Jumat, 01 April 2016

Objek Wisata Pantai Cijayana Garut Jawa Barat

Objek Wisata Pantai Cijayana Garut Jawa Barat

Kita sering mendengar Negeri diatas Awan, akan tetapi jarang singgah di telinga "Laut diatas Awan",  itulah yang akan anda dapatkan saat berkunjung ke Objek Wisata Pantai Cijayana Bungbulang Garut. Deburan Ombak dan posisi laut seakan berada diatas kita, luar biasa ... amazing, pemandangan yang cukup sulit didapatkan di lokasi Objek Wisata Pantai lainnya di kota Garut.

Begitu banyak Tempat Wisata di Garut dengan pemandangan yang indah dan alami di kota Dodol tercinta ini, sayangnya memang dibutuhkan waktu, tenaga dan sedikit pengorbanan agar bisa sampai ke lokasi rekreasi yang mempunyai view ekstra ordinary, karena hukum alam pemandangan yang indah dan menawan biasanya harus ditempuh melalui perjalanan yang terjal dan berliku.

Kawasan Objek Wisata Pantai Cijayana tidak jauh berbeda dengan objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Garut, karakteristiknya sama dengan karang yang indah dengan deburan ombak Pantai Selatan.

Pantai Cijayana merupakan tempat rekreasi yang masih alami, belum ada fasilitas umum yang dibangun. Daya tarik objek wisata ini panorama pantai yang indah dan wisatawan bisa melakukan aktivitas diantaranya memancing ikan, berkemah, menikmati makanan laut dengan sajian yang sederhana.

Pantai Cijayana terletak di Desa Cijayana Kecamatan Bungbulang, sekitar 87 km dari pusa Kota Garut atau ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 4 - 4,5 Jam. Bertetangga dengan salah satu Wisata Pantai Garut Selatan yang tidak kalah menariknya yaitu Pantai Rancabuaya.

Pantai Cijayana yang banyak dikunjungi orang adalah wilayah pantai di mana Sungai Cikandang bermuara. Selain karena pantainya landai, di tempat ini pada bulan-bulan tertentu menjadi tempat dilangsungkannya tradisi nyalawena, yakni tradisi berburu impun.

Selain itu, pantai ini menjadi surga para pemancing. Di muara Sungai Cikandang inilah banyak hidup ikan air tawar dan air asin. Terkadang, para pemancing memanfaatkan pantai yang landai untuk melemparkan pancingnya ke tengah laut.

 
Ketika musim nyalawena tiba, dan impun dari tengah lautan berbondong-bondong menuju muara sungai untuk bermigrasi ke wilayah daratan, orang-orang akan berbondong-bondong pula datang ke pantai ini. Bahkan ada yang datang dari tempat-tempat yang jauh. Jika kebetulan impun berjibun, pantai Cijayana bak pasar malam yang penuh sesak oleh manusia.

Untuk wisatawan yang akan pergi ke Pantai Cijayana, dengan kendaraan umum tujuan Garut - Bungbulang (Elf), dilanjutkan dengan kendaraan ojeg sampai ke lokasi kurang lebih sejauh 16 km.
Sedangkan untuk infrastrukturnya secara keseluruhan infrastrur tersebut ditinjau dari lokasi pemukiman terdekat, yaitu berupa sumberdaya listrik yang berasal dari PLN (untuk kawasan pemukiman terdekat), sumber air berasal dari sumur ? sumur yang terletak di pemukiman penduduk yang memiliki kualitas air yang cukup baik dari segi kejernihan, rasa, dan bau airnya yang normal. Untuk menuju kawasan pantai Cijayana terdapat jalan raya dengan kelas; jalan kecamatan yang mempunyai lebar 3 m, terdapat jalan akses menuju lokasi pantai dengan lebar jalan 3 m dan panjang < 1 km dengan kualitas yang cukup. Sedangkan untuk transportasinya terdapat kendaraan umum yang berupa ojek dengan biaya berkisar Rp. 2000-5000 / orang (dari kampung terdekat ke lokasi pantai). Fasilitas pendukung yang ada di pemukiman terdekat yaitu berupa warung; yang terdapat di depan jalan masuk ke lokasi pantai, tempat ibadah berupa musholla penduduk,fasilitas kesehatan berupa Puskesmas pembantu, dan fasilitas keamanan desa setempat yang menunjang keamanan menuju ke lokasi.

Pantai ini memiliki danau kecil di lokasi tepi pantainya. Dan kegiatan yang bisa dilakukan di pantai yang masih belum terkelola ini adalah ; menikmati pemandangan, fotografi, memancing, piknik, berjemur, jalan-jalan, dan bermain di tepi pantai. Adapun pola kepemilikan lahan dari kawasan pantai Cijayana adalah tanah desa yang diperuntukkan guna pertanian, alokasi tempat pariwisata, dan sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum dikelola.

Objek Wisata Makam Jafar Sidik Garut Jawa Barat

Objek Wisata Makam Jafar Sidik Garut Jawa Barat

Lingkungan Alam Fisik

Makam Jafar Umar Sidik berjarak 300 m dari ibukota kecamatan, dan 15 km dari ibukota Kabupaten Garut, dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Cibiuk Kaler, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cibiuk Kidul, disebelah timur berbatasan dengan Desa Sindang Suka dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Hegar Sari.

Aktivitas yang bisa dilakukan di objek wisata ini ialah berziarah dan mempelajari kebudayaan, khususnya sejarah dan budaya Islam.

Aspek Khusus

Makam Jafar Umar Sidik merupakan objek wisata yang tergolong ke dalam atraksi budaya peninggalan sejarah dengan bentukan fisik (relic/artefac) berupa makam, dan terletak di Desa Cisareupan, Kecamatan Cibiuk. Kompleks makam ini luasnya 5 ha dan dikelola oleh Bapak Ustadz Ade dan masyarakat sekitar. Makam Jafar Umar Sidik terdiri dari empat makam utama yang kesemuanya merupakan kerabat dekat Jafar Umar Sidik dan penyebar agama Islam lainnya di daerah Garut, yaitu makam Eyang Abdul Jabar yang merupakan mertua Jafar Umar Sidik, makam Jafar Umar Sidik sendiri, makam Eyang Siti Fatimah yang merupakan istri Jafar Umar, dan makam Eyang Wali Muhamad Nur Kosim yang tidak lain adalah kakaknya. Keempat makam tersebut terletak berurutan sesuai dengan urutan penyebutannya dari atas ke bawah yang masing-masingnya dibatasi oleh pagar kayu.

 
Untuk mendukung kegiatan wisata tersedia berbagai fasilitas, baik yang secara khusus diperuntukkan untuk kegiatan ziarah maupun yang sifatnya tidak langsung diperuntukkan untuk kegiatan ziarah. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini antara lain 7 buah kios jajanan dalam kondisi yang cukup baik, tempat parkir, toilet umum, shelter dan tempat ibadah. Kios Jajanan tersedia di sekitar kawasan terutama di sepanjang jalan setapak menuju makam. Kios jajanan ini berfungsi juga sebagai shelter karena dalam pembangunannya sengaja dibentuk sekaligus sebagai tempat beristirahat dengan kapasitas dan struktur bangunan yang memadai. Tempat parkir sebagai fasilitas pemberhentian kendaraan pribadi pengunjung disediakan oleh masyarakat desa tersebut dengan kapasitas maksimal 10 mobil dan permukaannya tidak dilapisi semen, dengan kondisi yang sedang dan vegetasi peneduh yang kurang memadai sehingga terkesan kurang terpelihara. Untuk kebutuhan fasilitas peribadatan terdapat mushola yang terletak dekat makam dan terbuat dari bilik dan bambu atau menggunakan mushola yang berada dekat pemukiman penduduk. Untuk fasilitas mendasar seperti toilet umum tersedia dua buah dengan kondisi yang kurang memadai karena bangunan fisik dan kebersihannya kurang terawat. Salah satu dari dua buah toilet umum tersebut terletak di area parkir.

Prasarana yang terdapat di kompleks makam ini seperti sumber air dan listrik tersedia dalam jumlah yang memadai. Untuk sumber air bersih terdapat sumur di sekitar kawasan makam yang pada saat musim kemarau debit airnya sangat kecil dan agak keruh. Sumber listrik digunakan untuk menerangi jalan di jalan setapak ke area makam yang berasal dari PLN.

Aksesibilitas

Ketika pengunjung mengunjungi makam tersebut maka akan melewati jalan Kecamatan Cibiuk yang panjangnya ? 140 m dengan kondisi aspal yang baik, dan melewati jalan desa sepanjang ? 80 m dan jalan setapak sepanjang 50-60 m yang berbentuk foothpath yang permukaannya dilapisi semen. Untuk menuju lokasi pengunjung dapat menggunakan angkutan pedesaan dengan trayek Limbangan ? Cibatu sampai awal jalan akses atau dapat menggunakan jasa ojeg dengan tarif Rp. 3.000 dari Limbangan sampai kawasan makam.

Objek Wisata Makam Godog Garut Jawa Barat

Makam Godog adalah makam yang terletak di lereng Gunung Karacak, tepatnya di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Garut. Makam ini dipercaya sebagai makam Prabu Kean Santang, anak Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Informasi mengenai keberadaan makam Godog sebagai makan Kean Santang terdapat dalam beberapa naskah Sunda lama. Di antaranya Babad Godog, Babad Pasundan, dan Wawacan Prabu Kean Santang Aji. Dalam naskah-naskah tersebut diceritakan bahwa Kean Santang adalah putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Setelah memeluk Islam di Mekah, namanya berubah menjadi Sunan Rahmat. Karena setelah wafat dimakamkan di Godog, tokoh ini juga disebut Sunan Godog.

Kini makam Godog banyak didatangi penziarah. Oleh sebagian orang makam ini memang sangat dikeramatkan, karena Kean Santang sering disejajarkan dengan para wali yang berjasa dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Mereka yang datang bukan hanya dari wilayah Tatar Sunda saja, tetapi banyak pula yang datang dari luar Jawa.
Terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Sunan Godog dikenal dengan sebutan Prabu Kiansantang yang hidup pada abad ke 15 masehi, pada masa kerajaan yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang beragama Hindu. Beliau mempunyai dua anak diantaranya bernama Kiansantang (Sunan Rahmat) yang terkenal dengan kesaktiannya. Dia termasuk penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di kerajaan Padjajaran. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah Garut, Sunan Rahmat kembali ked aerah Godog dan menetap sampai akhir hayatnya.

Objek Wisata Makam Godog Garut Jawa Barat
 
Sekarang makam tersebut banyak dikunjungi oleh para peziarah dan merupkan obyek wisata makam Godog. Adapun daya tarik yang terdapat di makam Godog (Sunan Rahmat) berupa makam yang dikeramatkan dan barang pusaka peninggalan masa lalu yang dirawat dengan baik, seperti golok, keris dan yang lainnya. Barang-barang tersebut setiap setahun sekali disusi dengan air bunga-bungaan dan iogosok dengan minyak wangi supaya tida berkarat. Baisanya dilakukan setiap tanggal 12 Mulud yang disebut upacara ?Ngalungsur? atau panjang jimat, sekaligus merupakan atraksi wisata ritual. Untuk mencapai makam Godog diperlukan waktu 40 menit atau kira-kira 11 Km dari pusat kota.

Terdapat 7 buah makam yang terdiri dari makam Kiai Santang yang terdapat pada ruang utama, makam Sembah Dalem Sarepeun Suci, Makam Sembah Dalem Sarepeun Agung, Sembah Dalem Kholipah Agung, dan Santuwaan Marjaya Suci yang kesemuanya berada pada ruang tertutup dengan ruangan yang berbeda dengan Makam Kiai Santang Kemudian di sebelah luar terdapat makam Syek Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang berada pada ruang terbuka dengan letak yang terpisah. Sembah Pager jaya adalah penjaga makam pertama makam Godog dan keturunannya juga merupakan juru kunci atau kuncen makam tersebut. Sesepuh juru kunci kawasan Makam Keramat Godog adalah bapak H. Ahmad Endang.

Hal yang menarik dari Makam Keramat Godog salah satunya adalah mengenai sejarah atau legendanya yang menceritakan tentan Kian Santang atau Syek Sunan Rohmat. Kian Santang menurut sejarahnya merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari 3 bersaudara yaitu Dewi Rara Santang, dan Walang Sungsang. Kian Santang lahir pada tahun 1315 Masehi di Pajajaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun tepatnya tahun 1337 masehi Kian Santang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil hingga dewasa yaitu sampai usia 33 tahun tepatnya tahun 1348 masehi, Prabu Kian Santang belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa. Prabu Kian Santang meninggalkan Padjadjaran menuju tanah Mekah untuk bertemu tandingannya yaitu Sayyidina Ali. Setelah bertemu dengan Sayyidina Ali Kian Santang yang diganti namanya Galantrang Setra merasa terkalahkan dan enggan sehingga Galantrang Setra masuk Islam. Setelah itu Kian Santang bermaksud pulang ke Padjadjaran untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya. Karena pada waktu itu Kian Santang belum bisa menyebarkan agama Islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran agama Islam beliau kembali ke Kota Mekah. Pada tahun 1362 masehi Prabu Kian Santang kembali ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.
Ke halaman sebelumnya

Objek Wisata Cinunuk Garut Jawa Barat

Objek Wisata Cinunuk Garut Jawa Barat

Cinunuk adalah desa di kecamatan Wanaraja, Garut, Jawa Barat, Indonesia. Tak banyak orang mengenal desa ini. Namun banyak petinggi negeri ini sekelas Megawati Soekarnoputri, Gus Dur, Wiranto, dan lain lain pernah berkunjung ke Desa Cinunuk.

Cinunuk memiliki obyek wisata rohani Makam Raden Wangsa Muhammad,lebih dikenal dengan julukan Pangeran Papak penyebar Agama Islam di Garut. Dinamai Pangeran Papak karena tangan beliau konon papak atau puntung. Konon tangannya yang papak itu karena perjuangannya melawan penjajah Kolonial Belanda. beliau di makamkan di bukit pemakaman umum Cinunuk, bersebelahan dengan kantor Kepala Desa Cinunuk, sekitar 2,5km dari Alun-alun Kecamatan Wanaraja. Obyek wisata makam Pangeran Papak banyak dikunjungi oleh para peziarah dihari-hari tertentu.

Objek Wisata Kawah Talaga Bodas Garut Jawa Barat

Kawah Talaga Bodas adalah salah satu keindahan alam yang dimiliki kabupaten Garut. Kawah talaga bodas merupakan kawah gunung Talaga Bodas yang membentuk sebuah Talaga (danau) bersulfur jenuh berwarna putih. Kawasan Taman wisata alam Talaga Bodas dikelola oleh BKSDA Jawa Barat.
Objek Wisata Talaga Bodas Wanaraja Garut Jawa Barat


Kawah Talaga Bodas berada diketinggian 1512 m dpl, sedangkan Gunung Talaga bodas sendiri mempunyai ketinggian 2201 m dpl. Puncak Gunung Talaga bodas merupakan perbatasan kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Gunung Talaga Bodas merupakan satu dari lima gunung yang menjadi simbol lambang Kabupaten Garut.

Cagar Alam Gunung Talaga bodas terletak di kecamatan Pangatikan dan kecamatan Wanaraja seluas 258,05 Ha dan Taman Wisatav Alam (TWA) Kawah talaga Bodas seluas 27,88 Ha berada di kecamatan Pangatikan (Sumber: Kang Ayi Dinas Tata Ruang Garut). Berjarak kurang lebih 28 km dari Garut kota. Ke kawasan Talaga bodas bisa diakses dengan kendaraan, baik motor maupun mobil. Jalurnya sempit cukup satu mobil. Bagi wisatawan yang hendak ke Talaga bodas bisa menggunakan jalur Jakarta/Bandung - Garut - Wanaraja maupun Jakarta/Bandung - Limbangan - Cibatu - Wanaraja. Setelah di Wanaraja, tidak ada petunjuk ke tempat wisata ini. Bisa bertanya ke penduduk. Penandanya sekitar pasar wanaraja ada belokan ke kanan (kalo dari arah Garut)/ke kiri (kalo dari arah Cibatu).

Dari belokan pasar Wanaraja masih harus menempuh perjalanan kira-kira 14 km. 1 km pertama setelah belokan jalannya lumayan mulus, tidak ada yang berlubang. Setelah ini akan melewati jalan yang lumayan rusak berat sepanjang 3 km. Berlubang dan terkelupas aspalnya dibeberapa bagian. Jika hujan, air langsung ke badan jalan. Inilah yang membuat jalan cepat rusak. Jika kemarau, jalan yang jelek ini membuat pengendara merasa tidak nyaman karena debu dari jalan ini.

Setelah melewati jalan yang banyak berlubang, masih menempuh 10 km lagi. Jalannya mulus karena baru beberapa bulan di hotmix. Jalan yang berliku dan menanjak dengan latar pemandangan perbukitan yang ditanami kebun-kebun sayur. Dibeberapa titik ada bagian yang longsor. Di pertigaan jalur talaga-karaha bodas ada beberapa warung, berhenti terlebih dahulu untuk menikmati pemandangan hamparan Garut dan Gunung 'piramida' Sadahurip. Di titik ini kita bisa melihat Gunung sadahurip dengan jelas. Kemudian melanjutkan sampai dengan pintu gerbang masuk Kawasan Wisata Alam (KWA) Talaga Bodas.


Ketika sampai di pintu masuk. Disambut dengan portal, tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 5.000,-. Fasilitas parkir sudah tersedia untuk kendaraan-kendaraan wisatawan. Dari tempat parkir jalan kaki 200 meter ke lokasi kawah. Lumayan hiking sepanjang 200 meter ini membuat sehat.

Pertama kali memasuki kawah Talaga bodas merasa tidak percaya kalau Garut punya tempat seindah ini. Sebuah danau yang airnya berwarna putih, dikelilingi gunung yang rimbun dengan pepohonan. Menikmati kawah ini bisa dari berbagai sudut. Tak lengkap jika ke kawah talaga bodas tak mengelilingi dan menyusuri tiap sudutnya. Karena setiap sudut memberikan pemandangan yang luar biasa. Salah satu favorit adalah dekat kawah yang aktip, hati-hati jangan mendekat karena berbahaya. Didekat kawah aktip naik ke atasnya, viewnya luar biasa. Bagi pecinta photography, akan merasa puas mengambil view disini.

Bagi wisatawan yang ingin relaksasi, di bagian sebelah kanan kawah ada tempat pemandian air panas alami. Bisa berenang atau sekedar berendam kaki dinikmati secara cuma-cuma. Merasakan setiap pijatan dari air panas alami ini.
Secara kasat mata Talaga Bodas yang berada di Desa Sukamenak Kec Wanaraja Kab Garut ini hampir sama dengan Kawah Putih yang berada di Bandung. Namun Talaga Bodas jauh lebih memikat dibanding Kawah Putih.


Talaga Bodas merupakan kawah belerang yang membentuk sebuah danau besar dengan air berwarna putih. Talaga ini berada di ketinggian 1512 m diatas permukaan laut.

Dari Ibukota, perjalanan menuju Talaga Bodas dimulai tengah malam dari Terminal Kampung Rambutan dengan menumpang bus malam menuju ke Kota Garut dengan tujuan akhir di Terminal Guntur.

Diperkirakan, bus tiba di Terminal Guntur Garut pada esok harinya, tepatnya subuh. Sesampainya di Garut, hembusan angin yang bertiup terasa hingga ke tulang.

Perjalanan pun dilanjutkan sejauh 20km dari Terminal Guntur menuju ke Talaga Bodas menggunakan angkutan kota berwarna merah putih ke Wanaraja. Kemudian dilanjutkan menumpang ojek hingga ke pintu masuk Talaga Bodas, Rp 50 ribu pulang pergi.

Sayangnya, dari Jl Raya Wanarasa menuju ke Talaga Bodas, akses jalan benar-benar rusak parah, berlubang serta berdebu. Meski begitu, selama perjalanan pengunjung tidak akan bosan karena disugukan pemandangan pembuatan batu bata yang menjadi mata pencaharian warga sekitar.

Termasuk juga kegiatan berkebun dari warga sekitar yang kerap menggarap lahan untuk menanam tanaman toman, kol, terong, kacang panjang, dan lainnya.

Sesampainya di retribusi Talaga Bodas, kendaraan di parkir disana dan pengunjung berjalan kaki sekitar 15-20 menit menuju ke Talaga Bodas. Selama perjalanan, udara sejuk dan deretan hutan yang dipenuhi pepohonan menemani pengunjung hingga tiba di Talaga.

Di Talaga, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti hikking, tracking, camping, fotografi, serta pemandian air panas.

Jika tiba disana pada pagi hari, pemandangan akan makin indah karena kabut masih menutupi Talaga dan udara dingin makin melengkapi panorama di Talaga Bodas.

Setelah puas berfoto ria dan duduk-duduk santai di Talaga Bodas, pengunjung bisa berjalan ke arah kanan menyusuri jalan berpasir menuju ke pemandian air panas belerang alami dan air terjun.

Objek Wisata Kawah Papandayan Garut Jawa Barat

Salah satu objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Garut adalah Kawah Papandayan yang kira‐kira letaknya 28 KM sebelah barat daya dari Kota Garut. Gunung tersebut merupakan gunung berapi yang masih aktif, rekor pertama meletus pada bulan Agustus 1772, ketika itu memuntahkan berkubik‐kubik material beberapa kilometer ke udara, dengan menelan korban sebanyak 3000 orang dan menimbun 40 desa disekitar gunung berapi tersebut. Tinggi Gunung Papandayan yaitu 2.665 dpl.
Menelusuri Kawah Papandayan yang masih aktif merupakan suatu pengalaman yang sangat luarbiasa. Kawah mas merupakan salah satu kawah ditengah kubah dengan lebar kurang lebih 150 meter. Kawah tersebut bergemuruh seperti mesin Jet. Memerlukan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki untuk menuju ke tengah‐tengah kawah dari area parker. Jumlah Kawah Papandayan ada 14 buah, setiap kawah mengeluarkan asap yang berbeda‐beda, ada yang berwarna putih, ada juga yang berwarna emas.
Dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan yang indah yaitu kepulan asap belerang yang keluar dari mulut kawah. Disekitar kawah udaranya cukup panas, untuk itulah bawa topi dan pelindung sinar matahari, bila anda pergi ke lokasi tersebut. Keindahan Kawah Papandayan yang dapat dinikmati dari dekat serta keindahan hamparan bunga Eidelweiss (anaphalis javanica). Dengan suasana sejuk alam pegunungan. Untuk sementara orang bahwa air yang ada di sekitar kawah bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kulit yang mujarab.
Daya tarik wisata merupakan salah satu komponen produk wisata yang mempunyai nilai penting dalam menarik jumlah kunjungan wisatawan. Gunung Papandayan memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik karena merupakan gunung berapi aktif yang keunikannya tidak dimiliki oleh tujuan sejenis di Kabupaten Garut. Beberapa kawah Gunung Papandayan dapat dilihat dari jarak yang sangat dekat dan tidak membahayakan pengunjung/wisatawan. Sangat berbeda dengan kawah lainnya di Jawa Barat kecuali Gunung Tangkuban Parahu, sehingga pengunjung mendapatkan pengalaman yang menarik dan memuaskan dalam memahami gejala alam yang berupa kegiatan vulkanis. Hal ini menempatkan posisi Gunung Papandayan sebagai pariwisata primadona Kabupaten Garut. Sebagai kawasan konservasi alam, Gunung Papandayan memiliki daya tarik pendukung dengan adanya cagar alam dan taman wisata alam yang memiliki variasi flora dan fauna termasuk yang langka seperti vegetasi Saninten dan Hewan Rusa, Elang Jawa, Lutung, dan Surili. Daya tarik lain yang dimiliki Gunung Papandayan adalah aktivitas wisata yang memiliki tingkat kesulitan yang sedang hingga menantang seperti melihat‐lihat pemandangan dan panorama alam pegunungan, kawah, hutan, dan flora‐fauna, fotografi, penelitian dan pendidikan di cagar alam, piknik dan berkemah di taman wisata alam, serta tracking, mendaki gunung.
Sarana dan Prasarana
Sarana/fasilitas wisata dapat dikatakan cukup memadai, dikarenakan tujuan wisata Gunung Papandayan merupakan kawasan konservasi, sehingga pembangunan fasilitas wisata pun terbatas. Namun demikian dalam suatu kawasan konservasi masih diperbolehkan adanya fasilitas wisata pada zona tertentu dengan jenis kegiatan tertentu. Di Gunung Papandayan peletakan fasilitas wisata sudah pada zona penyangga dengan jenis seperti kios/warung makan, tempat parkir, shelter, pos penjaga, toilet dengan kualitas yang cukup.
Kondisi prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas di Gunung Papandayan masih dikatakan cukup memadai. Kondisi kurang memadai pada aspek infrastruktur di tujuan wisata ini seperti kapasitas sumber daya listrik yang rendah (kurang dari 900 KWH) untuk memfasilitasi kawasan yang luas dan pendistribusiannya tidak ada. Kemudian jarak sumber air bersih yang relatif jauh dan belum ada takan baik dengan menggunakan septic tank. Pemanfaatan yang optimal untuk penyaluran air bersih ini. Adapun sistem pembuangan limbah baik padat dan cair dikatakan baik dengan menggunakan septic tank.
Potensi Wisata
Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.
Aksesibilitas
Akses menuju Gunung Papandayan dapat dikategorikan sangat baik. Kondisi yang baik tersebut dikarenakan untuk mencapai kawasan Gunung Papandayan tersedia jalan akses yang memadai dengan kualitas baik dengan lebar lebih dari 5 m dan beraspal, serta adanya transportasi umum angkutan kota, angkutan tradisional dan ojek dengan frekuensi sering. Jarak kawasan Gunung Papandayan dari Ibu Kota Kecamatan termasuk dekat sekitar 9 KM dan 24 KM dari Ibu Kota Kabupaten dengan kondisi jalan raya baik dan memudahkan pencapaian bagi pengguna kendaraan pribadi maupun umum.
Letusan
Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
sumber : garutpedia dan wikipedia.org

Objek Wisata Kawah Kamojang Garut Jawa Barat

Objek Wisata di Garut salah satunya adalah Kawah Kamojang Garut terletak di daerah Kamojang Kecamatan Samarang letaknnya di bawah Gunung dan suhunya pun cukup dingin, tapi yang menjadikan istimewa objek wisata ini bukan karena suhunya yang extrim melainkan kawah yang disemburkan di beberapa titik di daerah Kamojang Samarang Garut. 
Kawah inilah yang di jadikan tenaga uap oleh PLTU Kamojang, Pertamina dan Indonesia Power. Menurut kuncen (penjaga) yang menjaga daerah tersebut uap yang di semburkan di daerah kamojang baik untuk kesehatan terutama kesehatan kulit banyak wisatawan yang berdatangan hanya untuk mandi uap di kamojang, uapnya bau belerang tapi menyegarkan untuk pernapasan karena cocok dengan udara yang dingin disana terdapat uap yang panas dan dapan menghangatkan kulit. 
Uap yang di hasilkan atau yang di semburkan berbeda beda untuk uap yang di hasilkan diatas disemburkan dengan tidak agresif dan cukup tenang tempatnya juga besar nah disitulah wisatawan bisa mandi uap tentunya dengan panduan penjaga tempat, dan yang menarik lagi ketika si kuncen membawa telur mentah dan direbus di dalam air hasil uap tersebut dan dengan cukup 10 menit telur berubah matag dan layak makan. 
Uap yang cukup agresif bisa kita temukan di bawahnya mungkin karena semburan yang di hasilkan sangat kencang maka pengelola tempat tersebut membatasi dengan pagar besi agar wisatawan tidak terlalu dekat dengan sumber uap tersebut karena cukup berbahaya, banyak wisatawan yang penasaran dengan melempar botol aqua atau kresek ke semburan tersebut dan itupun menjadi tontonan yang menarik. 
Kawah kamojang memang slah satu tempat wisata yang bisa diacungi jempol tapi sayang akses jalan yang lumayan terjal dan akses jalan yang menuju lokasi nisa di bilang buruk mejadikan wisatawan harus berfikir 2 kali kesana karena kendaraan yang di gunakan harus memakai ban khusus bila di paksakan tak sedikit wisatawan yang megalami kebocoran ban.
Kawasan Kawah Kamojang adalah kawasan wisata pegunungan yang alami, terletak di perbatasan Bandung – Garut, tepat nya di Kec. Ibun. Pegunungan Kamojang adalah pegunungan yang memiliki gas panas bumi yang aktiv dan merupakan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama Di Indonesia.
PLTU Kamojang
Perjalanan ke Kawah Kamojang bisa lewat Garut (Tol Cileunyi, Cicalengka, Garut – Samarang) atau (Tol. Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Paseh – Kamojang) or lewat (Tol Moh. Toha,/ Tol. Buah Batu, Baleendah, Ciparay, Majalaya, Paseh-Kamojang), dalam perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan yang sejuk serta pesawahan2 yang elok. Selain itu kita juga akan di hadapkan dengan Track2 yang cukup menantang karena jalur menuju Kamojang banyak sekali tanjakan yg cukup “killer” Tanjakan yg paling killer namanya tanjakan “Monteng”.
Tanjakan Monteng
Kawasan tanjakan monteng ternyata memiliki objek wisata yang cukup menarik nama nya “Curug Madi”, Curug ini ga terlalu tinggi tapi sangat indah banget sekali pisan lagh…lokasi nya terletak di bawah tanjakan monteng dan hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan motocross Jarak nya kurang lebih 5 km dari tanjakan monteng.
Curug Madi
Selain curug dan kawah ternyata kamojang juga memiliki danau yang indah & natural nama nya “Danau Ciharus” Kawasan Danau Ciharus terletak di sebelah Kulon kawah kamojang kawasan danau ciharus terlatak ditengah hutan yang lebat & diapit oleh gunung yg cukup lebat . Perjalanan ke danau ciharus bisa ditempuh dengan mengunakan motocross bagi yang punya yang ga punya motocross ya olahraga kaki saja lah alias Cokorcross He..he…
Sasak Gombreng 
Danau Ciharus
Kawah-kawah yang terdapat di Kamojang.
Kawah Manuk, adalah kawah pertama yang akan kita lihat jika memasuki kawasan wisata kamojang.
Kawah Kereta Api, adalah kawah yg unik karena hanya terlihat semburan uap berwarna putih saja dan bunyi nya buzzz…kenceng.
Kawah Hujan, adalah kawah yg paling unik karena kalo kita berada di kawah tersebut otomatis baju kita akan sedikit basah terkena semburan uap yg lembut seperti hujan gerimis.
Kawah Beureum, adalah kawah terakhir yg berada di kawasan wisata kamojang.
Pemandian Air Panas Terbuka (open sauna) letak nya di sekitar bumi perkemahan kamojang.
Selain kawah, air terjun & danau kamojang juga memiliki hutan pinus yang lebat, cantik serta indah di pandang mata.
Hutan Pinus Kamojang.
Satu lagi bahasan yang hampir saja saya lupakan yaitu “Bumi Perkemahan Kamojang” Bagi anda2 yang suka Camping, Kawasan ini dijamin bisa memuaskan anda, karena fasilitas nya komplit banget diantaranya : Kawasan rumput hijau di kelilingi pepohonan yang rimbun asyik banget untuk pasang tenda disana, kamar mandi & toilet pria & wanita yg terpisah, Mushola lengkap dengan pancuran untuk wudhu, rumah pohon, gazebo (saung), bagi anda penggemar olahraga outbound di sana juga tersedia flying fox, & terkahir yang paling special adalah tempat pemandian air panas gratis…

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : inigarutku

Top