pantai. Harga non weekend Rp 75.000,- sedangkan harga weekend Rp 100.000,-. Tempatnya lumayan nyaman dengan kamar mandi dalam, lesehan menghadap indahnya pantai santolo, dan tempat tidur berupa spring bed.

Selain ke eksotikkan pantai Santolo, di pantai tersebut juga banyak yang menjual ikan laut dengan harga terjangkau. Harga ikan laut bervariasi, sekitar Rp. 20.000,- per ekor. Di sana para wisatawan bisa langsung menyantap ikan tersebut atau membakarnya sendiri.

Komoditi laut yang paling banyak terdapat di Pantai Santolo adalah tongkol, layur, dan cumi. Jika ingin membeli ikan laut dalam kondisi yang masih segar pada pagi hari pergi ke tempat pelelangan ikan, tanya harga ikannya dan minta dimasakin sama yang jual.

Bagi Anda yang sedang ingin bertualang mencari suasana yang lebih eksotis ke tempat baru, cobalah menyambangi Pantai Santolo, Garut.

Objek Wisata Garut Curug Citiis

Curug Citiis terletak di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong dengan luas   30 m2 dan berada pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Konfigurasi umum lahan pada umumnya berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan yang agak curam, dan stabilitas tanah yang sedang. Penyinaran matahari rata-rata di kawasan ini dapat dibilang sedang karena masih terdapat banyak pohon yang rindang. Pada musim kemarau debit air Curug Citiis berkurang. Kualitas lingkungan cukup baik dengan tingkat sanitasi yang baik dan bentang alam yang cukup indah. Pencemaran udara hampir tidak ada, namun terdapat pencemaran air dan sampah-sampah yang ditinggalkan para pengunjung dan penambang pasir yang bekerja di kawasan tersebut. Vandalisme umumnya terjadi di daerah yang berbatu dan juga lokasi curug Citiis.
Batas administrasi Curug ini adalah:
Utara    : Desa Pananjung
Barat    : Kab. Bandung
Selatan : Desa Pasawahan
Timur    : Desa Rancabango 
Sumber air curug berasal dari Gunung Guntur yang mempunyai dua buah mata air, yaitu mata air panas yang mengalir ke daerah Cipanas, dan mata air dingin yang mengalir ke aliran curug Citiis. Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain hiking, tracking, menikmati pemandangan, camping dan fotografi.
Konon curug ini merupakan tempat bertemunya para raja dari seluruh pulau Jawa. Nama Curug Citiis ini sendiri berasal dari kata cities yang berarti air dingin karena menurut penduduk sekitar suhu air dari air terjun ini paling dingin sewilayah Garut. 
Di kawasan ini terdapat tiga buah shelter dalam kondisi cukup baik namun terdapat sedikit vandalisme di shelter, sebuah kios dalam kondisi yang cukup dan hanya buka pada hari Minggu. Objek wisata ini belum memiliki fasilitas akomodasi atau tempat ibadah. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dijumpai di kawasan Cipanas yang berjarak +7 km dengan menempuh waktu 2 jam, sedangkan fasilitas rumah makan hanya terdapat di kecamatan Tarogong.
Aksesibilitas :
Jarak dari ibukota Kec. Tarogong + 10 km, dan dari Garut Kota 15 km. Jarak terminal terdekat dari perkampungan terdekat yaitu Kampung Dukuh yang berada di kaki Gunung Guntur sekitar 5 km.
Jalan akses menuju ke Curug Citiis memiliki lebar sekitar 4 m dan panjang sekitar 2 km, dan jalan setapak dengan lebar 1 m dan panjang 4 km. Untuk menuju ke objek ini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi hingga kaki Gunung Guntur, serta angkutan tradisional dari Cipanas ataupun dari Garut Kota berupa delman dengan biaya Rp. 3.000 ataupun menggunakan ojeg dengan biaya Rp. 5.000.
Legenda
Konon curug ini merupakan tempat bertemunya para raja dari seluruh pulau Jawa. Nama Curug Citiis ini sendiri berasal dari kata citiis yang berarti air dingin karena menurut penduduk sekitar suhu air dari air terjun ini paling dingin sewilayah Garut.

Minggu, 13 Maret 2016

Objek Wisata Curug Cimani Racun Garut Jawa Barat

Curug Cimani Racun Lingkungan Alam Fisik
Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun terletak di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, dan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Rancasalak, Desa Danu di sebelah barat, Desa Cikelet di sebelah selatan, dan Desa Ranca Salak di sebelah timur. Luas kawasan desa sebesar 988.602 ha, sedangkan luas objeknya sekitar 1 ha yang status kepemilikannya adalah tanah adat masyarakat Kampung Pasir Kunci dan Kampung Singkur.

Aktivitas yang dapat dilakukan di Curug Cibuni Racun ini antara lain menikmati pemandangan alam. Kawasan ini belum dikelola secara baik dan profesional. Salah satu penyebabnya karena objek ini masuk dalam area tanah adat maka penyediaan fasilitas atau prasarana tidak begitu berorientasi pada usaha.

Aspek Khusus
Curug Cimandi Racun mempunyai ketinggian 25 m dan sumber airnya berasal dari mata air Cimalagiri di Gunung Mandalawangi. Letak air terjun ini berada pada ketinggian 1045 di atas permukaan laut dengan reka bentuk alam berlembah disertai kemiringan lahan yang curam. Sepanjang jalan setapak menuju lokasi objek merupakan titik pandang yang cukup strategis untuk melihat pemandangan alam sekitar yang indah. Sekitar kawasan memiliki daya serap tanah yang cukup baik dengan jenis material tanah berbatu.
    
Kualitas dan kebersihan lingkungan yang cukup memadai ini terlihat dari sedikitnya sampah yang bertebaran. Keadaan bentang alam Curug Cibuni Racun ini tergolong baik karena tingginya air terjun tersebut ditambah hamparan alam yang hijau dan asri. Salah satu nilai tambah objek ini adalah faktor suhu atau temperatur. Temperatur kawasan yang sejuk, berkisar antara 23-25 derajat celsius sangat mendukung kegiatan wisata.
    
Daya tarik Curug Cibuni Racun bukan hanya karekteristik alamnya tapi juga dari legenda atau dongengnya. Dongeng yang melatarbelakangi nama dari air terjun tersebut bersumber dari cerita pada zaman kerajaan. Dongeng itu menceritakan bahwa pada zaman dahulu kala terdapat suatu sayembara memperebutkan seorang putri yang cantik jelita. Para jawara atau jagoan silat harus bertarung mempertaruhkan nyawa untuk dapat menjadi pemenang dan mendapatkan sang putri sebagai hadiah kemenangannya. Ketika sayembara tersebut berlangsung, ternyata hasilnya imbang sehingga tidak ada yang berhak mendapatkan putri tersebut. Kemudian karena di antara kedua jawara tersebut tidak ada seorangpun yang berhak mendapatkan sang putri, maka putri tersebut disembunyikan dan diracun di tempat yang sekarang dikenal dengan Curug Cibuni Racun.
    
Di sekitar curug ini hanya tersedia 1 buah shelter dengan kondisi yang cukup baik, dan sampai saat ini belum tersedia fasilitas akomodasi. Alternatif fasilitas akomodasi terdekat yang dapat digunakan pengunjung adalah Wisma LEC yang terletak di Kecamatan Tarogong. Kemudian untuk fasilitas rumah makan, maka Rumah Makan Adika yang berada di depan Pasar Leles atau Jalan Raya Leles dapat dijadikan alternatif bagi wisatawan yang ingin mengisi perutnya.

Aksesibilitas
Untuk mencapai ke objek ini dapat menggunakan angkutan perkotaan trayek Kadungora ? Penclut dengan tarif antara Rp. 1.000 ? Rp. 1.500 atau dapat menggunakan ojeg dari Kadungora dengan tarif Rp. 4.000 atau juga dapat menggunakan transportasi mikrobus dengan trayek Bandung-Pamengpeuk, yang melewati jalan akses menuju ke objek ini. Jarak terminal angkot Kadungora dari stasiun Kadungora berjarak 5 km dari objek Curug Cibuni Racun. Dalam usaha pencapaian ke objek pengunjung akan melalui jalan raya kecamatan sejauh 3 km dengan kualitas jalan baik, lebar jalan memadai dan tidak berlubang, dan kemudian melewati jalan akses sejauh 500 m yang berbentuk foot trail, dan akhirnya menelusuri jalan setapak sejauh 300 m yang berbentuk foot trail dengan lapisan permukaan tanah berpasir. Jarak antara objek dan pusat pemerintahan kecamatan sekitar 7 km, sedangkan dengan pusat pemerintahan kabupaten berjarak 23 km, dari dengan Kabupaten Bandung berjarak 47 km serta berjarak 227 km dari ibukota provinsi, Jakarta.

Objek Wisata Kawah Darajat Garut Jawa Barat

Garut merupakan kabupaten yang memiliki berjuta potensi baik dibidang kesenian, kuliner, budaya,juga tempat wisatanya. salah satunya adalah Puncak darajat. merupakan sebuah tempat wisata yang baru di bangun 2010.puncak darajat waterboom and hotspring water bertempat di Km 25 pasirwangi garut. sejak dibuka temapat wisata ini tak pernah sepi dari pengunjung yang hendak berlibur bersama keluarga baik di hari libur maupun di hari biasa.

Ada banyak pasilitas yang di sediakan puncak darajat, kolam pemandian air panas, waterboom, ember tumpah. tidak hanya kolam air panas dengan fasilitas yang sangat komplit, untuk pengunjung yang membawa serta keluarganyadan ingin merasakan sensasi baru berjalan-jalan di puncak, bisa mencoba wisata berkuda atau untuk para petualang sejati bisa mencoba ATV di track yang ada di puncak darajat.

untuk anda yang suka dengan permainan yang bisa mengasah keberanian anda, anda bisa mencoaba flyingfox yang merupakan flaying fox terpanjang di garut. selain itu ada juga permainan shaking bridge. tempat outbound yang luas membuat anda nyaman berwisata di puncak darajat.


Kawah darajat adalah salah satu objek wisata di Garut yang memiliki keindahan yang masih segar. Kawah darajat terletak dibawah gunung api Papandayan. Lokasi tersebut menjadikan Darajat menghasilkan air panas seperti halnya di Cipanas Garut. Potensi ini dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk membangun sebuah pemandia air panas di bilangan darajat.


Anda bisa mengakses kawah darajat melaui Jl. Raya garut-Samarang_Pasirwangi-Darajat yang seudah diperbarui oleh pemerintah Garut. Dulunya jalan tersebut memiliki banyak lubang sehingga anda memerlukan waktu yang cukup lama.

Sepanjang perjalanan menuju darajat, anda akan melihat beberapa perkebunan teh. Selain itu, hamparan ladang sayuran seperti kol, lobak, wortel, terong, bawang,  dan cabe akan menyambut kedatangan anda. Tak jarang petani yang menanam stroberi. anda juga bisa memetik stroberi disini.

Jalan yang berliku-liku menambah sensasi asyiknya menuju puncak darajat. saran saya, coba anda buka jendela mobil anda dan rasakan betapa segar dan menyejukkannya udara khas pegunungan tersebut.

Disana anda akan menemukan sebuah waterboom, tentunya dengan air panas yang senantiasa memanjakan tubuh anda. Lokasi pemandian ini terletak di puncak darajat. Jika anda beruntung dan cuaca sedang cerah, anda akan menikmati hamparan ladang sayuran dan jalan yang berkelok menjadi ciri khas. Kota Garut tampak kecil dari kejauhan, namun tidak mengurangi eksotisme pemandangan ini.

Tak hanya waterboom, anda bisa menikmati sejuknya hawa darajat dan mengitari puncak darajat dengan mengebdarai ATV. Outbound di alam bebas juga menjadi daya tarik tersendiri.

Di puncak Darajat anda akan disuguhi deretan pohon pinus yang begitu mempesona. Hijaunya pinus dijamin membuat mata anda menjadi segar kembali.


Lingkungan Fisik
Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Objek wisata ini memiliki daya tarik berupa kawah yang menghasilkan uap panas serta reka bentuk alam berupa pegunungan dan perkebunan. Pengunjung yang datang ke kawasan Kawah Darajat dapat melakukan aktivitas wisata tracking, menikmati pemandangan serta penelitian gunung berapi. Saat ini Kawah Darajat dikelola oleh PT. Amoseas yang bekerjasama dengan PT. Pertamina. dengan status kepemilikan lahan oleh PT Perhutani. Luas keseluruhan Kawah Oarajat ini sekitar 40 Ha, dan pengunjung yang ingin melakukan aktivitas berwisata harus memiliki izin dari pihak Amoseas. Perizinan ini dibertakukan karena kawasan ini merupakan kawasan perindustrian dan juga bahaya gas alam.
Adapun batas administrasi dari kawasan ini adalah :
Utara     : Desa Padaawas
Barat      : Kawasan cagar alam
Selatan     : Desa Sarimukti
Timur     : Desa Padaawas

Kualitas lingkungan dikawasan ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan bentang alam yang sangat terjaga. Untuk ukuran suatu kawasan industri kawasan Kawah Darajat ini tergolong bersih, tidak tercfapat pencemaran sampah dan vandalisme.

Aspek Khusus
Kawah darajat merupakan bagian dari barisan gunung Papandayan dengan 2 jumlah kawah aktif dan 24 buah sumur uap yang digunakan oleh pihak Amoseas sebagai tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ketinggian rata-rata kawah ini adalah 1920 meter di atas permukaan laut, dengan konfigurasi umum lahan yang berbukit dan benembah.
Fasilitas yang mendukung kegiatan Pariwisata di kawasan ini adalah
- Tempat parkir, terletak di halaman depan gedung utama PT.Amoseas dengan daya tampung 20 mobil.
- Pintu masuk dengan kondisi yang cukup baik yang ditujukan untuk menjaga kawasan industri PT Amoseas sekaligus untuk mengendalikan pengunjung yang masuk.
Papan penunjuk arah
- Pelayanan informasi yang terdapat pada setiap pos jaga dengan kondisi dan pelayanan yang cukup baik.

Aksesibilitas
Untuk berkunjung ke Kawah Darajat dapat menggunakan. mobil pribadi atau kendaraan umum dengan rute Tarogong - Pasirwangi dengan biaya Rp 3000/orang. Jalan akses yang terdapat di kawasan kawah Drajat memiliki lebar ? 5m dan panjang jalannya ? 3 Km.

Objek Wisata Garut Lapangan Golf Ngamplang

Dari Ngamplang, Sungai Cimanuk tampak meliuk membelah Kota Garut, seperti Sungai Aare yang membelah Ibu Kota Swiss, Bern. Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Talaga Bodas, serta Gunung Sadahurip yang terkenal dengan sebutan Gunung Piramida, terlihat jelas mengelilingi Kota Garut, dari Ngamplang saat langit cerah.
DARI kawasan di kaki Gunung Cikurai inilah, sebutan "Swiss van Java" untuk Garut terlahir. Dari tempat bernama Ngamplang tersebut, Kota Garut terlihat begitu jelas dikelilingi pegunungan, layaknya kota-kota di Swiss yang juga dikelilingi pegunungan.

Ngamplang terletak empat kilometer dari Kota Garut ke arah Tasikmalaya, tepatnya di Kecamatan Cilawu. Tempat ini berada pada ketinggian beberapa ratus meter di atas permukaan tanah Kota Garut, membuat udaranya jauh lebih sejuk dan segar.

Dari Ngamplang, Sungai Cimanuk tampak meliuk membelah Kota Garut, seperti Sungai Aare yang membelah Ibu Kota Swiss, Bern. Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Talaga Bodas, serta Gunung Sadahurip yang terkenal dengan sebutan Gunung Piramida, terlihat jelas mengelilingi Kota Garut, dari Ngamplang saat langit cerah.

Hal tersebut pun diucapkan Komandan Korem 062 Tarumanagara, Kolonel Inf Besar Harto Karyawan, saat menghadiri kegiatan pelepasan seribu burung di Ngamplang, pekan lalu. Katanya, warga dan pesohor Eropa selalu mengunjungi Ngamplang untuk melihat keindahan Kota Garut.

Pengurus Lapangan Golf Flamboyan Ngamplang, Sawin, mengatakan sekitar tahun 1930, Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan sanatorium, yakni tempat penyembuhan penyakit khusus, dan sebuah hotel di Ngamplang. Sejak saat itu, Garut menjadi tempat wisata favorit warga Eropa.

"Termasuk Charlie Chaplin, aktor komedi itu tercatat dua kali ke Garut dan menginap di Grand Hotel Ngamplang. Dari Stasiun Cibatu, dia mengunjungi Situ Bagendit dan Cipanas. Kemudian menginap di Ngamplang sebelum melanjutkan ke Gunung Papandayan," kata Sawin di Lapangan Golf Flamboyan Ngamplang, Rabu (5/2).

Pemandangan Kota Garut yang dikelilingi gunung-gunung, sungai, dan danau, dari Ngamplang, membuat warga Eropa memberikan julukan Swiss van Java kepada Garut. Ditambah, Garut memiliki Gunung Papandayan yang dinilai mirip Pegunungan Alpen, tentunya tanpa salju.

Garoet Mooi, sebutan yang berarti Garut Cantik, pun disematkan oleh warga Eropa yang mengunjungi Garut. Ratu Belanda dan Perdana Menteri Prancis kala itu pun dikabarkan sempat menginap di Hotel Grand Ngamplang, menikmati kemolekan Garut.

Pada tahun 1942 saat pergerakan kemerdekaan, katanya, warga Garut membakar seluruh bangunan hotel bertaraf internasional dan sanatorium di Ngamplang tersebut. Hingga kini, bangunan yang tersisa hanyalah kolam air mancur di tengah bukit, menjadi saksi bisu kedatangan para pejabat dan pesohor dari Eropa ke Garut.

Setelah Indonesia Merdeka, Ngamplang dikelola Korem 062 Tarumanagara. Pada 1977, bangunan hotel didirikan kembali bersama golf club house. Renovasi hotel pun dilakukan pada 1990 dan hingga kini Lapangan Golf Flamboyan Ngamplang memiliki luas 20 hektare dengan jumlah 9 hole. Selain itu, terdapat juga lapangan tenis dan lapangan voli pantai.

Puluhan warga asal Garut, Tasikmalaya, Bandung, Jakarta, Karawang, dan daerah lainnya, kata Sawin, mendatangi Ngamplang  untuk bermain golf, khususnya pada akhir pekan. Warga negara asing, seperti dari Korea, Jepang, Belanda, dan Australia, katanya, sangat menikmati bermain golf di Ngamplang.

"Katanya, medannya menantang karena banyak yang miring. Mereka sangat menikmati pemandangan Kota Garut dari atas Ngamplang. Apalagi dengan menaiki menara air. Mereka senang, udaranya sangat bersih, sejuk, dan banyak burung yang berkicau di pepohonan rimbun," kata Sawin.

Sayangnya, bangunan Grand Hotel Ngamplang masih dalam tahap renovasi sejak 2012. Walaupun demikian, siapa pun yang datang ke Ngamplang dan melihat Kota Garut dari sini akan mengetahui hal yang menyebabkan warga Eropa memanggil Garut dengan sebutan Swiss van Java, Swiss dari Pulau Jawa.

Sabtu, 12 Maret 2016

Nikmati Objek Wisata Cipanas Garut

Ci Panas Terletak di lereng gunung Guntur Kec. Tarogong, atau 6 Km dari pusat kota kira-kira 15 menit ditempuh dengan kendaraan. Terdapat sumber mata air panas untuk menyembuhkan berbagai penyakit atau sekedar merendam. Ada juga fasilitas pemancingan disekitar daerah cipanas.

Ci Panas sangat cocok untuk Bersantai Bersama Keluarga
Tentu saja objek wisata di Garut yang selalu dipenuhi pengunjung setiap musim liburan menjelang adalah Cipanas. Di Cipanas, Anda sekeluarga dapat menikmati mandi air panas yang mengalir dari mata air alami. Letak Cipanas sendiri berada di wilayah Tarogong Kidul, dengan air panas alami di Cipanas. 


Bahkan Cipanas merupakan primadonanya Kota Garut. Julukan tersebut sangat wajar diberikan kepada tempat yang satu itu. mengapa demikian?? sebagaimana yang kita ketahui Cipanas merupakan objek wisata yang sangat dikenal di Kota Garut bahkan di luar kota. Lebih dari itu, objek wisata yang terdapat di sekitar daerahku ini adalah sebagai penyumbang devisa terbesar untuk daerah Pemda Garut. Karena banyak sekali wisatawan lokal, luar kota sampai mancanegara yang sengaja berekreasi atau sekedar jalan-jalan ke Cipanas. Selain harga tiketnya relatif murah, keunikan lainnya pun menjadi faktor penarik para wisatawan.

Apa daya tarik lain dari Cipanas sehingga banyak orang betah di sini? Walaupun namanya Cipanas, namun sebenarnya udara di sana sangat sejuk. Terang saja, karena letaknya berada di kaki Gunung Guntur. Namun jika orang merasa betah di Cipanas itu karena banyak sarana dan prasarana yang mendukung. Kini orang sangat mudah untuk datang ke Cipanas.


Cipanas, termasuk ke dalam lokasi dataran tinggi. Karena Cipanas merupakan daerah yang dikelilingi puncak gunung yang sebagian besar  merupakan gunung vulkanis sehingga menyebabkan tanah dan lahan pertanian subur. Dari itu, banyak potensi alam yang terdapat di Cipanas, diantaranya Gunung Guntur. 

Hal pertama yang anda rasakan apabila berada disana adalah kesegaran udara yang masih sejuk karena belum terkontaminasi oleh polusi udara seperti di kota-kota besar. Objek wisata yang terdapat di sekitar daerahku ini tidak lain adalah tempat pemandian atau kolam renang waterbom, hotel, bungalau, villa, restoran, kafe dan outdoor. Banyak kolam renang maupun hotel yang dibangun dari yang bertaraf sedang atau biasa-biasa sampai hotel berbintang. Harga masuknya pun tentu bervariasi sesuai dengan kelas dan fasilitasnya.

Cipanas Garut tidak hanya dikenal baru-baru ini. Sejak awal abad ke-20 Cipanas sudah menjadi obyek wisata yang disukai turis Eropa dan Amerika. Jika Bandung dijuluki Paris van Java, saat itu Garut dikenal dengan sebutan Swiss van Java, yang berarti Swiss-nya Jawa, dan Cipanas menjadi salah satu ikonnya. Charlie Chaplin, komedian Amerika yang termashur, juga pernah singgah di Cipanas.

Objek Wisata Pantai Sayang Heulang Pameungpeuk Garut

Salahsatu dari beberapa wisata pantai di Garut yang selalu menjadi tujuan banyak pengunjung ketika musim libur tiba adalah pantai Sayang Heulang.Pantai ini memang sudah lama menjadi objek wisata pantai di Garut yang terkenal akan keindahan pantai dan ombaknya yang besar.Pantai ini terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk,Garut Jawa Barat.Jarak tempuh dari kota Garut ke Pantai ini dengan menggunakan mobil atau motor dengan kecepatan 40 km/jam memakan waktu sekitar 3 jam karena sepanjang jalan khususnya setelah Kecamatan Cikajang sampai pameungpeuk banyak tikungan tajam dan jurang yang dalam.Jadi,bagi yang belum tahu medan,tidak direkomendasikan membawa kendaraan dengan kecepatan lebih dari 4o km/jam.

Pantai Sayang Heulang merupakan sebuah objek wisata alam yang terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, dengan temperatur antara 17 0C - 28 0C, penyinaran matahari di sekitar pantai terik, dan kekuatan tiupan angin cukup besar. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang baik. Kondisi perairan berwarna berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau normal, temperatur normal, rata-rata tinggi gelombang 2 - 3 meter.

Ramainya pengunjung  yang ingin menikmati malam tahun baru di pantai ini sudah saya rasakan ketika memasuki gerbang pertama menuju pantai ini.Meskipun jarak dari gerbang utama menuju sayang heulang masih berjarak 3 km namun kendaraan sudah padat merayap.Sesampainya di are parkir,terlihat barisan kendaraan sudah memenuhi are parkir.Jika kami yang tiba pada sore hari dan langsung mencari tempat beristirah,kami jamin tidak akan dapat karena semua tempat istirahat sudah penuh.Untungnya salah seorang teman sudah berangkat duluan dan tentunya telah mempersiapkan penginapan sebelum kami tiba.

Jika hari libur tiba khusunya tahun baru,objek wisata Pantai Sayang Heulang ini pasti dipenuhi banyak pengunjung termasuk saya bersaya keluarga yang menghabiskan waktu liburan tahun baru 2013 kemarin di pantai ini.Menghabiskan waktu libur akhir tahun di pantai ini adalah hal yang  menyenangkan,selain bisa menikmati indahnya pantai serta hamparan pasir putih yang luas,pada malam tahun baru bisa menyaksikan pesta kembang api yang meriah.

Para wisatawan yang datang ke pantai ini disuguhkan berbagai aktivitas permainan pantai yang menarik. Dimulai dari jalan-jalan menelusuri pantai, bermain volley pantai, sepak bola serta melihat ikan-ikan kecil yang indah disekitar pantai ketika air laut sedang surut.
Areal disekitar pantai juga bisa digunakan para wisatawan untuk kegiatan berkemah bersama keluarga atau teman-teman dekat. Dengan atraksi api unggun dan iringan petikan gitar yang indah  di senja sampai malam hari, menjadikan kunjungan ke pantai ini  merupakan pengalaman yang berkesan dan tidak akan pernah terlupakan.

Pantai Sayang heulang merupakan pantai berkarang yang bisa anda temukan di salah satu sisi pulau santolo. Keunikan dari pantai sayang heulang ini adalah adanya bentang karang yang menjorok jauh ke laut di sepanjang garis pantai.Disaat surut anda bisa berjalan di sepanajng bentang karang ini bahkan sampai ke sisi laut langsung. Anda bisa menemukan banyak ikan kecil berwarna warni yang terjebak di antara karang .

Untuk menuju lokasi wisata pantai santolo, pulau santolo, dan pantai sayang heulang diatas, anda bisa melalui:
Rute Garut – Cikajang – Pameungpeuk . 
Kondisi jalan sudah bagus, hanya di sebagian kecil jalan yang masih bergelombang .
    
Rute Bandung – Pangalengan – Rancabuaya – Santolo . 
Jalan sudah bagus, namun disebagian jalan masih dalam proses pembangunan. Saat artikel ini dibuat sepanjang jalan antara Rancabuaya – Santolo kondisi cukup rusak / dalam proses pembangunan.

Jika menggunakan angkutan umum, anda bisa menggunakan angkutan Elf dari Garut jurusan terminal guntur – Pameungpeuk. Dan disambung dengan angkutan desa ke pantai Pameungpeuk. Sarana umum seperti Mesjid, toilet, rumah makan, dan tempat menginap sudah banyak tersedia dengan tarif cukup murah.

Objek Wisata Pantai Taman Manalusu Garut Jawa Barat


Objek Wisata Pantai Taman Manalusu Garut Jawa Barat Taman Laut Pantai Manalusu  Garut berada di Cikelet kurang lebih punya jarak 12 km dari Pantai Santolo Garut. Kali ini blog Pantai Laut Manalusu akan memberikan review tentang keindahan pasir putih dan ombak yang indah dan cantik di wilayah ini.

Sebuah tempat yang sunyi jauh dari hiruk pikuk kota dengan suasana alam yang indah , hamparan pasir laut, gugusan karang yang terjal di sepanjang pantai adalah daya tarik yang ditawarkan oleh obyek wisata Taman Laut Pantai Manalusu.

Obyek wisata ini terletak di sebelah selatan Kota Garut dengan jarak kurang lebih 96 km atau dapat ditempuh dengan waktu 4 jam perjalanan. Kegiatan yang bisa di lakukan oleh wisatawan diantaranya menikmati biota laut, berkemah dan menikmati hidangan makanan laut (Sea Food)

Untuk sampai ke pantai ini melewati jalur kota pameungpeuk-cikelet, jalannya lumayanlah. Tapi pemandangannya luar biasa. Viewnya keren dgn semeliwir angin laut yang berhembus kencang. Kalau mau ke pantai ini lebih baik pakai kendaraan pribadi, motor/mobil karena angkutan ada tapi susah.

Pantai manalusu lumayan bersih dgn pasir putih yg membentang ke barat, sedangkan di sisi lain pantai karang. Suasana disini sangat sepi, mungkin hari sabtu pas datangnya kesini. Hanya ada beberapa pengunjung yang bermain di pinggir pantai. Di bibir pantai banyak bersandar perahu nelayan.
Untuk masuk ke pantai ini tidak perlu mengeluarkan biaya, gratis. Kondisi pantai yg tidak terawat, bahkan terabaikan oleh pemkab Garut. Ada sisa-sisa dari pembangunan oleh pemkab garut yg sekarang terbengkalai. Padahal pantai ini berpotensi besar buat menjadi primadona destinasi wisata pantai selatan Garut.

Walaupun ada wacana akan berpisahnya Garut Selatan dari Kabupaten Garut akan tetapi semua itu baru sekadar wacana, karena sepertinya baik Garut Utara maupun Garut Selatan belum siap untuk menjadi Kabupaten yang berdiri sendiri, lihat saja ada apa di Garut Utara ? Sangat minim lokasi wisata di tempat tersebut apalagi Hotel dan Penginapan.

Objek Wisata Garut Situ Bagendit

Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Situ Bagendit merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Banyuresmi, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipicung, disebelah timur berbatasan dengan Desa Binakarya, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamukti.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Situ Bagendit ini antara lain menikmati pemandangan, mengelilingi danau dengan menggunakan perahu atau rakit. Para pengunjung juga dapat melakukan kegiatan rekreasi keluarga, menikmati pemandangan serta kegiatan bersepeda air.
Objek wisata ini dikelola oleh Bapak Ajan Sobari dengan status kepemilikan berada di tangan pemerintah daerah yang kewenangannya dilimpahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut dan pihak swasta yaitu Bapak Adang Kurnia. Berdasarkan perda no. 11 tahun 2001 harga masuk tiket ke kawasan ini Rp. 1.000/orang untuk dewasa dan Rp. 500/orang untuk anak-anak.
Aspek Khusus
Objek dan daya tarik wisata alam Situ Bagendit memiliki kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alam dalam kondisi yang baik. Bangunan-bangunan yang terdapat di kawasan, baik yang permanen maupun semi permanen, dalam kondisi terawat baik. Di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon. Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan terdapat rambu iklan.
Fasilitas yang tersedia di kawasan ini yaitu penyewaan 60 buah rakit dengan tarif Rp.25.000/15 menit, 11 buah sepeda air dengan tariff Rp.10.000/15 menit yang dalam kondisi yang baik. Terdapat pula beberapa bangku taman dan 6 buah shelter yang disewakan untuk pengunjung dengan harga Rp.3.000/jam. Terdapat juga kereta api mini dengan tarif Rp.2.000 dan kolam renang dikawasan Situ Bagendit ini. Suasana di kawasan objek wisata ini tergolong cukup nyaman dikarenakan pembangunannya sudah direncanakan dengan baik oleh dinas pariwisata namun masih juga terdapat kios liar dan pedagang kaki lima yang dengan sembarangan menggelar barang dagangan mereka sehingga tingkat visabilitas di kawasan tersebut menjadi sedikit terhalang.Objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini beroperasi pukul 07.00-17.00. Kondisi bangunan yang terdapat di kawasan ini dalam kondisi yang baik dengan jenis material bangunan permanen dan semi permanen dalam tata ruang yang cukup baik dikarenakan pembangunan di kawasan Situ Bagendit ini sudah direncanakan dengan baik. Dikawasan objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alamnya dalam kondisi yang baik.di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon yang disebabkan oleh pengunjung.Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan sedikit terdapat rambu iklan.
Sumber daya listrik di kawasan ini berasal dari PLN dengan voltase 220 volt dan distribusi yang cukup. Sumber daya air bersih di kawasan ini berasal dari sumur dan PDAM dengan kualitas air yang jernih, rasa air yang tawar, dan bau air yang normal. Terkadang terdapat kendala pemanfaatan air di kawasan Situ Bagendit yaitu apabila musim kemarau air disekitarnya menyurut. Sistem pembuangan limbah di kawasan ini yaitu melalui septic tank, selokan dan melalui sistem irigasi. Kawasan wisata Situ Bagendit ini juga memiliki sistem komunikasi berupa telepon dalam jumlah yang kurang memadai. Terdapat pula jalan setapa dikawasan Situ Bagendit ini yang panjangnya ?b 50m. di depan kawasan Situ Bagendit terdapat tempat parkir dengan luas 1400 m2 dengan daya tampung 30 bus, 60 kendaraan pribadi dan 180 kendaraan bermotor dalam kondisi yang cukup baik dengan lapisan permukaan berupa tanah, namun vegetasi peneduhnya kurang memadai. Terdapat sebuah pos tiket yang juga berfungsi sebagai pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.terdapat pula sebuah toilet umum dalam kondisi bangunan dan kebersihan yang cukup. Dikawasan ini terdapat taman bermain dengan vegetasi peneduh dan dalam kondisi yang cukup. Terdapat tempat ibadah berupa Mushola dan juga terdapat 10 buah tempat sampah dikawasan wisata Situ Bagendit.
Aksesibilita
Jarak kawasan wisata Situ Bagendit ini dari pusat kota Garut yaitu 4 km. Terdapat angkutan umum berupa angkot jurusan Terminal Guntur-Kp.Mengger dan Garut-Limbangan dengan tarif Rp.1.500 dan ojeg dengan tariff Rp.2.000.Kualitas pemandangan dan tingkat keamanan sepanjang jalan di kawasan objek dan daya tarik wisata ini cukup baik.jumlah karyawan di objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini yaitu 6 orang. Pengunjung yang berkunjung ke objek wisata ini perbulannya mencapai 400-600 orang. Pengunjug tersebut biasanya berasal dari Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor,Bandung dan Jakarta.

Objek Wisata Candi Cangkuang Garut Jawa Barat

CANDI CANGKUANG GARUT JAWA BARAT
Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles,Garut, Jawa Barat. Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Candi Cangkuang Tampak Depan
Candi Cangkuang Tampak Belakang
Lokasi
Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain Gunung Haruman, Gunung Kaledong, Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur. Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini berada. Kata 'Cangkuang' sendiri adalah nama tanaman sejenis pandan (pandanus furcatus), yang banyak terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur Kampung Pulo. Daun cangkuang dapat dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus. Cagar budaya Cangkuang terletak di sebuah daratan di tengah danau kecil (dalam bahasa Sunda disebut situ), sehingga untuk mencapai tempat tersebut melalui jalur utama, pengunjung harus menyeberang dengan menggunakan rakit. Aslinya Kampung Pulo dikelilingi seluruhnya oleh danau, akan tetapi kini hanya bagian utara yang masih berupa danau, bagian selatannya telah berubah menjadi lahan persawahan. Selain candi, di pulau itu juga terdapat pemukiman adat Kampung Pulo, yang juga menjadi bagian dari kawasan cagar budaya.[1]
Candi Cangkuang terdapat di sebuah pulau kecil yang bentuknya memanjang dari barat ke timur dengan luas 16,5 ha. Pulau kecil ini terdapat di tengah danau Cangkuang pada koordinat 106°54'36,79" Bujur Timur dan 7°06'09" Lintang Selatan. Di Wikimapia [1]. Selain pulau yang memiliki candi, di danau ini terdapat pula dua pulau lainnya dengan ukuran yang lebih kecil.
Lokasi danau Cangkuang ini topografinya terdapat pada satu lembah yang subur kira-kira 600-an m l.b.l. yang dikelilingi pegunungan: Gunung Haruman (1.218 m l.b.l.) di sebelah timur - utara, Pasir Kadaleman (681 m l.b.l.) di timur selatan, Pasir Gadung (1.841 m l.b.l.) di sebelah selatan, Gunung Guntur (2.849 m l.b.l.) di sebelah barat-selatan, Gunung Malang (1.329 m l.b.l.) di sebelah barat, Gunung Mandalawangi di sebelah barat-utara, serta Gunung Kaledong (1.249 m l.b.l.) di sebelah utara.
Sejarah
Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita berdasarkan laporan Vorderman dalam buku Notulen Bataviaasch Genotschap terbitan tahun 1893 mengenai adanya sebuah arca yang rusak serta makam kuno di bukit Kampung Pulo, Leles. Makam dan arca Syiwayang dimaksud memang diketemukan. Pada awal penelitian terlihat adanya batu yang merupakan reruntuhan sebuah bangunan candi.[1] Makam kuno yang dimaksud adalah makam Arief Muhammad yang dianggap penduduk setempat sebagai leluhur mereka. Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula serpihan pisau serta batu-batu besar yang diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum. Penelitian selanjutnya (tahun 1967 dan 1968) berhasil menggali bangunan makam.
Walaupun hampir bisa dipastikan bahwa candi ini merupakan peninggalan agama Hindu (kira-kira abad ke-8 M, satu zaman dengan candi-candi di situs Batujayadan Cibuaya?), yang mengherankan adalah adanya pemakaman Islam di sampingnya.
Pada awal penelitian terlihat adanya batu yang merupakan reruntuhan bangunan candi dan di sampingnya terdapat sebuah makam kuno berikut sebuah arca Syiwa yang terletak di tengah reruntuhan bangunan. Dengan ditemukannya batu-batu andesit berbentuk balok, tim peneliti yang dipimpin Tjandrasamita merasa yakin bahwa di sekitar tempat tersebut semula terdapat sebuah candi. Penduduk setempat seringkali menggunakan balok-balok tersebut untuk batu nisan.
Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti melakukan penggalian di lokasi tersebut. Di dekat kuburan Arief Muhammad peneliti menemukan fondasi candi berkuran 4,5 x 4,5 meter dan batu-batu candi lainnya yang berserakan. Dengan penemuan tersebut Tim Sejarah dan Lembaga Kepurbakalaan segera melaksanakan penelitian didaerah tersebut. Hingga tahun 1968 penelitian masih terus berlangsung. Proses pemugaran Candi dimulai pada tahun 1974-1975 dan pelaksanaan rekonstruksi dilaksanakan pada tahun 1976 yang meliputi kerangka badan, atap dan patung Syiwa serta dilengkapi dengan sebuah joglo museum dengan maksud untuk dipergunakan menyimpan dan menginventarisir benda-benda bersejarah bekas peninggalan kebudayaan dari seluruh Kabupaten Garut. Dalam pelaksanaan pemugaran pada tahun 1974 telah ditemukan kembali batu candi yang merupakan bagian-bagian dari kaki candi. Kendala utama rekonstruksi candi adalah batuan candi yang ditemukan hanya sekitar 40% dari aslinya, sehingga batu asli yang digunakan merekonstruksi bangunan candi tersebut hanya sekitar 40%. Selebihnya dibuat dari adukan semen, batu koral, pasir dan besi.
Candi Cangkuang merupakan candi pertama dipugar, dan juga untuk mengisi kekosongan sejarah antara Purnawarman dan Pajajaran. Para ahli menduga bahwa Candi Cangkuang didirikan pada abad ke-8, didasarkan pada tingkat kelapukan batuannya, serta kesederhanaan bentuk (tidak adanya relief).
Bangunan Candi
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi ini berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi ukurannya 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 m dan lébar 1,26 m.
Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22 m dengan tinggi 2,49 m. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran 1,56 m (tinggi) x 0,6 m (lebar). Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 m dengan tinggi 1,56 m dan 2,74 x 2,74 m yang tingginya 1,1 m. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 m yang tingginya 2,55 m. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 m yang dalamnya 7 m.
Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala sapi (nandi) yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga.
Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 cm, lebar pundak 18 cm, lebar pinggang 9 cm, padmasana 38 cm (tingginya 14 cm), lapik 37 cm & 45 cm (tinggi 6 cm dan 19 cm), tinggi 41 cm.
Candi Cangkuang sebagaimana terlihat sekarang ini, sesungguhnya adalah hasil rekayasa rekonstruksi, sebab bangunan aslinya hanyalah 40%-an. Oleh sebab itu, bentuk bangunan Candi Cangkuang yang sebenarnya belumlah diketahui.
Candi ini berjarak sekitar 3 m di sebelah selatan makam Arif Muhammad/Maulana Ifdil Hanafi.

Senin, 07 Maret 2016

Objek Wisata Ciburuy Garut Jawa Barat

SKW  :  Papandayan
Kecamatan   Bayongbong
Jenis Wisata  :  Budaya
Daya Tarik  :  Kampung Adat   

 

Lingkungan Alam Fisik

Situs Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, merupakan situs peninggalan jaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di pulau jawa. Awal mula tempat ini dijadikan tempat pertarungan karena pad a suatu hari Prabu Kian Santang menemukan sebuah keris dan beliau mendapat amanat untuk menancapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah air, lalu beliau disuruh mengikatkan keris terse but pada sorbannya lalu keris tersebut dihanyutkan hingga keris terse but berhenti. Di tempat keris berhenti tersebutlah Prabu Kian Santang akan mendapatkan lawannya. Pada suatu saat Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di daer9h tersebut tetapi tidak ada satupun lawannya yang dapat mengalahkan Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidina Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. Akhirnya Prabu Kian Santang dapat dikatahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H Mustafa memberikan amanat kepada beliau untuk pergi ke Tanah Suci bertemu dengan Sayidina Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang ditinggalkan di Ciburuy. Peninggalan sejarah yang terdapat di situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar. Masyarakat sekitar seGara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Di kawasan situs Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan dimana setiap hari jumat dan hari sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy.

Adapun batas administrasi dari Situs Ciburuy adalah sebagai berikut:
     Utara     : Desa Bayongbong dan Desa Ciburuy
     Timur     : Desa Bayongbong
     Selatan     : Desa Cinta Nagara
     Barat     : Desa Cinta Nagara

Somber daya listrik kawasan Situs Ciburuy ini be rasa I dari PLN dengan kapasitas 450 watt dan voltase 220 volt serta distribusi yang baik. Sumber air bersih di kawasan tersebut berasal dari mata air dengan kualitas air yang jemih, rasa air yang tawar dan bau air yang normal. Tidak terdapat alat komunikasi di kawasan Situs Ciburuy ini.
Visabilitas di kawasan situs Ciburuy sedikit terhalang oleh pemukiman penduduk, namun tingkat kebisingan di kawasan tersebut tergolong rendah dan tidak terdapat rambu iklan.
Aktivitas yang bisa dilakukan di objek tersebut yaitu wisata ziarah, penelitian kebudayaan dan melihat benda-benda peninggalan sejarah. Adapun pengunjung yang datang ke kawasan Situs Ciburuy ini antara lain berasal dari Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Bogor dan Garut.
Aspek legalitas dan kebijakan masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut, begitupun pengelolaannya masih bersifat sementara di bawah pengawasan aparat setempat.

Aspek Khusus

Di kawasan tersebut belum terdapat fasilitas akomodasi, apabila pengunjung ingin bermalam dapat menginap di Pondok Wisata Kondang Sari yang terdapat di Kecamatan Bayongbong dengan jarak 5 km, sedangkan untuk rumah makan berada di Jalan Raya Bayongbong.

Aksesibilitas

Untuk mencapai situs Ciburuy dapat menggunakan berbagai jenis kendaraan baik angkutan umum maupun mobil pribadi dengan kondisi jalan relatif cukup. Namun demikian, angkutan umum dan ojeg hanya mencapai 200 - 300 m sebelum pintu masuk kawasan. Jarak kawasan dari Kabupaten Garut sejauh 12 km.
Biaya yang diperlukan untuk angkutan umum Rp. 1000,- dan ojeg berkisar antara Rp. 5000,- sampai Rp. 7000,-. Waktu tempuh menuju kawasan dari Kota Garut berkisar antara 45 menit, dan waktu tempuh dari jalan akses berupa jalan tanah dapat ditempuh dalam waktu 25 menit.
Panjang jalan akses untuk rnenuju ke Situs Ciburuy ? 2 km dengan lapisan permukaan jalan berupa tanah, dan jarak Situs Ciburuy dari jalan kabupaten adalah ? 4 km dengan lapisan permukaan jalan berupa aspal. Kualitas jalan menuju kawasan dari Kabupaten Garut dalam kondisi cukup baik, sedangkan kondisi jalan akses berupa jalan tanah tergolong tidak baik atau rusak.
Pelayanan kesehatan di kecamatan ini diperoleh dari 1 buah
puskesmas utama dengan 3 orang dokter, 6 orang perawat, dan 5 orang bidan, dan 3 puskesmas pembantu 2 orang perawat. Untuk praktek dokter umum terdapat 4 buah serta 2 apotik.

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : inigarutku

Top