Jumat, 01 April 2016

Objek Wisata Kawah Papandayan Garut Jawa Barat

Salah satu objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Garut adalah Kawah Papandayan yang kira‐kira letaknya 28 KM sebelah barat daya dari Kota Garut. Gunung tersebut merupakan gunung berapi yang masih aktif, rekor pertama meletus pada bulan Agustus 1772, ketika itu memuntahkan berkubik‐kubik material beberapa kilometer ke udara, dengan menelan korban sebanyak 3000 orang dan menimbun 40 desa disekitar gunung berapi tersebut. Tinggi Gunung Papandayan yaitu 2.665 dpl.
Menelusuri Kawah Papandayan yang masih aktif merupakan suatu pengalaman yang sangat luarbiasa. Kawah mas merupakan salah satu kawah ditengah kubah dengan lebar kurang lebih 150 meter. Kawah tersebut bergemuruh seperti mesin Jet. Memerlukan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki untuk menuju ke tengah‐tengah kawah dari area parker. Jumlah Kawah Papandayan ada 14 buah, setiap kawah mengeluarkan asap yang berbeda‐beda, ada yang berwarna putih, ada juga yang berwarna emas.
Dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan yang indah yaitu kepulan asap belerang yang keluar dari mulut kawah. Disekitar kawah udaranya cukup panas, untuk itulah bawa topi dan pelindung sinar matahari, bila anda pergi ke lokasi tersebut. Keindahan Kawah Papandayan yang dapat dinikmati dari dekat serta keindahan hamparan bunga Eidelweiss (anaphalis javanica). Dengan suasana sejuk alam pegunungan. Untuk sementara orang bahwa air yang ada di sekitar kawah bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kulit yang mujarab.
Daya tarik wisata merupakan salah satu komponen produk wisata yang mempunyai nilai penting dalam menarik jumlah kunjungan wisatawan. Gunung Papandayan memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik karena merupakan gunung berapi aktif yang keunikannya tidak dimiliki oleh tujuan sejenis di Kabupaten Garut. Beberapa kawah Gunung Papandayan dapat dilihat dari jarak yang sangat dekat dan tidak membahayakan pengunjung/wisatawan. Sangat berbeda dengan kawah lainnya di Jawa Barat kecuali Gunung Tangkuban Parahu, sehingga pengunjung mendapatkan pengalaman yang menarik dan memuaskan dalam memahami gejala alam yang berupa kegiatan vulkanis. Hal ini menempatkan posisi Gunung Papandayan sebagai pariwisata primadona Kabupaten Garut. Sebagai kawasan konservasi alam, Gunung Papandayan memiliki daya tarik pendukung dengan adanya cagar alam dan taman wisata alam yang memiliki variasi flora dan fauna termasuk yang langka seperti vegetasi Saninten dan Hewan Rusa, Elang Jawa, Lutung, dan Surili. Daya tarik lain yang dimiliki Gunung Papandayan adalah aktivitas wisata yang memiliki tingkat kesulitan yang sedang hingga menantang seperti melihat‐lihat pemandangan dan panorama alam pegunungan, kawah, hutan, dan flora‐fauna, fotografi, penelitian dan pendidikan di cagar alam, piknik dan berkemah di taman wisata alam, serta tracking, mendaki gunung.
Sarana dan Prasarana
Sarana/fasilitas wisata dapat dikatakan cukup memadai, dikarenakan tujuan wisata Gunung Papandayan merupakan kawasan konservasi, sehingga pembangunan fasilitas wisata pun terbatas. Namun demikian dalam suatu kawasan konservasi masih diperbolehkan adanya fasilitas wisata pada zona tertentu dengan jenis kegiatan tertentu. Di Gunung Papandayan peletakan fasilitas wisata sudah pada zona penyangga dengan jenis seperti kios/warung makan, tempat parkir, shelter, pos penjaga, toilet dengan kualitas yang cukup.
Kondisi prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas di Gunung Papandayan masih dikatakan cukup memadai. Kondisi kurang memadai pada aspek infrastruktur di tujuan wisata ini seperti kapasitas sumber daya listrik yang rendah (kurang dari 900 KWH) untuk memfasilitasi kawasan yang luas dan pendistribusiannya tidak ada. Kemudian jarak sumber air bersih yang relatif jauh dan belum ada takan baik dengan menggunakan septic tank. Pemanfaatan yang optimal untuk penyaluran air bersih ini. Adapun sistem pembuangan limbah baik padat dan cair dikatakan baik dengan menggunakan septic tank.
Potensi Wisata
Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.
Aksesibilitas
Akses menuju Gunung Papandayan dapat dikategorikan sangat baik. Kondisi yang baik tersebut dikarenakan untuk mencapai kawasan Gunung Papandayan tersedia jalan akses yang memadai dengan kualitas baik dengan lebar lebih dari 5 m dan beraspal, serta adanya transportasi umum angkutan kota, angkutan tradisional dan ojek dengan frekuensi sering. Jarak kawasan Gunung Papandayan dari Ibu Kota Kecamatan termasuk dekat sekitar 9 KM dan 24 KM dari Ibu Kota Kabupaten dengan kondisi jalan raya baik dan memudahkan pencapaian bagi pengguna kendaraan pribadi maupun umum.
Letusan
Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
sumber : garutpedia dan wikipedia.org

Objek Wisata Kawah Kamojang Garut Jawa Barat

Objek Wisata di Garut salah satunya adalah Kawah Kamojang Garut terletak di daerah Kamojang Kecamatan Samarang letaknnya di bawah Gunung dan suhunya pun cukup dingin, tapi yang menjadikan istimewa objek wisata ini bukan karena suhunya yang extrim melainkan kawah yang disemburkan di beberapa titik di daerah Kamojang Samarang Garut. 
Kawah inilah yang di jadikan tenaga uap oleh PLTU Kamojang, Pertamina dan Indonesia Power. Menurut kuncen (penjaga) yang menjaga daerah tersebut uap yang di semburkan di daerah kamojang baik untuk kesehatan terutama kesehatan kulit banyak wisatawan yang berdatangan hanya untuk mandi uap di kamojang, uapnya bau belerang tapi menyegarkan untuk pernapasan karena cocok dengan udara yang dingin disana terdapat uap yang panas dan dapan menghangatkan kulit. 
Uap yang di hasilkan atau yang di semburkan berbeda beda untuk uap yang di hasilkan diatas disemburkan dengan tidak agresif dan cukup tenang tempatnya juga besar nah disitulah wisatawan bisa mandi uap tentunya dengan panduan penjaga tempat, dan yang menarik lagi ketika si kuncen membawa telur mentah dan direbus di dalam air hasil uap tersebut dan dengan cukup 10 menit telur berubah matag dan layak makan. 
Uap yang cukup agresif bisa kita temukan di bawahnya mungkin karena semburan yang di hasilkan sangat kencang maka pengelola tempat tersebut membatasi dengan pagar besi agar wisatawan tidak terlalu dekat dengan sumber uap tersebut karena cukup berbahaya, banyak wisatawan yang penasaran dengan melempar botol aqua atau kresek ke semburan tersebut dan itupun menjadi tontonan yang menarik. 
Kawah kamojang memang slah satu tempat wisata yang bisa diacungi jempol tapi sayang akses jalan yang lumayan terjal dan akses jalan yang menuju lokasi nisa di bilang buruk mejadikan wisatawan harus berfikir 2 kali kesana karena kendaraan yang di gunakan harus memakai ban khusus bila di paksakan tak sedikit wisatawan yang megalami kebocoran ban.
Kawasan Kawah Kamojang adalah kawasan wisata pegunungan yang alami, terletak di perbatasan Bandung – Garut, tepat nya di Kec. Ibun. Pegunungan Kamojang adalah pegunungan yang memiliki gas panas bumi yang aktiv dan merupakan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama Di Indonesia.
PLTU Kamojang
Perjalanan ke Kawah Kamojang bisa lewat Garut (Tol Cileunyi, Cicalengka, Garut – Samarang) atau (Tol. Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Paseh – Kamojang) or lewat (Tol Moh. Toha,/ Tol. Buah Batu, Baleendah, Ciparay, Majalaya, Paseh-Kamojang), dalam perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan yang sejuk serta pesawahan2 yang elok. Selain itu kita juga akan di hadapkan dengan Track2 yang cukup menantang karena jalur menuju Kamojang banyak sekali tanjakan yg cukup “killer” Tanjakan yg paling killer namanya tanjakan “Monteng”.
Tanjakan Monteng
Kawasan tanjakan monteng ternyata memiliki objek wisata yang cukup menarik nama nya “Curug Madi”, Curug ini ga terlalu tinggi tapi sangat indah banget sekali pisan lagh…lokasi nya terletak di bawah tanjakan monteng dan hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan motocross Jarak nya kurang lebih 5 km dari tanjakan monteng.
Curug Madi
Selain curug dan kawah ternyata kamojang juga memiliki danau yang indah & natural nama nya “Danau Ciharus” Kawasan Danau Ciharus terletak di sebelah Kulon kawah kamojang kawasan danau ciharus terlatak ditengah hutan yang lebat & diapit oleh gunung yg cukup lebat . Perjalanan ke danau ciharus bisa ditempuh dengan mengunakan motocross bagi yang punya yang ga punya motocross ya olahraga kaki saja lah alias Cokorcross He..he…
Sasak Gombreng 
Danau Ciharus
Kawah-kawah yang terdapat di Kamojang.
Kawah Manuk, adalah kawah pertama yang akan kita lihat jika memasuki kawasan wisata kamojang.
Kawah Kereta Api, adalah kawah yg unik karena hanya terlihat semburan uap berwarna putih saja dan bunyi nya buzzz…kenceng.
Kawah Hujan, adalah kawah yg paling unik karena kalo kita berada di kawah tersebut otomatis baju kita akan sedikit basah terkena semburan uap yg lembut seperti hujan gerimis.
Kawah Beureum, adalah kawah terakhir yg berada di kawasan wisata kamojang.
Pemandian Air Panas Terbuka (open sauna) letak nya di sekitar bumi perkemahan kamojang.
Selain kawah, air terjun & danau kamojang juga memiliki hutan pinus yang lebat, cantik serta indah di pandang mata.
Hutan Pinus Kamojang.
Satu lagi bahasan yang hampir saja saya lupakan yaitu “Bumi Perkemahan Kamojang” Bagi anda2 yang suka Camping, Kawasan ini dijamin bisa memuaskan anda, karena fasilitas nya komplit banget diantaranya : Kawasan rumput hijau di kelilingi pepohonan yang rimbun asyik banget untuk pasang tenda disana, kamar mandi & toilet pria & wanita yg terpisah, Mushola lengkap dengan pancuran untuk wudhu, rumah pohon, gazebo (saung), bagi anda penggemar olahraga outbound di sana juga tersedia flying fox, & terkahir yang paling special adalah tempat pemandian air panas gratis…

Rabu, 30 Maret 2016

Objek Wisata Kampung Sampireun Garut Jawa Barat

Hotel Kampung Sampireun mulai Beroperasi pada bulan Januari 1999 yang mana peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Bapak Marzuki Usman pada tanggal 4 September 1999.
Kampung Sampireun merupakan sebuah Resort bernuansa Perkampungan Sunda yang berada di ketinggian ± 1.000 meter diatas permukaan laut.
Berlokasi di Kampung Ciparay desa Sukakarya kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan luas area ± 3,6 hektar termasuk luas Situ Sampireun (1 Hektar) dengan 7 mata airnya.

Deskripsi

Kampung Sampireun Resort & Spa adalah pilihan yang populer di kalangan pelancong di Garut, baik menjelajahi atau hanya transit. Hotel ini menawarkan berbagai layanan dan fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan. Fasilitas-fasilitas seperti fasilitas rapat , layanan kamar, toko, kotak penyimpanan aman, concierge tersedia untuk Anda nikmati. Koran harian, air botol gratis, balkon/teras, TV satelit/kabel, pembuat kopi/teh dapat ditemukan di setiap kamar. Untuk meningkatkan jumlah bermalam para tamu, hotel ini menawarkan fasilitas rekreasi seperti sauna, kolam (anak), kolam renang (luar ruangan), olahraga air (tak-bermotor), taman. Temukan semua yang Garut tawarkan dengan membuat Kampung Sampireun Resort & Spa sebagai pangkalan Anda.
Kampung Sampireun memiliki 22 Bungalow terdiri dari 8 unit tipe Kalapalua Suite (Satu kamar tidur & teras), 4 unit tipe Kurjati Suite (Satu kamar tidur, ruang tengah, & teras), 6 unit tipe Waluran Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras), 1 unit tipe Cikuray Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras), 1 unit tipe Papandayan Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras) , dan 1 unit tipe Manglayang (Tiga kamar tidur, ruang tengah, & teras).



Bungalow dirancang dengan ciri khas Rumah Panggung Tatar Sunda Parahyangan. Selain itu Kampung Sampireun memiliki fasilitas: Seruling Bambu Restaurant, Bale Putri Amantie, Waroeng Kopi ala kampung sebagai tempat interaksi Warga Kampung (Tamu dan Karyawan), tradisional Kiara Payung Meeting Room yang menampung hingga 45 orang, Taman Sanghyang Dayu Garden yang dapat dipergunakan sebagai tempat “Dinner Party”, Kolam Renang, dan Taman Sari Royal Heritage Spa yang berdiri pada tahun 2003. Peresmian pembukaan Spa tersebut dilakukan oleh Amelia Vega, Miss Universe 2003. Serta fasilitas Children Playground.
Kampung Sampireun sendiri diambil dari nama Situ yang artinya Danau, dan Sampireun yang dalam bahasa Indonesia berarti Tempat Singgah. Danau ini memiliki sumber mata air yang cukup besar yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengairi sawah-sawah dan pemandian umum. Di salah satu sudut masih dipertahankan kebun bambu yang menambah nuansa sejuk dan tenang dengan suara gemerisiknya. Tanaman Pinus yang rindang dan sudut-sudut lainnya ditata dengan yang asri dengan tema “Tropical Gardenlust”. Dengan temperatur yang sangat sejuk antara 12°C-18.°C, dan konsep  yang   unik  yaitu “Back To Nature” maka Kampung Sampireun menjadi tempat favorit bagi mereka yang berbulan madu dan untuk meluangkan akhir pekan bagi pribadi-pribadi yang membutuhkan istirahat dari rutinitas sehari-hari di kota besar.
Dengan dilengkapi perahu untuk setiap bungalau, maka tamu yang menginap dapat menikmati nuansa Situ Sampireun ditemani dengan ribuan Ikan Mas yang akan menemani ketika berperahu. Para tamu juga dapat menikmati acara “Calung”, yaitu kesenian tradisional yang dipentaskan setiap sore di deck utama danau. Dan pada malam hari para Tamu akan di “Nina Bobo-kan” oleh alunan Kecapi Suling yang dimainkan langsung oleh grup kesenian Kampung Sampireun. Setelah dinner, ada staff kami yang akan mengelilingi danau dari perahu untuk menyuguhi “Sekoteng”, minuman tradisional Sunda untuk menghangatkan tubuh.
Untuk Tamu yang baru tiba akan dihidangkan “Welcome Drink” berupa “Bajigur” yaitu minuman tradisional yang terbuat dari Santan, Gula Merah, dan Daun Pandan. Dihidangkan hangat, serta panganan kecil berupa Rangginang-Ranggining da keripik. Setelah itu, Tamu akan diantar dari Lobby ke bungalau dengan cara yang unik yaitu dengan menggunakan Perahu atau Rakit.
Salah satu fasilitas di resort ini adalah Taman Sari Royal Heritage Spa. Spa ini memiliki 2 Villa, 2 ruangan standard, 5 therapist, 1 ruang meditasi, 1 ruangan body sauna, jamu bar dan juga kolam renang mini. Diberikan 25% diskon untuk semua treatment paket bagi mereka yang bermalam di Kampung Sampireun (Kecuali sauna dan special promo).
Paket-paket yang ditawarkan pun cukup beragam. Mulai dari Paket Meeting, Paket Outing / Gathering, Paket Makan Siang, Paket Mancing, dan lain lain. Paket yang istimewa di Kampung Sampireun adalah Paket Bulan Madu. Istimewa karena didukung oleh lokasi Resort yang dikelilingi pegunungan, Taman – taman bunga hingga memberikan nuansa Kampung yang kental, asri dan eksotis, jauh dari keramaian kota. Dengan mengambil paket ini, tamu yang berbulan madu akan dimanjakan oleh berbagai servis seperti:
  • Floating Candle light dinner di atas rakit
  • Tretment Spa untuk berdua
  • Photo Couple
  • Special Gift
  • Dan lain sebagainya

Kampung Sampireun akan berusaha agar mereka yang berbulan madu di resort ini akan mendapatkan pengalaman terindah yang mengesankan, dan bagi keluarga atau wisatawan yang datang kami akan janjikan beribu pengalaman yang indah dan mengesankan yang tidak akan pernah anda temukan di tempat lain selain di Kampung Sampireun.

Objek Wisata Kampung Dukuh Garut Jawa Barat

Objek Wisata Kampung Dukuh Garut Jawa Barat

Kampung Dukuh termasuk dalam kawasan Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet. Jarak kampung dukuh dari desa Cijambekurang lebih 1,5 Km, sedangkan dari pusat kota kurang lebih 101 Km. untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau juga dengan kendaraan umum sampai Kecamatan Cikelet, dilanjutkan dengan jasa angkutan ojeg sampai lokasi. Luas kampung Dukuh kurang lebih 1,5 Ha, terdiri atas 3 bagian atau daerah, yaitu Dukuh Dalam, Dukuh Luar, dan Makam Karomah.

Kampung Dukuh merupakan salah satu perkampungan tradisional (kampung adat) yang masih menganut kepercayaan nenek moyang, masyarakat masih mematuhi Kasuaran Karuhun ( Tabu/Nasihat Leluhur)

Keunikannya adalah keseragaman struktur dan bentuk arsitektur bangunan pemukiman msyarakat. Terdiri beberapa puluh rumah yang tersusun pada kemiringan tanah yang bertingkat. Setiap tingkatan terdapat sederetan rumah yang membujur dari Barat ke Timur. Upacara Moros salah satu manisfestasi masyarakat Kampung Dukuh yaitu memberikan hasil pertanian kepada pemerintah menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Ciri khas lainnya tidak terpengaruh/tergoyahkan oleh kemajuan zaman, seolah-olah tidak mengenal perkembangan ilmu dan teknologi.

Kampung Dukuh merupakan area pedesaan dengan pola budaya religi yang kuat. Masyarakat Kampung Dukuh mempunyai cara pandang hidup yang berlandas pada sufisme dengan berpedoman pada Mazhab Imam Syafii. Landasan budaya tersebut berpengaruh pada bentukan fisik pedesaan tersebut dan adat istiadat masyarakat Kampung Dukuh. Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat.. Idealisme itu berpengaruh kepada bentukan bangunan di Kampung Dukuh yang tidak membolehkan penggunaan dinding dari tembok dan atap dari genteng serta jendela dari kaca. Hal ini dilandasi alas an bahwa hal yang bersifat kemewahan akan mengakibatkan suatu sistem masyarakat menjadi tidak harmonis. Di Kampung Dukuh juga tidak diperkenankan adanya prasarana listrik dan pemasangan televisi serta radio yang dipercaya selain mendatangkan manfaat yang banyak juga mendatangkan kemudaratan yang tinggi juga. Alat makan yang digunakan juga terbuat dari pepohonan seperti khalayaknya bangunan, seperti bambu batok kelapa dan kayu lainnya. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan karena bahan tersebut tidak mudah hancur/ pecah dan dapat menyerap kotoran.

Luas keseluruhan Kampung Dukuh seluas 10 hektar yang tediri dari 7 hektar bagian dari Kampung Dukuh Luar, 1 hektar bagian dari Kampung Dukuh Dalam dan sisanya merupakan lahan kosong atau lahan produksi. Di dalam Kampung Dukuh juga terdapat area yang disebut dengan wilayah Karomah yang merupakan tempat dimana Makam Syekh Abdul Jalil. Di dalam kawasan Kampung Dukuh terdapat 42 rumah dan bangunan Mesjid. Dengan 40 Kepala keluarga serta jumlah penduduk 172 orang untuk Kampung Dukuh Dalam dan 70 kepala keluarga untuk Kampung Dukuh Luar. Mata pencaharian utama adalah bertani, beternak ayam, bebek, kambing, domba, kerbau, memelihara ikan dan usaha penggilingan padi. 


 
Pola budaya juga berpengaruh pada aspek non fisik seperti ritual budaya, antara lain :
-Ngahaturan tuang merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Kampung Dukuh atau pengunjung yang berasal dari luar apabila memiliki keinginan-keinginan tertentu seperti kelancaran dalam usaha, perkawinan, jodoh, dengan memberikan bahan makanan seperti garam, kelapa, telur ayam, kambing atau lainnya sesuai kemampuan.
-Nyanggakeun merupakan suatu kegiatan penyerahan sebagian hasil pertanian kepada kuncen untuk diberkahi. Masyarakat tidak diperbolehkan memakan hasil panennya sebelum melakukan kegiatan Nyanggakeun.
-Tilu Waktos merupakan ritual yang dilakukan oleh kuncen yaitu dengan membawa makanan ke dalam Bumi Alit atau Bumi Lebet untuk tawasul. Kuncen membawa sebagian makanan ke Bumi Allit lalu berdoa. Biasa dilakukan pada hari raya 1 Syawal, 10 Rayagung, 12 Maulud, 10 Muharam.
-Manuja adalah penyerahan bahan makanan dari hasil bumi kepada Kuncen untuk diberkati pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha untuk maksud perayaan.
-Moros merupakan kebiasaan untuk menyerahkan hasil-hasil bumi yang dimiliki kepada aparat pemerintah seperti lurah dan camat.
-Cebor Opat Puluh adalah mandi dengan empat puluh kali siraman dengan air dari pancuran dan dicampur dengan air khusus yang telah diberi doa-doa pada jamban umum.
-Jaroh merupakan siuatu bentuk aktivitas berziarah ke makam Syekh Abdul Jalil. Tetapi sebelumnya harus melakukan mandi cebor opat puluh dan mengambil air wudhu serta menanggalkan semua perhiasan serta menggunakan pakaian yang tidak bercorak.
-Shawalatan dilakukan pada hari Jumat di rumah kuncen. Shalawatan Karmilah sejumlah 4444 yang dihitung dengan menggunakan batu.
-Sebelasan dilakukan setiap tanggal 11 dalam perhitungan bulan Islam dengan membaca Marekah.
-Terbang Gembrung merupakan kegiatan yang dilakukan pada tanggal 12 Maulud yang dilakukan para orang tua Kampung Dukuh.
-Terbang Sejak merupakan suatu pertunjukan pada saat perayaan seperti khitanan dan pernikahan. Pertunjukkan terbang sejak ini merupakan pertunjukan debus.

Terdapat juga hari-hari penting dan hari besar Kampung Dukuh, seperti :
-10 Muharam
-12 Maulud
-27 Rajab
-1 Syawal
-1 Syawal Idul Fitri
-10 Rayagung

Hari-hari penting :
-Hari Sabtu (Pelaksanaan Ziarah)
-Rebo Welasan (Hari terakhir pada bulan Sapar dimana semua sumber air yang digunakan oleh masyarakat diberi jimat sebagai penolak baladan, biasanya diwajibkan mandi)
-14 Maulud (Pada hari ini dipercaya adalah hari yang paling baik untuk menguji dan mencari ilmu kepada para guru dengan melakukan cebor opat puluh).
30 Bewah (menyiapkan puasa di bulan Ramadhan)

Objek Wisata Kampung Bali Cibatu Garut Jawa Barat

Mau Berwisata Budaya di kabupaten garut dengan suasana seperti di pulau dewata yang sudah terkenal keseluruh dunia? jangan lewatkan untuk singgah dan Berkunjung ke kampung bali cibatu garut,  kini sudah hadir sebuah perkampungan yang di design dengan Nuansa pulau dewata letak Pasulukan Loka

 Gandasasmita berada di Jln Ki Hajar Dewantara, Sarmanjah 17, Cibunar, Cibatu Garut Jawa Barat salah satu pilihan anda untuk menikmati wisata Budaya di kota Garut . berada di Jalur Cibatu - Sasak Beusi.Selain keindahan design bangunan keraton dan memiliki koleksi ribuan benda pusaka anda  juga bisa menikmati  lingkungan alamnya yang asri lebat dan hijaunya pepohonan. Yang paling Favourite suasana di Gazeebo yang pemandangannya langsung menghadap sungai Cimanuk.

Wahana Wisata Keraton dan Cagar Alam ini didirikan di atas tanah seluas 30 ha.wisata budaya ini di prakarsai oleh KRAT. Ki. H. Derajat Hadiningrat yang dibangun beberapa tahun lalu Pasulukan Loka Gandasasmita dibangun dalam waktu tidak terlalu lama wahana wisata tercipta karena kecintaan KRAT. Ki. H. Derajat Hadiningrat untuk mempertahankan budaya nusantara

Berwisata di Pasulukan Loka Gandasasmita Cibatu Garut akan menambah wawasan dan pengalaman baru terutama untuk anak-anak anda supaya lebih mengenal sejarah dan kebudayaan bangsa akan menanamkan rasa kecintaan yang lebih kepada ibu pertiwi, disini memiliki berbagai keraton di antaranya Pendhapi Kyai Ageng Adhiyaksa, Pendhapi Kyai Ageng Kismantoro, Pendhapi Sang Prabu Kencana Wulung, Pendhapi Kepatihan, Pendhapi Kaputren, Pendhapi Agung Kanjeng Kyai Widoro Kandang, dan Graha Liman Kencana, Gedung dengan koleksi ribuan keris dan benda pusaka lainnya seperti : 

Keris Ken Dedes, Senjata yang di genggam saat patih Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, Kudjang Prabu Siliwangi , beberapa Senjata Pusaka milik Kerajaan Malaysia dan ribuan senjata lainnya yang dibuat oleh Mpu waktu itu, Al Qur'an Tulisan Tangan Sunan Gunung Djati,Setiap Bangunan di kirim langsung dari Keraton Surakarta dan memiliki perbedaan masing-masing pada setiap bangunannya

Terdapat  bangunan yang menjadi tempat beristirahat para kesatria andal, terdapat bangunan tempatnya para pemaysuri  dan putri raja, terdapat bangunan yang menjadi tempat untuk menempa mental para patih kerajaan, sampai dengan bangunan yang dijadikan tempat bermusyawarah para  pejabat kerajaan untuk mengambil keputusan pemerintahan

Rute dan lokasi Kampung bali Cibatu


Bila kita mengambil arah dari pasar Cibatu, atau di stasiun kereta hanya menempuh perjalanan kurang lebih 2 Kilometer. jika anda mengambil dari arah garut kota terminal guntur memakan waktu sekitar 30-45 menit harga Tiket masuk ke Kampung Bali cibatu  Rp. 20.000,- murah bukan? saja. Namun bila wisatawan ingin melihat benda - benda cagar budaya yang indoor, di kampung bali di kenakan tiket tambahan dan fee guide, bila ingin mengajak keluarga besar atau karyawan dari perusahaan , disini juga tersedia paket untuk rombongan berikut Rinciannya untuk anda jika hendak berkunjung ke salah satu destinasi wisata budaya yang ada di kabupaten garut biaya paket yang di tawarkan tentu terjangkau alias murah jika berkunjung dalan jumlah lebih banyak

Paket Ekslusif  Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 100.000,- / person (waktu 6 jam)
Biaya tersebut meliputi :
Fasilitas makan 1x, snack, air minum
Keliling lokasi wisata
Sarana permainan anak
Menyediakan tempat program edukasi
Tambulapot (Tanaman Bunga dalam Pot)

Paket Medium Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 75.000,- / person (Waktu 5 Jam)
Biaya meliputi :
Fasilitas makan 1x, snack, air minum
Sarana permainan anak
Menyediakan tempat program edukasi

Paket Hemat Wahana Wisata Keraton  (Minimal 50 Orang) :


Harga Rp. 50.000,- / person (Waktu 4 Jam)
Fasilitas makan 1x, snack, air minum

Biaya kunjungan ke  Kampung Bali cibatu | Pasulukan Loka Gandasasmita tanpa fasilitas :
Dewasa : Rp. 20.000,-
Anak-anak (umur 7-12 tahun) : Rp. 10.000,-

Paket Pre Wedding :


Outdoor Rp. 500.000,-
Indoor & Outdoor Ro. 1.500.000,-

Paket Menginap di Kampung Bali Garut :

1. Pedhapi Giri Mulyo

Weekend : Rp. 1.800.000,-
Weekday : Rp. 1.200.000,-

2. Pedhapi Kepatihan

Weekend : Rp. 1.000.000,-
Weekday : Rp.    600.000,-

Objek Wisata Garut Leuweung Sancang

Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan Kabupaten Garut (berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya), tepatnya di Desa Sancang Kecamatan Cibalong dan memiliki luas 2.157 ha. Wilayah ini berada di ketinggian 0-3 m di atas permukaan laut, dan mempunyai konfigurasi umum tahan yang datar hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai, khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah. Hutan yang langsung bersentuhan dengan Samudra Indonesia ini mempunyai temperatur rata-rata 27°C per tahun, dengan suhu antara 17°C-28°C. Material tanahnya berpasir dan tanah gambut di bagian pesisir, sedangkan di daerah yang mempunyai radius 200 m dari garis pantai memiliki material tanah daratan pada umumnya, yaitu tanah hitam berbatu dengan tingkat kestabilan dan daya serap tanah yang cukup baik. Kondisi lingkungan wilayah Hutan Sancang termasuk ke dalam kategori bentang alam yang baik dan menarik serta unik. Hutan Sancang juga merupakan cagar alam yang dilindungi dan memiliki ekosistem hutan hujan tropis.
Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun di bagian timur, yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. Di hutan ini tidak terdapat pencemaran (air, tanah, udara, sampah atau vandalisme), akan tetapi sering terjadi penebangan liar, perambahan hutan dan penjarahan/pencurian kayu, khususnya kayu meranti merah yang tergolong tumbuhan langka. Perambahan hutan tersebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan Hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Pada saat ini perusakan Cagar Alam Hutan Sancang telah mencapai 200 ha, hal tersebut, juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan ekosistem setempat. Apabila dilihat dari segi visabilitas, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah dan eksotis, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan/pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat. Daya tarik utama yang terdapat di cagar alam ini adalah hutan yang masih asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah. Di hutan ini terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan sorea, palahlar (dipterocarpus spee.div), serta jenis tumbuhan / flora pantai seperti agar-agar laut (gracilaria), SP1, terumbu karang (afluda Mutica), paris (mycrophyllum bracilieneis), kades (gelidium lam) dan juga flora lain yang beragam jenisnya termasuk pohon meranti merah dan pohon Kaboa (dipteroearpus gracilis) yang langka. Sedangkan fauna yang dominan di hutan ini antara lain banteng (bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, burung merak (papo mut/eus), dan binatang umum lainnya
Adapun batas alam dari hutan Sancang ini adalah sebagai berikut:
    Utara     : Perkebunan karet Mira-mare
    Selatan   : Samudra Indonesia
    Timur     : Sungai Cikaengan
Hutan Sancang yang merupakan salah satu cagar alam di Indonesia yang bertaraf Internasional yang belum tersentuh oleh fasilitas pariwisata secara khusus. Untuk fasilitas penunjang di Hutan Sancang hanya terdapat 1 pos jagawana serta petugas yang beljumlah 180 orang. Untuk aktivitis yang dapat dikembangkan di Hutan ini adalah: tracking, fotografi, menelusuri hutan, penelitian ekosistem alam, memancing, berkemah, dan aktivitas-aktivitas yang tidak merusak dan mengganggu ekosistem hutan. Adapun mayoritas pengunjung yang datang ke Hutan Sancang ini berasal dari Garut, Bandung dan Jakarta.
Landasan hukum kawasan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 116/Um/1959 tanggal 1 Juli dengan luas wilayah laut sekitar 150 ha dan ini dikelola oleh Departemet Kehutanan. [1]
Aspek Khusus
Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat tilem (tempat hilangnya) Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut kepercayaan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki daya magis bagi kalangan masyarakat lokal. Nama Sancang yang tersusun dari huruf-huruf SANCANG dipercaya memiliki arti khusus, yaitu :
S mempunyai arti : Sasakala asal usul carita sesepuh urang-urang sadaya, yang berarti Hutan Sancang merupakan tempat asal usul nenek moyang kita semua.
A rnempuilyai arti: Anu luhur tur ngahiang, yang berarti daerah Sancang adalah daerah keramat dan sejak zaman dahulu sudah dikenal.
N mempunyai arti: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun manusa, yang berarti Hutan Sancang adalah nyata dan pertu untuk dikaji oleh setiap manusia.
C mempunyai arti: Cacandran carita sesepuh urang sadaya, yang berarti Sancang adalah asal usul cerita tentang nenek moyang kita semua.
A yang kedua mempunyai arti : Aya nya carita Pasundan / Padjajaran, yang berarti asal-mula dari kerajaan Pasundan dan Padjajaran.
N mempunyai arti: Negri Padjajaran tilas Siliwangi, yang berarti Hutan Sancang merupakan salah satu wilayah negeri Padjajaran peninggalan Siliwangi.
G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut, yang berarti Hutan Sancang mempunyai cerita gaib dan setiap manusia harus mempercayai hal gaib seperti Tuhan YME yang sifatnya gaib.
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak ada sarana pariwisata di hutan ini, baik yang berupa fasilitas akomodasi ataupun rumah makan, tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas rumah makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk. Adapun jarak yang akan ditempuh sekitar 13 km dari pusat pemerintahan kecamatan.
Aksesibilitas Menuju Objek
Objek wisata ini bejarak 2 km dari pusat Kecamatan Pameungpeuk, 20 km dari kota Kabupaten Garut. dan 180 km dari Bandung. Objek ini dapat dicapai dari dua tempat, yaitu Pameungpeuk dan Pantai Cijeruk Indah. Untuk mencapai ke sana, dari Pameungpeuk pengunjung dapat menggunakan bus ke jurusan perkebunan karet Mira-Mare yang rutenya melalui pinggir kawasan dengan tarif Rp.3.000/orang, atau angkot dengan tarif Rp.4.000/orang. Apabila menggunakan ojeg, tarifnya Rp.7.500 dari Pameungpeuk dan Rp. 3.500,- dari pantai Cijeruk indah.
Bus yang melalui daerah ini hanya 3 bus/hari. Jalan menunju ke hutan ini adalah kelas jalan kecamatan dan dengan lebar jalan 3 m, dan jalan desa selebar 2,5 m, serta jalan setapak (foot trail) selebar 0,5 m. Pada umumnya kondisi jalan dalam keadaan sedang diperbaiki. di antaranya dalam kondisi rusak, jalan kelas V sepanjang 75 km dengan kondisi rusak. Jembatan berjumlah 5 buah jembatan beton sepanjang 27 m.

Objek Wisata Garut Curug Orok

Curug Orok memiliki ketinggian sekitar 45 m dan berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan. 
Curug ini terdiri dari dua buah curug yaitu curug besar yang mana aliran airnya jatuh langsung dari atas tebing yang berasal dari aliran sungai di atasnya. Limpahan curahan air ini membentuk kolam air dibawahnya.  Kolam ini cukup besar dan tidak terlalu dalam sehingga dapat digunakan untuk sekedar mandi ataupun berendam.  Sedangkan curug yang kecil terdiri dari beberapa kucuran air yang keluar dari rembesan dinding tebingnya.

Tak jauh dari curug ini sekitar 500 m juga terdapat curug lain yang bernama Curug Kembar.  Curug ini masih satu aliran air dengan Curug Orok.

Sebelum bernama  Curug Orok, curug ini bernama Curug Sanghyang Prabu Gebur. Nama Curug Orok konon berasal dari cerita masyarakat setempat tentang seorang wanita yang pernah membuang bayi hasil hubungan gelap di curug tersebut pada tahun 1968.
 

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : inigarutku

Top